Cerpen Horor Komedi: Setan vs. Emak

Cerpen Horor Komedi: Setan vs. Emak

Oleh: Nurwahidah Bi



[Cerpen Horor Komedi]—Aku dan emak pindah ke kontrakan baru, setelah emak dan bapak resmi bercerai. Kakak perempuanku ikut bapak, karena tidak suka diatur emak.

Kontrakan di perkampungan ini entah kenapa terasa agak aneh sejak awal aku dan emak tiba. Tapi, yang jelas, aku tidak pernah menyangka bahwa minggu pertama di kontrakan baru akan menemukan hal paling tidak masuk akal di hidupku.

Saat itu, tepat bulan Ramadhan. Awalnya, tidak ada yang salah, rasanya aman-aman saja. Apalagi kontrakan ini punya halaman yang luas dan hanya kami berdua yang menghuninya.

Aku lupa malam ke berapa, tapi malam itu, ketika emak telah tidur pulas. Aku masih asik menonton sambil sibuk dengan permainan game. Jam menunjukkan sudah tengah malam.


Baca juga: Review Film Sedih: The Fault In Our Stars

Cerpen lainnya: Aku, Penyihir dan Goblin


Kejadian aneh itu dimulai dengan suara keran air yang tiba-tiba terbuka dengan sendirinya. Air mengalir deras, tak seperti biasa. Tanpa pikir panjang, aku bergegas menuju kamar mandi untuk memeriksa, tapi aku keran air malah dalam keadaan mati.

Napasku mulai memburu. Rasa takut menghantui, aku segera berlari ke kamar emak dan memutuskan untuk tidur. Tapi, ketika mata telah ditutup, suara yang tak terduga merayap masuk ke telingaku. Suara nyanyian yang indah, juga agak mengerikan. 


Tidak peduli seberapa keras aku mencoba mengabaikannya, suara itu tetap memenuhi pikiran, aku pun mendadak semakin dingin padahal badan semakin berkeringat. Suara itu memaksaku terus berdebar hingga akhirnya aku tidak ingat bagaimana caranya tertidur.

***


Esok harinya, saat bersiap-siap ke sekolah, aku menceritakan pengalaman itu kepada emak. Emak tidak percaya dan bilang aku menghayal.

Sampai pada siang harinya, setelah pulang sekolah, masih lemas karena puasa untuk beberapa hari lagi sudah libur. Emak tiba-tiba menceritakan pengalamanya sendiri. 

Menurut emak, ada suara keras ketukan sendal di lantai dan entah dari mana asalnya. Emak mengira aku sudah pulang dan bermain-main dengan sendal di dalam rumah. Emak marah, dia keluar dari kamar untuk memarahiku. Tapi, yang dia temui ada anak kecil yang tidur pulas di sofa tua yang kami bawa dari rumah lama.

Emak kaget dan memeriksa anak siapa itu? Tapi, tiba-tiba aku pulang dan saat emak melihat sofa, anak kecil itu sudah tidak ada. Saat itulah, dia mengikutiku dan mulai bercerita pengalaman anehnya.


Aku dan emak kini menatap sofa, agak takut karena emak yakin sekali ada anak kecil di sofa itu.


Cerpen lainnya: Jojo dan Lia

Mungkin Anda sukai: Review Drama Ghost Doctor


Bunyi aneh tiba-tiba terdengar. "Tuh, bunyi sendal lagi! Bunyi orang jalan di lantai pakai sendal!" ujar emak menunjuk ke teras.

Emosi emak memuncak. Emak bergegas ke luar, marah besar dan berteriak, "Eh, setan! Jangan main di sini ya! Lu pikir gua takut?"


Namun, hal aneh terjadi. Suara sendal itu tetap ada, bahkan semakin keras. Bukan saja suara sendal, kini aku juga melihat anak kecil yang tidur di sofa. Kami berdua bergegas lari keluar dan meminta bantuan tetangga. Tetangga datang memeriksa dan tidak menemukan anak yang kami maksud, suara sendal juga menghilang begitu saja.


Aku dan emak jadi takut, kami dua-duanya perempuan. Emak bahkan memintaku pergi ke rumah bapak saja dan dia akan tinggal di rumah saudara. Pokoknya kami ketakutan.


***


[Cerpen Horor Komedi]—Beberapa hari kemudian, sepertinya emak sudah terbiasa dengan suara sendal dan mengalami sendiri mendengar suara keran air yang menyala. Ya, kami tetap tinggal di rumah ini karena merasa tidak berbuat salah. Apalagi ini bulan puasa, aku dan emak yakin ada Allah yang menjaga kami.


Kali ini aku duduk di kamar, usai sholat subuh dari masjid. Beberapa hari lagi menuju idul fitri, jadi kami berencana pulang ke rumah nenek di kampung.

Seketika suara napas aneh terdengar, diiringi suara ketukan dan decak suara cecak. Emak datang ke kamarku sambil ngomel-ngomel.

"Aneh banget rumah ini! Masa tadi emak lagi nyuci piring terus ada yang pegang kaki!"

"Dduh, Emak! Mending kita pindah aja yuk!"

"Jangan, ini doang kontrakan yang paling murah dan lokasinya strategis buat emak buka tailor," serunya membuka tirai jendela. Emak tidak menyadari suara yang kudengar.

Tiba-tiba, emak membuka jendela. "Eh, setan! Pergi nggak lu dari rumah gua! Besok gua panggilin ustadz! