[Spooktober] Tips Menulis: Tentang Horor hingga Dark Fantasy | Bagian 2
[Spooktober] Tips Menulis: Tentang Horor hingga Dark Fantasy | Bagian 2
Melanjutkan tips penulisan sebelumnya [SPOOKTOBER] TIPS MENULIS: BELAJAR HOROR HINGGA DARK FANTASY | BAGIAN 1 yang berakar dari kegelisahan Kak Bi tentang salah kaprah beberapa orang tentang genre horor. Banyak nih yang masih bingung membedakan antara horor, thriller, hingga dark fantasy.
Nah, semoga tulisan ini bisa menjadi panduan buat teman-teman yang mau menulis genre-genre gelap ini.
Dengan tulisan dan tips penulisan kali ini semoga bisa lebih paham bedanya horor, misteri, thriller hingga Dark fantasy itu apa ya. Kita bisa belajar menulis darimana saja, termasuk dari film dan buku. Ayo, masuk ke pembahasan selanjutnya.
👻👻💀💀💀👻👻
1. Genre Noir
Pernah nonton film Korea Old Boy, The Outlaws, The Man from Nowhere, Decision to Leave atau Phantom Detective?
Film-film ini masuk dalam genre Noir, yaitu genre yang berfokus pada sisi gelap manusia. Ini Kak Bi masukan ke dalam rangkaian genre horor karena hal-hal gelap tidak mesti harus hantu, mistis, teror dan kengerian semata.
Sisi gelap manusia juga cukup seru untuk dijelajahi. Genre Noir sendiri sering kali melibatkan kriminalitas, korupsi, dan moralitas abu-abu yang berantakan. Ciri khasnya adalah suasana gelap dan vibes pesimis, karakter-karakternya antihero, dan plot yang kompleks.
Subgenre-nya ada Neo-Noir dan Tech-Noir yang menggabungkan elemen fiksi ilmiah. Genre ini umumnya ada di film, tapi tidak ada salahnya untuk mengenal genre dark yang satu ini sebagai referensi jenis genre dark yang bisa jadi panduan menulismu.
Tips menulis lainnya: ESAI: CARA RINGAN MENGATASI WRITERS BLOCK
2. Dystopia dan Subgenre-nya
Genre dystopia sejatinya menggambarkan dunia atau masyarakat yang mengalami keruntuhan atau penyimpangan dari kondisi normal nan ideal. Sering kali dimunculkan melalui pemerintahan otoriter dan kriminalitas yang merajalela, adanya pengawasan ketat terhadap subjek tertentu, atau bencana-bencana ekologis yang menjadi dasar cerita.
Fokusnya ada pada penderitaan manusia, ketidakadilan, dan perjuangan melawan sistem yang menindas. Ini juga sama-sama mengerikan kalau terjadi dalam dunia nyata, sebuah dunia yang tidak ingin kita lalui.
Subgenre-nya ada di bawah ini:
a. Post-Apocalyptic atau paska apokaliptik: Berlatar setelah dunia hancur akibat perang, bencana alam, atau wabah.
b. Eco-Dystopia: Fokus pada dampak kerusakan lingkungan dan perubahan iklim, seperti film Snowpiercer dan serial Station Eleven dengan bumbu misterinya.
c. Techno-Dystopia: Menggambarkan dunia yang sudah didominasi oleh teknologi canggih, namun karakter utama malah tertindas.
👻👻💀💀💀👻👻
3. Crime dan Subgenre-nya
Genre crime atau kriminal masuk juga dalam deretan genre gelap. Genre kriminal tentu saja berfokus pada cerita yang melibatkan kejahatan.
Selain itu, sering kali mencakup investigasi tertentu dalam dunia kriminal, serta dinamika antara penjahat dan penegak hukum. Genre ini mengeksplorasi sisi gelap dari masyarakat, hukum dan moralitas manusia.
Subgenre-nya sebagai berikut:
a. Fiksi Detektif: Berfokus pada karakter utama detektif yang sering menyelidiki kejahatan, seperti Sherlock Holmes.
b. Heist: Menggambarkan perencanaan dan pelaksanaan pencurian besar. Contohnya Ocean's Eleven dan Money Heist.
c. True Crime: Film atau buku yang dibuat berdasarkan kisah nyata dari kejadian kriminal.
d. Organized Crime: Menggambarkan dunia mafia atau sindikat kejahatan yang terorganisir.
