[Spooktober] Guillermo del Toro's: Cabinet of Curiosities | Review Series Netflix
[Spooktober] Guillermo del Toro's: Cabinet of Curiosities | Review Series Netflix
Kali ini aku membawakan series Netflix berisi antologi horor dari sutradara sekaligus produser ternama asal Meksiko, Guillermo del Toro.
Series berisi delapan episode dengan cerita yang berbeda ini bakal bikin hari-harimu penuh mimpi buruk eheheh. Bagi yang doyan horor, thriller, gore dan misteri, simak ulasannya yuk.
***
Judul: Guillermo del Toro's: Cabinet of Curiosities, 10 After Midnight
Sutradara: Guillermo Navarro, Vincenzo Natali, David Prior, Ana Lily Amirpour, Keith Thomas, Catherine Hardwicke, Panos Cosmatos, Jennifer Kent
Produser: Guillermo del Toro
Penulis: Berdasarkan karangan Del Toro
Cast: Kate Micucci, Andrew Lincoln, Ben Barnes, Rupert Grint, Sofia Boutella, Tim Blake Nelson, David Hewlett, F. Murray Abraham, Essie Davis, Elpidia Carrillo, Hannah Galway, Crispin Glover, Demetrius Grosse, Andrew Lincoln, Luke Roberts, Sebastian Roché, Glynn Turman, Peter Weller
Genre: Horor, Fantasi, Gotik, Misteri
Negara: Amerika Serikat, Meksiko
Bahasa: Inggris
Type: Series
Episodes: 8
Aired: October 25, 2022
Original Network: Netflix
Durasi: 38-64 Menit
Rating Usia: 18+
***
Sinopsis Guillermo del Toro's: Cabinet of Curiosities:
Mimpi buruk yang aneh terungkap dari delapan kisah teror dalam koleksi horor, yang memukau secara visual dan menggelitik yang dibuat oleh Guillermo del Toro.
Serial antologi horor Guillermo del Toro's: Cabinet of Curiosities, ini menceritakan delapan cerita dan dinarasikan langsung oleh del Toro. Berisi cerita yang menantang, gagasan horor klasik yang mengerikan hingga ajaib, gotik, aneh dan menyeramkan Dua dari delapan cerita adalah karya asli del Toro.
Ep1. Lot 36:
Nick Appleton, seorang veteran perang yang memenangkan lelang lot (kapling). Ketika membeli isi loker penyimpanan kepunyaan seorang lelaki tua Jerman aneh, yang ternyata seorang okultis di pihak Nazi selama Perang Dunia II. Guillermo del Toro mengatakan dalam percakapan untuk Netflix, bahwa cerita untuk "Lot 36" sebagian terinspirasi oleh pengalaman del Toro tentang unit penyimpanannya yang dijual tanpa ada yang memberitahunya.
Ep.2. Graveyard Rats:
Seorang perampok kuburan, berbinar-binar ketika melihat kekayaan dari penghuni makam baru. Niatnya mencuri harta berjalan mulus. Tetapi dia harus menyelamatkan diri dari labirin terowongan terlebih dulu dan melewati pasukan tikus untuk mengamankan harta incarannya. The Graveyard Rats adalah cerita pendek horor karya penulis Amerika Henry Kuttner, pertama kali diterbitkan di majalah Weird Tales pada Maret 1936.
Ep.3. The Autopsy:
Seorang sheriff berpengalaman menyelidiki mayat di hutan dan memanggil seorang teman lama, seorang pemeriksa medis, untuk membantu menyatukan serangkaian peristiwa mengerikan. Fakta yang tersaji begitu menjijikan.
Ep.4. The Outside:
Kerinduan untuk bisa menyesuaikan diri di tempat kerja, membuat Stacey yang kurang pergaulan dan canggung mulai menggunakan losion populer dari iklan tv. Menyebabkan reaksi yang mengkhawatirkan, sementara itu ada transformasi yang mengerikan mulai terbentuk.
Ep.5. Pickman's Model:
Mahasiswa seni; Will bertemu dengan Richard yang introvert, yang hasil karya seninya mengerikan. Karya seni itu mulai menimbulkan efek yang sangat mengganggu kesadaran Will akan realitas. Seolah menghipnotis dan menjebak. Episode ini berdasarkan cerita H. P. Lovecraft.
Ep.6. Dreams in the Witch House:
Bertahun-tahun setelah kematian saudara kembarnya, Walter Gilman berkelana ke dunia yang gelap dan misterius dengan bantuan obat khusus, bertekad untuk membawa adik kembarnya kembali ke dunia.
Ep.7. The Viewing:
Seorang pertapa kaya menjamu empat tamu ulung di rumahnya yang bergaya. Demi merasakan pengalaman sekali seumur hidup, tetapi intrik mereka segera berubah menjadi teror.
