Terbaru

Cara Monetisasi Blog di Tahun 2025

Cara Monetisasi Blog di Tahun 2025


Monetisasi blog ternyata masih jadi salah satu cara populer untuk mendapatkan penghasilan dari internet di tahun 2025 loh. Walaupun media sosial, video pendek, dan platform menulis baru semakin mendominasi, menurutku blog tetap punya tempat istimewa bagi pembaca yang lebih suka konten mendalam, terstruktur, informatif dan tentu saja; gratis.

Pertanyaannya, bagaimana cara memonetisasi blog di era sekarang yang kompetisinya semakin ketat? Apalagi di Indonesia ini, minat baca orang-orang tidak sebagus minat menonton video dan visualisasi lainnya.

Nah, di artikel ini aku akan membagikan tips, trik, serta strategi untuk cara monetisasi blog di tahun 2025 berdasarkan pengalaman dan riset yang sudah aku jalani selama setahun terakhir. Siapa tahu bisa jadi panduan buat kamu yang lagi berjuang di dunia blogging juga.

Tanpa menggurui, sekadar berbagi, ini dia artikel hari ini yang wajib Pengembara baca.


***


1. Kenapa Harus Monetisasi Blog di 2025?

Sebelum menjawab pertanyaan di atas, biarkan aku bercerita sejenak. So, sebelumnya aku menulis di Opinia sebagai Mitra Opinia. Aku mendapatkan pelatihan soal SEO, kata kunci dan cara biar artikel bisa nangkring di pencarian Google.

Selama 2 tahun, tulisanku sering muncul di halaman 1-2 google sesuai kata kuncinya loh, ini bikin aku senang bukan main. Nah, saat akhirnya Opinia berhenti beroperasi sekitar Maret atau April 2025 ini, aku kehilangan arah. Tempatku muncul di Google seolah lenyap, tulisanku juga jadi tidak berjejak.

Untungnya, aku sudah punya firasat. Sejak September 2024, aku memutuskan pelan-pelan kembali menulis di blog, setelah vakum selama bertahun-tahun. Lalu, di awal tahun 2025 aku mulai melakukan backup tulisan-tulisan di Opinia.

Akan tetapi, karena tulisan terlalu banyak (tulisan Mitra Opinia dan Non Mitra Opinia), aku pun keteteran dan bosan melakukan backup, ditambah user interface opinia saat itu agak susah scroll ke bawah.

Long short story, aku ingin bisa muncul di Google lagi, aku juga ingin dapat uang dari blog. Apalagi aku sudah ditolak monetisasi adsense berkali-kali sejak November 2024, dengan berbagai alasan, mulai dari blog yang baru aktif-lah, konten belum banyak dan belum berkualitas atau apalah itu.

Bersama itulah, aku mulai menerapkan ilmu yang didapatkan dari pelatihan Mitra Opinia dan dengan itulah aku jadi tahu bahwa ada beberapa alasan kenapa blog ternyata masih cukup relevan untuk dimonetisasi di tahun 2025:

  • Konten panjang lebih dipercaya. Kalau di sosmed orang sering skeptis, di blog pembaca mencari informasi mendetail, review lengkap, atau opini panjang.
  • SEO masih powerful. Google tetap menjadi mesin pencari utama. Selama orang masih mencari informasi lewat Google, blog akan tetap hidup.
  • Tambahan penghasilan. Blog bisa jadi sumber tambahan, bahkan sumber utama kalau dikelola dengan serius.
  • Fleksibilitas. Blog bisa dipakai untuk branding personal, jualan produk, atau hanya sekadar menulis. Semua bisa diarahkan ke penghasilan.
  • Tentu saja, kesukaan semua orang yaitu akses gratis. Blog tanpa koin, semua pembaca bisa membacanya tanpa dipungut biaya koin.

Dengan kata lain, blog di 2025 bukan hanya bisa jadi tempat curhat online, tapi juga aset digital yang bisa menghasilkan cuan jangka panjang. So, karena itulah aku berusaha sekuat mungkin supaya bisa monetisasi di tahun 2025 ini. Tidak ada kata terlambat kok.


Baca juga: Daftar Cerpen Horor Nurwahidah Bi


2. Persiapan Sebelum Monetisasi

Sebelum mikirin uang, ada beberapa hal dasar yang harus kamu siapkan:

1. Pilih platform blog. Blogger dan WordPress masih jadi favorit. Kalau kamu pemula, Blogger bisa jadi pilihan karena gratis dan gampang dihubungkan dengan AdSense. Aku dulu sempat punya WordPress, tapi lupa password dan akhirnya pilih blog sebagai platformnya.

2. Pilih niche. Jangan terlalu acak-acakan ya. Misalnya, fokus di cerpen, review drama/film, opini, atau tutorial. Niche memudahkan SEO dan bikin pembaca lebih betah. Aku sendiri mengambil niche dan tema 'dunia sastra dan hiburan' gitu, yang semuanya jadi satu benang merah ke 'penulisan'.

