[Spooktober] Aku dan Malam Halloween | Cerpen Horor Kak Bi

[Spooktober] Aku dan Malam Halloween | Cerpen Horor Kak Bi


[Cerpen Horor] Rekan kerjaku terpaksa pulang lebih awal karena ibunya masuk rumah sakit, sejak jam sembilan tadi, aku sendirian, hanya ditemani rak-rak kosong dan pendingin yang berderu halus. 

Pergantian shift masih dua jam lagi, aku harus menunggu sendirian di malam halloween ini.

Suara musik lembut yang mengalun dari speaker, sedikit menghibur, tetapi ada perasaan ganjil di udara. Sebab, malam ini terasa terlalu sunyi, bahkan untuk malam Halloween. Jalanan di luar sepi setelah bus terakhir melaju pergi, meninggalkan kesunyian yang menurutku entah kenapa sangat mencekam.

Entah karena pikiranku saja, tapi sedari tadi aku merasakan ada yang mengawasi. Aku pun beranjak dari meja kasir.

Ketika sedang menyusun labu-labu hias di rak, merapikan dekorasi Halloween, aroma aneh tiba-tiba menyeruak. Ini seperti bau bunga layu, bercampur dengan aroma terbakar samar-samar di udara. 

Aku berhenti, mencoba mencari asal bau itu, takut saja kalau ada kebocoran gas atau korsleting listrik. Mau lari kemana aku? Akan tetapi, mini market ini baik-baik saja, hanya aku yang tidak baik-baik saja.

Suasana dingin mendadak tembus di kulit, membuat bulu kuduk berdiri. Namun, aku berusaha mengabaikannya dan melanjutkan pekerjaan.


👻👻💀💀💀👻👻


[Cerpen Horor] Lima menit kemudian, aku menyadari sesuatu yang aneh; wajah-wajah ukiran di labu yang semula tersenyum, kini tampak berbeda. 

Senyum di wajah labu-labu itu berubah menjadi ekspresi marah, dengan api kecil berkerlap-kerlip di dalam mata dan mulut yang agak terbuka. 

Api itu memancarkan cahaya aneh dan berpendar, seolah-olah hidup. Setiap labu tampak menatapku, seperti mengawasi setiap gerakan ini.

Aku mendadak lemas, "Ini hanya dekorasi … kamu kelelahan, Anna," pikirku meyakinkan diri sendiri. 

Namun, semakin lama bau bunga layu dan bau asap semakin tajam, dan suara musik di speaker juga mulai berubah, perlahan beralih menjadi suara samar-samar memanggil namaku.

"An ... na ...."

Panik, aku kembali berjalan cepat menuju meja kasir, berniat menelepon seseorang. Namun, saat sampai di sini, layar telepon tidak merespons, tombol-tombolnya mati total. Aku meraih ponsel sendiri, tetapi sinyalnya lenyap entah ke mana. Tepat pada saat itu, suara langkah kaki terdengar di lorong-lorong barisan rak. Semakin mendekat, semakin berat.



Aku berbalik dan melihat ada bayangan hitam panjang yang melintasi lorong di antara rak-rak, kemudian menghilang di antara produk-produk yang terpajang. 

Gila, jantung ini berdebar kencang, "Apa aku akan berakhir di sini? Apa aku akan diculik Jack O' Lantern? Oh tidak, harusnya dia itu menakuti roh-roh jahat, bukannya menggangguku. Apa malam halloween memang semenyeramkan ini?"

Di tengah keramaian kepalaku, kini terdengar suara kresek-kresek dari rak sayuran. Aku melihat ke arah itu dan mendapati salah satu labu tiba-tiba bergulir jatuh dari rak, pecah di lantai, menyebarkan bau busuk yang tak tertahankan. 

Dari dalam pecahan labu itu, muncul cairan gelap yang merembes, dan di tengahnya ada sesuatu yang bergerak. Sebuah tangan kecil, pucat, merayap ke arahnya perlahan-lahan.

