Terbaru

Daftar Cerpen Horor Nurwahidah Bi

Daftar Cerpen Horor Nurwahidah Bi



Cerpen horor selalu punya tempat khusus di hati para pembaca yang menyukai sensasi tegang, merinding, sekaligus penasaran dengan akhir cerita. Di blog ini, Nurwahidah Bi atau kamu bisa panggil Kak Bi, coba menghadirkan kumpulan cerpen horor yang bukan hanya sekadar kisah menyeramkan, tapi juga menyentuh sisi psikologis, misteri, hingga fantasi gelap dengan harapan bisa membuat pembaca betah berlama-lama.

Artikel ini adalah daftar beberapa cerpen horor karya Nurwahidah Bi, yang bisa Pengembara baca secara gratis di blog ini. Cocok banget untuk Pengembara yang mencari bacaan singkat sebelum tidur, atau sekadar ingin memacu adrenalin lewat cerita-cerita pendek dengan nuansa horor.


***


Mengapa Cerpen Horor Selalu Menarik?

Genre horor selalu berhasil memikat pembaca karena menghadirkan suasana tak terduga. Rasa takut, penasaran, dan misteri membuat kita terus ingin membuka halaman demi halaman. Cerpen horor karyaku tidak hanya berfokus pada hantu atau makhluk gaib, tapi juga mengeksplorasi sisi gelap manusia, rahasia masa lalu, serta peristiwa supranatural yang mengguncang logika.

Bukan hanya sebagai penulis horor, aku juga penikmat bacaan dan film-film horor. Sehingga horor, bisa dibilang genre utama yang jadi favoritku dari berbagai genre yang kuproduksi dan konsumsi.


Baca juga: Review Film #9

Cerpen lainnya: Cerpen Misteri-Fantasi: Penjaga Kapal Karam


Daftar Cerpen Horor Nurwahidah Bi

Berikut adalah judul cerpen horor yang bisa kamu nikmati di blog ini:

1. Peringatan Misterius 

Raisa baru pulang dari rumah sakit karena mengalami kecelakaan saat kebut-kebutan di jalanan dengan mantan pacarnya. Masalah sepele, hanya karena ingin minta putus, sang mantan menolak dan terjadilah aksi kejar-kejaran.

Begitu sampai di rumah, semua terasa baik-baik saja. Ini adalah rumah mewah tua yang sudah ditinggali Raisa lebih dari 20 tahun. Dia bahkan tidak ingat kapan menempati rumah ini bersama orang tuanya.

Sebagai anak semata wayang, Raisa sangat dimanja, apapun keinginannya akan dituruti. Rumah tiga lantai ini hanya dihuni enam orang, Raisa, ayah dan ibu, serta tiga orang pengurus rumah tangga.

Malam pertama tidur di rumah semua berjalan normal. Tidak ada hal-hal yang membuat Raisa tidak nyaman di rumahnya sendiri. Ibunya hampir setiap jam memeriksa keadaan Raisa, meski Raisa tidak begitu ingat apa yang terjadi. Ayahnya pun masih saja sibuk seperti biasa.

Malam kedua, atmosfer lantai tiga terasa berbeda. Padahal setiap sore sebelum kecelakaan, Raisa sering duduk-duduk di sana. Menikmati langit sore yang tampil begitu indah dari balik jendela.

πŸ‘‰ [Baca selengkapnya di sini]


2. 10:52

Beberapa hari ini, setiap pulang bekerja aku selalu merasa tak aman berada di rumah. Bapak juga sering pulang larut malam karena sibuk ngobrol dengan bapak-bapak di poskamling.

Setiap jam 10:52, jam wekerku sering berbunyi sendiri, saat aku hendak mematikannya, bunyinya akan mati sendiri.

Malam ini, tumben bapak tidak pergi ke poskamling. Katanya Pak Narto sedang sakit, jadi teman bermain kartunya berkurang. Ada beberapa anak muda yang sering datang, tapi tidak seru katanya.

"Pak, Pak Narto itu sakit karena sering keluar malam. Bapak juga di rumah aja, kalau sakit gimana? Aku sama Vita kan nggak bisa ngangkat-ngangkat bapak kalau bapak sakit."

"Makanya kamu atau Vita cepat nikah. Biar bapak punya mantu dong."

"Terserah lah! Aku mau matiin weker bunyi lagi tuh." Aku beranjak dari sofa.

πŸ‘‰ [Baca selengkapnya di sini]


3. Setan vs. Emak

Aku dan emak pindah ke kontrakan baru, setelah emak dan bapak resmi bercerai. Kakak perempuanku ikut bapak, karena tidak suka diatur oleh emak.

Kontrakan di perkampungan ini entah kenapa terasa agak aneh sejak awal aku dan emak tiba. Tapi, yang jelas, aku tidak pernah menyangka bahwa minggu pertama di kontrakan baru akan menemukan hal paling tidak masuk akal di hidupku.

Saat itu, tepat bulan Ramadhan. Awalnya, tidak ada yang salah, rasanya aman-aman saja. Apalagi kontrakan ini punya halaman yang luas dan hanya kami berdua yang menghuninya.