Tips menulis lainnya: TIPS MENULIS: CARA MENINGKATKAN PLOT DAN MENGATASI HAMBATAN
4. Dark Fantasy dan Subgenre-nya
Selanjutnya ada Dark fantasy, genre ini menggabungkan elemen-elemen fantasi dengan suasana dan tema gelap. Seringkali dunianya dibangun dan diciptakan penuh dengan makhluk-makhluk menyeramkan, sihir gelap, dan konflik berbahaya, sehingga menimbulkan rasa takut atau tidak nyaman.
Sama seperti Thriller-supranatural yang memunculkan vampir, ada juga werewolf, tokoh dan karakter antihero, hingga penyihir jahat. Dark Fantasy juga melibatkan tema-tema kompleks, seperti korupsi, kematian, dan pengorbanan. The Witcher adalah serial yang masuk kategori genre ini. Ah, Harry Potter juga.
Subgenre-nya berupa;
a. Grimdark: Dilansir dari Wikipedia, Grimdark adalah subgenre fiksi dengan tone, gaya, atau latar yang sangat dystopian, amoral, dan penuh kekerasan. Contohnya, Game of Thrones.
b. Gothic Fantasy: Sebuah karya yang menggabungkan elemen gothic dengan dunia fantasi.
c. Mythic Fantasy: Seringkali melibatkan makhluk mitologis dan legenda kuno. Ada juga dongeng dan cerita rakyat.
d. Urban Fantasy: Berfokus pada teka-teki dalam lingkungan urban modern, yang menempatkan unsur supranatural di tengah perkotaan dan penuh dengan elemen fantasinya.
👻👻💀💀💀👻👻
Bonus, Horor-Komedi
Apa Horor-Komedi masuk dalam dunia gelap?
Horor-Komedi memang mengandung elemen-elemen dari genre gelap, khususnya horor. Akan tetapi, karena eksekusinya yang menggunakan sentuhan humor dan komedi, sering kali genre yang satu ini tidak dianggap sebagai "genre gelap".
Meskipun elemen horornya bisa sangat gelap dan mengerikan, penambahan humor membuat suasananya jadi lebih ringan dan mengurangi intensitas dari kegelapan dan kengerian itu sendiri.
Biasanya genre ini, memakai humor yang berakar pada situasi menakutkan atau mengerikan. Sering sekali memparodikan hal-hal klise dalam genre horor, menggabungkan elemen horor dengan situasi konyol yang tidak masuk akal dan dengan cepat menghadirkan perubahan dari ketakutan langsung ke tawa.
Sebut saja seperti drakor Oh My Ghost, The Master's Sun dan Let's Fight Ghost. Di Indonesia ada film Agak Laen dan beragam horor-komedi seru dari Thailand. Subgenre-nya ada, Zombie Comedy dan Parody Horror; yang memparodikan film horor klasik.
Horor-Komedi bisa masuk kategori genre gelap hanya dalam konteks horornya saja, tapi eksekusinya yang memakai komedi dan humor memang membuatnya sering tidak terasa "gelap".
Genre ini diciptakan hanya sekadar untuk menyeimbangkan ketakutan dan tawa dan menyalurkan ide absurd yang ada di kepala.
👻👻💀💀💀👻👻
Baik Noir, hingga crime yang bagian dari genre gelap dan mengeksplorasi sisi negatif dari masyarakat dan individu. Keduanya menawarkan cerita penuh dengan konflik, ketegangan, ketidakadilan, kengerian dan perjuangan.
Sebagaimana genre-genre gelap lain seperti horor hingga suspense yang menawarkan berbagai variasi dan kompleksitas dalam ceritanya.
Sama seperti kataku di postingan sebelumnya, setiap genre punya karakteristik unik dan subgenre yang lebih spesifik. Ini seolah memberikan penulis berbagai alat untuk bisa mengeksplorasi sisi gelap dari manusia dan dunia.
Tentu saja dengan memahami perbedaan dan elemen khas dari setiap genre, sebagai orang yang hobi menulis kita bisa lebih efektif dalam memakai genre dan menyortir tulisan berdasarkan genre yang tepat.
Ya, untuk itulah tips penulisan ini dibuat, sebagai bahan belajar yang sengaja Kak Bi rangkumkan dan tentu saja dibuat berdasarkan riset dari berbagai sumber.
Untuk itu, terima kasih banyak sudah bersedia mampir ya. Mohon maaf bila ada salah-salah kata atau ada kalimat belibet yang susah dipahami. Kak Bi akan terus belajar membuat artikel yang menarik dengan baik dan benar.

Komentar
Posting Komentar