Aku menggosok mata berkali-kali, meyakinkan apa yang sebenarnya sedang kulihat ini. Dengan histeris, aku mundur, membentur rak belakang sampai-sampai membuat beberapa barang jatuh. 

Tentu saja, aku langsung mencoba berlari keluar. Sial, pintu seolah terkunci. Aku mendorongnya sekuat tenaga, tapi pintu tetap tak bergerak. 


Sementara itu, suara langkah-langkah kaki kembali terdengar di belakangku. Aku pun tidak tahan dengan rasa takut dan mulai menangis, menyadari bahwa malam ini adalah malam halloween yang tak biasa, aku seolah terjebak dalam mimpi buruk yang nyata.

"Kenapa kau menangis?" Suara itu membuatku menutup telinga. 

Aku bisa merasakan sentuhan di pundak. "Tolong, hantu dari labu akan memakanku!" batin terus saja meracau sambil menangis.

"Hey, kau kenapa? Apa aku membuatmu takut? Aku memecahkan labunya."

"Apa?" Aku langsung membuka mata dan menatap ke arah bayangan itu. "Memecahkan labu?"

"Kau pegawai baru ya? Kenapa sendirian? Di mana Mrs. Dufflin?" tanyanya membuatku mengangguk.

"Ah, kau manusia? Kupikir kau hantu," ucapku masih menangis, sembari menyeka air mata di wajah.

"Maaf karena membuatmu takut, sepertinya kau tidak dengar aku masuk tadi. Suara musiknya terlalu keras dan tidak ada orang di kasir, jadi kukecilkan suara musiknya," jelasnya membuatku tampak bodoh.

"Ah, maaf. Aku terlalu takut sendirian," ucapku masih terduduk di lantai.

"Pertama kali bekerja di malam halloween ya?" tanyanya mengulurkan tangan. Aku segera menyambut. Lelaki di hadapanku ini beraroma kue jahe, baunya membuatku tenang.

"Ya, aku baru sebulan di sini. Mrs. Dufflin pulang lebih awal, adiknya masuk rumah sakit." Aku berjalan ke balik meja kasir.

"Aku langganan di sini, tapi baru melihatmu," ucapnya tersenyum aneh.

"Ya, aku juga baru melihatmu."

"Ya, biasanya aku hanya keluar malam halloween. Untuk menangkap roh jahat."

"Hmm?"

"Hanya bercanda, ini," ucapnya memberikan dua botol minuman soda, dan satu labu kecil utuh.

Aku segera memproses barang-barangnya, segera dia membayar dengan wajah tenang dan langsung pergi dengan belanjaannya ke arah pintu.

Ditariknya pintu mini market itu dengan mudah, ah ya, pantas saja tadi pintu tidak bisa kubuka, aku lupa kalau pintu itu ditarik dari dalam bukan didorong.

"Jack, namaku Jack," ujarnya tiba-tiba. "Senang bertemu denganmu."

Aku hanya mengangguk takut-takut, dan ketika dia semakin jauh ke arah parkiran, aku segera mendekati rak sayuran tempat labu tadi pecah. 

Aneh, tak ada apa-apa di sini. Semuanya bersih dan rapi. Hmm, kecuali dua buah labu yang hilang dari barisannya.

"Ah, apa orang tadi mencuri labu? Dia hanya bayar satu labu?" Aku merasa dibodohi karena terhibur dengan aroma kue jahe dari badannya. "Oh, aroma aneh tadi sudah hilang, apa karena si Jack itu?" lanjutku saat menyadari bahwa bau bunga layu sudah tidak ada.

Malam juga terasa kembali normal, meskipun tidak menjawab keanehan yang terjadi sejak tadi. Apa Jack O' Lantern sudah bekerja? Apa? Jack? Eh?


TAMAT 

Gorontalo, 31 Oktober 2024


Yah, cerpen ini dibuat 31 Oktober 2024. Selain dibuat karena Halloween, ini juga dibuat bertepatan dengan ulang tahunku tahun lalu ehehe... Selamat membaca ya, cerpen ini tidak aku posting tanggal 31 Oktober 2025, soalnya aku bakal posting review saja.

Komentar

Popular