[Spooktober] Cerpen Misteri: Petualangan di Kota Mati

[Spooktober] Cerpen Misteri: Petualangan di Kota Mati


[Cerpen Misteri] Alan menatap roti berjamur yang ada di tanah dekat genangan air. Perutnya keroncongan, keringat bercucuran.

Berkali-kali menelan air liurnya, Alan mengembus napas kesal. Alan berusia delapan tahun. Dia kehilangan ayah dan ibunya yang meninggal karena wabah beberapa bulan yang lalu. Alan kini tinggal bersama kakeknya yang sudah sangat tua, dan secara ajaib selamat dari wabah di kotanya.


👻👻💀💀💀👻👻


Di sebuah kota besar yang dulunya menjadi pusat perdagangan, kini hanya tinggal reruntuhan dan bangunan kosong yang terbengkalai. Hampir semua orang yang selamat sudah meninggalkan kota itu, kecuali beberapa orang yang kesulitan melupakan kenangan dari kota tersebut.

Pada suatu hari, ketika kakeknya sedang tertidur, Alan merasa bosan dan bermain di luar. Tanpa sepengetahuan kakeknya, Alan keluar rumah dan memasuki kota mati. Kebetulan rumahnya berada di pinggiran kota mati.

Di tengah kota mati yang sunyi dan seram itu, Alan merasa gugup dan ketakutan. Semua tempat nampak menakutkan dan misterius di matanya. Bangunan-bangunan tua terlihat seperti hantu besar dan gelap. Jalanan yang dulu ramai kini menjadi sunyi senyap, kecuali suara langkah kaki Alan yang menghantui kesunyian itu.

Dia tidak tahu bagaimana caranya bisa sampai di sana, karena Alan hanya berjalan tanpa arah. Alan pun berjalan-jalan di sekitar kota mati, mencari tanda-tanda kehidupan. Tetapi dia tidak menemukan apa-apa selain bangunan-bangunan tua yang sudah kosong dan lapuk.

Alan mulai merasa lapar dan lelah setelah berjalan beberapa jam. Saat rasa lapar dan haus tak lagi tertahankan, dia pun mencari-cari tempat untuk berlindung dari panas terik matahari. Setelah berjalan beberapa saat, Alan menemukan sebuah gedung tua yang tak terlihat terlalu sepi di matanya.

Begitu dia berhenti di depan sebuah toko yang tampak sudah lama ditinggalkan dan mencoba untuk membuka pintunya. Sayang, pintu terkunci dan Alan tidak bisa masuk. 

Alan mengintip ke jendela dan melihat beberapa orang yang sedang tertidur di lantai. Mereka semua terlihat lapar dan lemah. Alan merasa sedih juga takut ketika melihat mereka.

Tiba-tiba, Alan melihat seorang wanita yang sedang memasak di dapur. Alan lari terbirit-birit, dia ketakutan setengah mati karena melihat wanita itu sedang memegang pisau daging besar.


👻👻💀💀💀👻👻


Dia pun melanjutkan perjalanan ke depan, mencari tanda-tanda kehidupan lainnya dan menghindari kemungkinan wanita tadi adalah orang berbahaya seperti yang diceritakan kakeknya. Bukannya mencari jalan pulang, Alan malah semakin terpesona dengan kota mati ini. Dia sempat berhenti beberapa kali saat melihat roti dan makanan busuk di jalanan. Semakin jauh dia berjalan, semakin sunyi dan seram kota mati ini terasa.

Tiba-tiba, Alan melihat sebuah bayangan di kejauhan. Dia mulai berlari ke arah bayangan tersebut, berharap akan menemukan seseorang yang bisa membantunya.

Setelah beberapa saat berlari, dia sampai di gedung tua lain yang terlihat seperti rumah sakit. Dia melihat bayangan itu kembali dan memutuskan untuk memasuki gedung.

Alan berjalan-jalan di koridor yang gelap dan sunyi, suara-suara aneh terdengar. Alan pun mencari tahu di mana suara itu berasal. Dia mendengar suara ketukan pintu, dan berjalan ke arah suara itu.

Ketika tiba di depan pintu, Alan melihat seorang wanita tua yang terlihat lelah dan lesu.

"Kamu siapa? Sedang apa di sini?" tanya wanita tua merapikan selimut yang menutupi tubuhnya.

Alan pun bercerita tentang bagaimana dia bisa tersesat di kota mati ini. 

Wanita tua itu tersenyum dan berkata, "Kamu tidak perlu takut, kamu sudah aman sekarang. Mari, nenek akan membawamu pulang."

Alan pun membantu nenek itu berdiri, tangannya dingin dan berkeriput. Alan merasa lega, akhirnya bisa bertemu orang baik. Mereka berdua berjalan bersama-sama keluar dari gedung.

Setelah, Alan keluar dari gedung, nenek itu berjalan mendahulu Alan. Keduanya menemukan jalan keluar dari kota mati. Alan pun berterima kasih kepada nenek dan memeluknya. 

Nenek itu malah tertawa aneh dan menahan lengan kecil Alan. Menahan dengan keras sampai tangan Alan memerah sakit, bersama tawa nenek misterius, Alan memaksa kabur dan memilih terus berlari. Rupanya nenek misterius yang tadinya ringkih itu mendadak ikut berlari kencang untuk mengejarnya. Beruntung, Alan berhasil kembali pulang ke rumah kakeknya dengan selamat.


Tamat

Gorontalo, 19 April 2023


Terima kasih sudah baca cerpen misteri sederhana ini ya. Cerpen ini juga ada versi audio-videonya di YouTube. Bisa kunjungi YouTube Kak Bi kalau mau dengar dan nonton versi video ya.

Baca Juga:

Komentar

Popular