3. Desain blog. Pastikan template yang dipakai ringan, mobile friendly, dan nggak bikin loading lama. Bisa pakai template desain gratis dari blog aja.

4. Kualitas artikel. Nah, ini nih yang susah. Google makin pintar di tahun 2025. Artikel harus original, bermanfaat, panjang kata minimal 800–1500 kata, dan ditulis dengan struktur yang jelas, karena kita harus bersaing dengan ribuan artikel yang tayang perhari di Google dari berbagai website.

5. Konsistensi. Ini bagian tersulit juga sih. Update rutin minimal 2–3 kali seminggu akan membuat blog hidup dan meningkatkan peluang dilirik Google maupun AdSense.

Kalau semua fondasi ini sudah kokoh, barulah kita bisa masuk ke strategi monetisasi.


***


3. Monetisasi Blog dengan Google AdSense

AdSense masih jadi primadona entah YouTube maupun Blogger. Tapi di tahun 2025, persyaratannya lebih ketat dibanding tahun-tahun sebelumnya.

  • Artikel harus unik dan konsisten. Blog yang sudah update rutin selama berbulan-bulan punya peluang lebih besar diterima AdSense kok. 
  • Internal link itu penting. Jangan takut pasang internal link 3–5 di setiap artikel supaya pengunjung bisa menjelajah lebih lama. Tapi, jangan kebanyakan juga biar tidak dianggap spam oleh Google.
  • Hapus atau perbarui artikel bermasalah. Biasanya untuk yang lama vakum, ada artikel lama yang duplikat atau hasil copasan dari akun sosmed personal lain, ini bisa bikin blog ditolak loh. Lebih baik hapus atau perbarui saja isinya.
  • Traffic organik jadi kunci. Jangan cuma mengandalkan share di media sosial. Usahakan artikel bisa terindeks di Google dan muncul di pencarian. Tapi, sumpah ini susah banget. Terindeks 1-2 artikel per beberapa bulan saja sudah Alhamdulillah sekali.

Setelah diterima adsense, barulah Pengembara akan melihat uang mulai masuk. Tapi, ini baru permulaan, gaees.... Memang awalnya pemasukan kecil (misalnya hanya 0,1–1 rupiah per hari), tapi dengan konsistensi artikel dan traffic yang naik, insyaallah hasilnya ada. Aku berharap ada sih, huhuhu....


Artikel lainnya: 8 REKOMENDASI CERPEN FANTASI NURWAHIDAH BI (KAK BI)


4. Alternatif Monetisasi Blog Selain AdSense

Sebagai orang yang juga baru berhasil monetisasi di Agustus 2025 ini, aku juga mencari alternatif lain yang bisa didapatkan dari blog

Setelah baca-baca di internet, ternyata kalau penghasilan blog kurang atau bahkan belum dimonetisasi. Kita masih ada cara lain untuk bisa 'mencuankan' blog. Caranya beragam:

1. Affiliate marketing. Kamu bisa daftar di program afiliasi (aku pakai Shopee) lalu menyisipkan link di artikel. Misalnya, review drama sambil promosi merchandise aktor siapa kek.

2. Jualan produk digital. Ebook, cerpen, novel, template desain, atau kursus online bisa juga dijual langsung lewat blog. Aku biasanya naruh link ebook ke Google playbook. Tapi, ya itu dia, sampai artikel ini dibuat pun belum ada yang beli e-book wkwkwk.

3. Kerja sama brand (sponsored post). Kalau blog kamu sudah punya trafik stabil, brand bisa menghubungi untuk pasang artikel berbayar. Wah, ini mimpi banget sih, ayo brand-brand lirik aku.

4. Jasa menulis. Blog bisa jadi portofolio. Kalau ada pembaca yang suka gaya tulisanmu, mereka bisa hire untuk jadi ghostwriting, copywriting, atau review berbayar.

5. Donasi atau membership.  Platform seperti Patreon atau Saweria bisa dipasang juga untuk pembaca setia yang ingin mendukung. Aku sih belum yakin pasang ini, soalnya aku tidak famous huhu....

Dengan strategi ini, blog bukan hanya mengandalkan iklan, tapi juga bisa jadi pintu masuk ke berbagai peluang lain. Asik 'kan?


***


5. Optimasi SEO di 2025

Tanpa SEO, monetisasi blog akan susah berkembang. Lah, dari tadi SEO melulu. Apa sih SEO itu? Hmm, ini bisa aku buatkan artikelnya aja deh kalau kamu mau. Panjang kalau dijelaskan di sini.

Intinya, aku mau berbagi beberapa trik SEO yang semoga saja masih relevan:

  • Judul harus mengandung kata kunci. Misalnya, bukan hanya “Review Daily Dose of Sunshine” tapi “Review Drama Korea Daily Dose of Sunshine (2023) – Kisah Perjuangan Perawat”.
  • Gunakan keyword turunan. Selain kata kunci utama, kamu bisa sisipkan sinonim dan variasi kata yang sering dicari.
  • Internal link dan eksternal link. Hubungkan antar artikel di blogmu, dan tambahkan 1–2 link eksternal ke situs besar untuk memperkuat kredibilitas.
  • Meta description. Jangan lupa menulis meta description 150–160 karakter yang mengandung kata kunci utama.