Aku lupa malam ke berapa. Tapi, yang pasti malam itu, ketika emak sudah tidur pulas, aku masih asik menonton sambil sibuk dengan permainan game. Jam pun menunjukkan sudah tengah malam.

Kejadian aneh itu dimulai dengan suara keran air yang tiba-tiba terbuka dengan sendirinya. Air mengalir deras, tak seperti biasa. Tanpa pikir panjang, aku bergegas menuju kamar mandi untuk memeriksa, tapi terlihat jelas keran air malah dalam keadaan mati.

πŸ‘‰ [Baca selengkapnya di sini]


4. Sesuatu di Jendela

Siang itu, kompleks perumahan sepi. Aku dan teman-teman sepulang sekolah sedang bermain di bawah pohon mangga di depan rumah tetangga; Keluarga Pak Asep. Kami agak berisik saat itu, aku ingat betul bagaimana kami ribut karena anak perempuan sedang bermain masak-masak dan laki-laki sibuk memanjat pohon.

Aku sendiri ikut memanjat pohon, karena terlalu aktif untuk sekadar duduk tenang sambil berpura-pura jadi mama-mama-an dan main masak-masakan.

Aku pulang dulu sejenak, karena panggilan alam. Usai buang air besar, aku kembali di tempat bermain.

Tapi, yang tersisa tinggal Siti, Anggi, Bayu dan Ardi saja, yang lain sudah pulang dipanggil mamanya. Aku iseng melewati bawah jendela kamar dari ruma Pak Asep.

Saat sedang mengendap-endap hendak mengagetkan mereka, aku terhenyak dengan suara aneh yang keluar dari kamar depan rumah Pak Asep. Aku mendekat dan mengintip lewat jendela. Tak ada apa-apa.

πŸ‘‰ [Baca selengkapnya di sini]


5. Serta beberapa judul lainnya seperti; Cerpen Horor Spesial Nadia Omara: Diamond Play ButtonCerpen Horor: TOILETCerpen Horor: Teror Ketuk Pintu.


***


Keunikan Cerpen Horor Nurwahidah Bi

Sebenarnya agak malu menulis ini, tapi sesekali 'sok percaya diri' tidak apa-apa lah ya.... Izinkan aku mempromosikan tulisanku, terlepas ini genre favoritmu atau tidak.

1. Pendek tapi menghantui: Setiap cerita ditulis dengan bahasa ringkas, tapi sebisa mungkin kubuat dengan meninggalkan kesan yang sulit dilupakan. Saking sulit dilupakan, ternyata ada pembaca yang enggan membaca cerpen horor Nurwahidah Bi lainnya, entah karena memang mentalnya penakut atau cerpenku memang sehoror itu.

2. Mengeksplorasi psikologis tokoh: Tidak hanya menghadirkan hantu, tapi juga sisi tergelap manusia.

3. Ada kolaborasi genre, nuansa fantasi dan sok surealis: Beberapa cerita memadukan horor dengan dunia thriller, misteri, fantasi, bahkan komedi dan membuatnya berbeda dari cerita horor biasa.

4. Cocok dibaca kapan saja: Panjang cerpen-cerpen horor Nurwahidah Bi tidak terlalu melelahkan kok, sehingga bisa jadi teman baca di sela-sela aktivitas.


***


Tips Membaca Cerpen Horor

  1. Pilih waktu malam untuk mendapatkan suasana lebih menyeramkan. Tapi, kalau kamu takut, dibaca pagi atau siang juga bisa kok. Nggak wajib malah hari ya....
  2. Gunakan lampu redup atau baca dengan earphone sambil mendengarkan musik horor gitu. Kalau bisa bacanya sendiri, tapi kalau takut bisa baca ditemani kucing pun boleh.
  3. Jangan lupa siapkan mental, karena beberapa cerita bisa bikin bulu kuduk berdiri. Tapi, kalau mental nggak kuat, kamu bisa baca cerpen bergenre lainnya dari Nurwahidah Bi.


***


Daftar cerpen horor karya Nurwahidah Bi ini bisa jadi pilihan bacaan untuk kamu yang mencari sensasi mencekam sekaligus menguji nyali. Setiap cerita sebisa mungkin ada ciri khas, alur yang menegangkan, dan akhir yang sering kali tak terduga. Eh, apa iya? Ah, pokoknya 'iya' kan saja, kan ini lapakku ya, biarkan aku menaikkan kepercayaan diri di sini.

Kalau kamu suka genre horor bercampur misteri, fantasi, atau drama psikologis, koleksi cerpen ini wajib masuk daftar bacaanmu ya, Pengembara.

Selain judul-judul cerpen horor di atas, kamu bisa baca cerpen horor lainnya yang ada di list cerpen Nurwahidah BiπŸ‘ˆ

Komentar

Populer

Mengenal Suku dan Masyarakat Adat Gorontalo Lebih Dekat

Cerpen Horor Spesial Nadia Omara: Diamond Play Button

Review Drama Korea The Trauma Code: Heroes on Call (2025)

Short Story: The Guardian of the Sword of Light (English Version of Penjaga Pedang Cahaya)