Ep.8. The Murmuring:
Berkabung atas sebuah kehilangan besar, ahli burung Nancy dan Edgar pindah ke rumah terpencil untuk mempelajari burung, tetapi sejarah rumah tersebut mengungkap kesedihan dan kengerian.
***
Review Guillermo del Toro's: Cabinet of Curiosities: Rating 9.7 untuk keseluruhan series ini, tapi aku punya rate berbeda untuk masing-masing episodenya.
Di sini aku nggak bakal bahas kelebihan dan kekurangan secara spesifik tapi aku akan coba menuliskan beberapa catatan dari setiap episodenya.
Pertama-tama series ini, bikin aku bosan dan bersemangat di masing-masing episodenya. Bahkan terkejut banget dengan salah satu episode berjudul The Autopsy. Gila banget weh, trypophobia bisa kumat ehehhe.
Series ini punya dialog yang ditulis dengan buruk di beberapa episode, hmm bukan salah aktornya sih, lebih ke dialognya aja yang kurang nendang. Karena para aktor ini bekerja sangat baik di film lainnya, apalagi Ben Barnes my lovely man dan Rupert Grint. Mereka keren, ekspektasiku pun tinggi banget ehehe...
Baca juga:Review lainnya:
Oke-oke, langsung saja ke masing-masing episodenya ya....
- Lot 36 (Rate 2/5): Premis ceritanya klise, terasa agak kurang meskipun creepy dan intens adegannya. Episode ini terasa kayak lagi di ujung film berdurasi 2 jam gitu, bagian menuju klimaks hingga ending. Jadi, kayak ada yang kurang aja ehehehe tiba-tiba kita disuguhi sesuatu yang menegangkan tanpa berhasil memindai situasi awalnya. Mana endingnya biasa aja eheheh....
- Graveyard Rats (Rate 5/5): Ini terbaik dalam hal horor dan menegangkan. Dari menit awal kita sudah disajikan sesuatu yang bikin penasaran dan adegan yang agak lucu. Pas banget nonton ini waktu makan, dan gara-gara episode ini, aku tunda nonton sehari. Karena aku nggak suka tikus dan adegannya astaga....
- The Autopsy (Rate 5/5): Gore-gorean shaayy, bikin mual. Bahkan lebih parah dibandingkan episode dua. Aku suka penyajian misteri di awal dan bagaimana penyelesaian di akhirnya. Meski di awal terasa agak lambat, tapi serasa ada magnet yang menahan untuk tetap menantikan endingnya. Pengidap trypophobia, hati-hati ya, ada jebakan.
- The Outside (Rate 3/5): Horor tipis, malahan dark comedy sih. Terus permasalahan sosial dan komentar masyarakat gitu. Sama sekali nggak menakutkan atau mengganggu. Hanya agak kaget sama endingnya aja.
- Pickman's Model (Rate 4/5): Membingungkan, Ben Barnes ganteng banget (Oke, ini komentar Fangirl ya Wkwkwk). Hmm, aku fokus nonton ini karena Ben cakep banget. Entahlah, apa aku terhipnotis sama kayak tokoh Will kepada lukisan wkwkwk Tapi, setelah nonton ini aku mulai mempertanyakan diri sendiri apa yang nyata dan apa yang tidak nyata. Awalan episode ini bisa dibilang masih agak santai dibandingkan episode sebelumnya sih.
- Dreams in Witch House (Rate 5/5): Sebagai Potterhead, melihat Rupert di sini sangat senang. Aku suka banget sama setnya. Suasana hutan dan ruangan minum obat punya vibe menyeramkan yang bagus. Kayak apa ya, film dark magic fantasy gitu.... Mana endingnya puas banget aku.
- The Viewing (Rate 1/5): Ah, dari awal sampai akhir aku nggak paham ini soal apa. Aku cuma merasakan sesuatu yang intens, aneh, dan bangunannya bagus. Episode paling jelek.
- The Murmuring (4/5): Akhir yang suram dari series antologi horor ini. Aku suka, tapi bukan big fan. Karena nggak mendebarkan atau menakutkan banget, padahal ada elemen horornya, lebih berasa kayak drama yang mengharukan gitu. Ini tuh lebih ke perjalanan pasangan yang mencoba melewati masalah secara diam-diam. Cerita yang jadi penutup sempurna dari Cabinet of Curiosities.
Overall, ini jadi kayak hadiah terbaik untuk ulang tahunku di tahun 2022, karena rilisnya bertepatan sebelum Halloween.
Aku berharap bakal ada season duanya, biar bisa melihat seri horor klasik lainnya yang lebih beragam dan menegangkan. Series ini menjadi suguhan yang tulus bagi penggemar genre horor kayak aku.
***
Sekian review hari ini, jangan lupa bookmark blog-ku ya. Terima kasih.

Komentar
Posting Komentar