Mungkin Anda sukai: Review Drakor Buried Hearts (2025) | Park Hyung Sik Balas Dendam Nih


6. Strategi Konten Jangka Panjang

Monetisasi blog tidak bisa instan ya, gaesss. Karena itu, kamu harus punya strategi konten jangka panjang. Berdasarkan pengalamanku:

  • Buat stok naskah. Kalau kamu bisa menulis banyak artikel, simpan sebagian untuk diunggah rutin. Misalnya 3 artikel per minggu, jangan unggah sekaligus.
  • Campur topik evergreen dan topik yang lagi ngetren. Artikel evergreen (misalnya tips menulis atau review klasik) akan bertahan lama di Google. Artikel tren (misalnya review drama terbaru) ini bisa mendatangkan lonjakan trafik.
  • Tulis artikel panjang. Minimal 800 kata, idealnya 1000–1500 kata untuk bisa bersaing di Google. Kabarnya Mbah Google tuh suka artikel panjang dan rapi.
  • Gunakan gaya pribadi. Jangan terlalu kaku ya, takutnya pembaca lebih suka tulisan yang santai dan ada ciri khasnya. Eh, tapi malah nemu yang kaku dan ujungnya malah kabur.

***

7. Mental dan Konsistensi

Aku baru tahu, ternyata banyak blogger berhenti di tengah jalan karena merasa hasilnya kecil. Padahal monetisasi blog ternyata memang butuh waktu. Ada yang baru diterima AdSense setelah setahun atau dua tahun konsisten, ada yang penghasilannya baru terasa setelah 2–3 tahun monetisasi. (Ini kayaknya aku deh, kalau melirik minat baca di negeri ini yang anjlok parah, kayaknya baru bisa gajian 2027 wkwkwk.)

Aku kasih tips supaya tidak cepat menyerah, sekalian reminder buat diriku sendiri juga kalau udah mau menyerah:

  1. Nikmati proses menulis. Kalau hanya fokus ke uang, pasti bakal cepat lelah sih.
  2. Jadikan blog sebagai catatan perjalanan. Anggap setiap artikel adalah investasi jangka panjang.
  3. Rayakan pencapaian kecil. Ya, kayak tulisan ini, yang kubuat untuk pamer tipis-tipis kalau aku berhasil monetisasi huhu.... Misalnya juga, nanti kalau trafik naik, artikel masuk halaman pertama Google, atau dapat 100 ribu pertama, semuanya dirayakan saja, tidak apa-apa. Toh, ibu-ibu FB Pro sering melakukannya juga.


8. Kesalahan yang Harus Dihindari

  1. Artikel copas. Bahkan tulisan kita sendiri dan sempat ada di platform lain bisa dihitung copas. Google langsung menandai ini dan AdSense pasti menolak. Ini kayak kasusku karena pakai banyak artikel dan cerpen pindahan dari Opinia, harus rajin revisi.
  2. Jarang update. Blog yang mati suri dan jarang berkembang, bakalan dicuekin dan tidak di-crawl atau dirayapi oleh Google. So, harus rajin update.
  3. Clickbait berlebihan. Judul boleh menarik, tapi isi artikelnya jangan sampai menipu ya.


***


Yah, cara monetisasi blog di tahun 2025 tetap berputar pada tiga hal, yaitu kualitas konten, konsistensi, dan strategi yang tepat. AdSense memang jadi tujuan utama banyak blogger, tapi jangan lupa masih ada banyak jalan lain seperti afiliasi, produk digital, atau kerja sama brand.

Kalau Pengembara serius menulis, update rutin, dan sabar menunggu hasil, blog bisa jadi aset digital yang memberi penghasilan jangka panjang.

Jadi, buat kamu yang baru mulai, jangan patah semangat ya. Mulailah dengan menulis artikel yang kamu sukai, atur jadwal posting, pelajari SEO, lalu ajukan ke AdSense. 

Nggak apa-apa ditolak sekali dua kali, atau tiap bulan ditolak ehehe.... Nikmati prosesnya, dan biarkan waktu yang membuktikan kalau blog masih bisa jadi sumber penghasilan di era digital ini.

Kita hidupkan kembali blog! Ayo, teman-teman penulisku, mari kita bangkitkan kembali era menulis dan membaca gratis di blog ya....


Komentar

Populer

Mengenal Suku dan Masyarakat Adat Gorontalo Lebih Dekat

Cerpen Horor Spesial Nadia Omara: Diamond Play Button

Review Drama Korea The Trauma Code: Heroes on Call (2025)

Short Story: The Guardian of the Sword of Light (English Version of Penjaga Pedang Cahaya)