Terbaru

[Spooktober] Dua Cermin Horor: Bau Kemenyan, Perjalanan Tengah Malam

[Spooktober] Dua Cermin Horor: Bau Kemenyan, Perjalanan Tengah Malam


1. Cermin Horor: Bau Kemenyan 

Aku tidak tahu sejak kapan bau itu muncul; kemenyan. Bau yang biasa ditemui di pemakaman atau ritual tertentu, tapi anehnya, aku sering menghirupnya di rumah sendiri. Awalnya hanya samar, mungkin terbawa angin dari luar. Tapi, semakin sering mengendusnya, semakin yakin kalau bau itu berasal dari dalam rumah—tepat di dekatku.

Aku bahkan pernah bertanya langsung pada adik perempuanku yang memang punya hidung sensitif. Ketika kubilang mencium aroma kemenyan, eh dia malah tertawa.


πŸ‘»πŸ‘»πŸ’€πŸ’€πŸ’€πŸ‘»πŸ‘»


Sama seperti malam ini, bau kemenyan kembali muncul bahkan lebih tajam. Padahal aku baru saja selesai mandi, tapi yang tercium malah aroma kemenyan. Aku segera keluar kamar dan memeriksa semua ruangan, bahkan sampai ke teras. Sama sekali tidak ada tanda-tanda asap yang mungkin saja menimbulkan bau.  

Aku kembali ke kamar dan mendapati aroma itu masih menempel, lekat. Seolah ada kabut tak terlihat. Aku dengan sengaja menyemprotkan pengharum ruangan dan parfum ke seluruh kamar, lalu segera tidur walau pusing dengan bau wangi berlebihan.

Sekitar pukul dua dini hari, tiba-tiba saja aku terbangun dengan keringat dingin yang sudah membasahi tubuh. Bau kemenyan juga ada, seperti baru saja dibakar di dekat tempat tidur. Aku bangkit dengan napas terengah-engah, seolah baru saja mimpi buruk.

Saat itulah aku mendengar suara aneh berasal dari lemari kayu tua nenek di sudut kamar. Bau kemenyan membuatku ingin muntah. Dengan tangan gemetar, aku melangkah mendekat, perlahan-lahan membuka pintu lemari.

Di dalam lemari, aku menemukan kain putih lusuh dan di atasnya ada pot tanah liat berisi sisa debu pembakaran kemenyan. Lemari itu mengeluarkan bau yang menyelimuti seluruh tubuh. Jantung terasa berdetak liar, dan aku tahu ini berbahaya.

Suara teriakanku membangunkan orang serumah, ketika ibu dan adik datang mereka sama terkejutnya melihat isi lemari. Entah apa salahku dan sekeluarga? Hingga ada hal seperti ini di dalam rumah kami.


TAMAT 

Gorontalo, 19 Oktober 2024


πŸ‘»πŸ‘»πŸ’€πŸ’€πŸ’€πŸ‘»πŸ‘»


2. Cermin Horor: Perjalanan Tengah Malam 

Adit terus melaju dengan motornya di jalanan sepi, usai singgah di pom bensin sebentar. Angin dingin menusuk kulit, membuatnya merapatkan jaket sambil menahan kantuk. Hanya suara mesin dan derit ban di aspal yang menemani perjalanan. Jam menunjukkan pukul dua dini hari.  

Semakin jauh dia melaju, suasana terasa makin aneh. Apalagi kabut tipis mulai turun, mengaburkan pandangan. Adit merasa ada sesuatu yang tidak beres. Jalan ini biasanya dilalui beberapa truk pengangkut barang, tapi malam ini tak satu pun kendaraan lain ditemui. Hanya sunyi yang menekan.

Di kejauhan, lampu jalan berkelap-kelip, seakan dipadamkan dan dinyalakan oleh tangan tak terlihat. Saat Adit melewati tikungan tajam, bayangan seseorang tiba-tiba melintas di tepi jalan. Refleks, Adit langsung rem mendadak. Sosok itu hanya berdiri diam di bawah lampu jalan yang redup—seorang wanita berambut panjang, mengenakan gaun merah. Jantung Adit berdegup keras.

Tanpa banyak pikir, Adit terus melaju meninggalkan sosok misterius itu. Namun, hanya beberapa meter kemudian, Adit merasakan dingin yang aneh merayap di punggungnya. Seolah-olah ada yang menumpang di belakang motornya. Adit menoleh sekilas melalui kaca spion, tapi tidak ada apa-apa dan justru semakin lama rasa aneh mencengkeram pinggangnya. 

Adit merinding dan menyadari kalau jalan yang dia lalui sekarang seolah tidak berujung. Tidak ada tikungan, tanjakan, dan turunan lagi, seakan ia terjebak dalam garis lurus tanpa akhir.

Napasnya semakin berat. Mata mulai buram. Di saat itulah Adir mendengar suara pelan dan serak di belakangnya, "Mas nggak apa-apa?"  

Dengan sisa keberanian, Adit menekan rem hingga motor berhenti mendadak. Dia terpelanting ke aspal dan pingsan sesaat.

Adit kembali mendengar suara, ketika membuka matanya Adit melihat segerombolan orang mengelilingi. Adit mencoba duduk denhan dibantu dua lelaki, Adit menyadari satu hal, bahwa dirinya masih berada di depan pom bensin. Kata orang-orang dia jatuh dari motor dan sembari menunggu ambulans Adit sudah sadar.


TAMAT 

Gorontalo, 28 Oktober 2024


Cerpen Spooktober lainnya: 


Komentar

Populer

Mengenal Suku dan Masyarakat Adat Gorontalo Lebih Dekat

Cerpen Horor Spesial Nadia Omara: Diamond Play Button

Review Drama Korea The Trauma Code: Heroes on Call (2025)

Cerpen Fantasi Gratis: Pohon Kehidupan