[Spooktober] Cerpen Horor Seru: Lentera Lantai 13

[Spooktober] Cerpen Horor Seru: Lentera Lantai 13


[Cerpen Horor Seru] Di kompleks apartemen tua di pusat kota, ada rumor aneh tentang lantai 13. Kabarnya, penghuni yang menempati lantai itu selalu pergi tanpa jejak, atau tiba-tiba menghilang begitu saja. 

Beberapa tetangga mengaku pernah mendengar suara kipas angin berputar sendiri di malam hari, padahal kamar-kamar di lantai itu sudah lama kosong. Ada juga kurir-kurir yang menuju lantai 14 atau 15 dan terpaksa jalan memakai tangga saat lift rusak, pernah melihat kucing hitam berkeliaran di lorongnya. 

Namun, yang paling menyeramkan adalah lentera tua yang kadang muncul di balkon lantai 13, atau di jendela kamar-kamar kosong dan bersinar redup di tengah malam tanpa alasan.


👻👻💀💀💀👻👻


Dini baru saja pindah ke apartemen itu, menempati kamar di lantai 12. Apartemen ini murah dan dekat dengan kantornya.

Pada malam pertama, usai bersih-bersih dan mengatur apartemennya. Dini duduk di ruang tamu sambil menyelimuti tubuhnya dengan selimut tebal berwarna merah. Udara terasa lebih dingin dari biasanya, dan suara lembut kipas angin di sudut ruangan berputar pelan. 

Saat sedang asyik menonton film, Dini mendengar sesuatu; denting lift terbuka di lorong.

"Jam segini ada yang naik? Aktif juga warga apartemen ini," gumamnya sambil mengintip sedikit ke arah celah bawah pintu. 

Jam dinding menunjukkan pukul dua belas lebih lima. Dini masih merasa bingung dengan suara aneh dari luar, Dini pun mengintip ke lubang intip di pintunya. Hampa. Tak ada siapa-siapa di lorong.

Ketika Dini hendak kembali duduk, suara lirih terdengar dari ujung lorong.

"Meong ...." Seekor kucing hitam muncul entah dari mana, menatap lurus ke arah pintunya, seolah memanggilnya. Tanpa sadar, bulu kuduk Dini meremang. 

Dini kembali ke sofa, mencoba mengabaikan perasaan tidak nyaman. Tapi kemudian, terdengar bunyi benda berat diseret di atas plafonnya. Suara itu berasal dari atas; lantai 13.

"Apartemen itu kosong, 'kan?" pikir Dini dengan gelisah.


👻👻💀💀💀👻👻


[Cerpen Horor Seru] Tiga malam berikutnya, rasa ingin tahu muncul. Pintu lift terbuka saat Dini menekannya, dan tanpa pikir panjang, dia menekan tombol ke lantai 13. 

Di layar lift, angka 13 tidak menyala seperti lantai lain, tapi lift tetap bergerak naik dengan mulus.

Dini hanya penasaran, apa benar lantai 13 kosong? Sejak hari pertama sampai tadi dia terus mendengar suara di lantai atas.

Begitu pintu terbuka, lorong di lantai 13 terasa asing. Ada bau anyir dan lembap seperti tempat yang sudah lama ditinggalkan. Cahaya lampu di lorong berkedip-kedip, memberikan kesan kalau tempat itu seolah sudah ditinggalkan puluhan tahun. 

Di ujung lorong, ada sebuah kamar dengan lentera di depan pintu kamarnya, menyala kecil di tengah malam.

Dengan ragu, Dini melangkah mendekati kamar itu. Pintu sedikit terbuka, dan mengintip ke dalam dengan mengarahkan senter hapenya. Dini hanya melihat meja kayu tua di tengah ruangan, dengan beberapa kertas berserakan. 



Di salah satu sudut ruangan, ada kipas angin berkarat yang kelihatan berputar padahal tidak ada tanda-tanda listrik. 

Tiba-tiba, suara gesekan keras terdengar, Dini tersentak. Dari balik meja, muncul bayangan seorang perempuan dengan rambut panjang menunduk, memakai baju tidur lusuh dan kusam.

Perempuan itu bergumam lirih, suaranya hampir seperti bisikan. "Kamu ... akhirnya datang ...."

Dini ingin melarikan diri, tapi tubuhnya mendadak kaku seperti di film-film horor. Perempuan itu mendekat, langkahnya pelan tapi pasti. Mata kosong dan bibir pucat itu menyiratkan rahasia yang tak terungkapkan.

"Kenapa kamu di sini? Siapa kamu? Manusia atau bukan?" tanya Dini, meskipun suaranya tercekat ketakutan. 

Perempuan itu tidak menjawab. Sebaliknya, dia hanya tersenyum tipis dan menunjuk lentera yang tiba-tiba ada di balkon kamar apartemen ini.

"Setiap kali lentera itu menyala, selalu ada jiwa baru yang tersesat di sini ...," ucapnya membuat semuanya menjadi gelap. 

Lampu lorong dan senter hape padam total, suara kipas berhenti, dan Dini tidak bisa merasakan lantai di bawah kakinya. 

Napas Dini menderu, matanya secara otomatis terpejam karena semua terlalu gelap. Tiba-tiba saja, Dini merasakan dingin dan lembab. Sampai pada akhirnya ketika dia membuka mata, Dini sudah ada di parkiran, basah kuyup seolah baru saja terjebak hujan lebat.

Dengan tubuh gemetar, Dini kembali ke apartemennya. Akan tetapi, dia menemukan sesuatu di meja kerjanya.

Sebuah lentera dengan cahaya redup.

"Ah, aku harus apa?" gerutu Dini saat melihat lentera itu. Dengan ketakutan, Dini mengambil lentera dan mengembalikannya ke lantai 13.

"Maaf, aku tidak akan mengganggu atau penasaran dengan apa yang kalian lakukan di sini. Maafkan aku, jangan ganggu aku."

"Meong!" Suara kucing tanpa wujud tiba-tiba terdengar, seolah-olah menjawab ucapan Dini. 

Dini pun cepat-cepat kembali ke kamarnya dan memilih diam selama tinggal di apartemen itu. Dini tidak ingin berurusan lagi dengan sosok dari lantai 13, meskipun terkadang Dini sering melihat cahaya lentera di lantai 13 dari parkiran.


***

Tamat

Gorontalo, 26 Oktober 2024.


Terima kasih sudah baca cerpen horor seru Kak Bi, masih dalam rangka Spooktober ya ini~~

Komentar

Popular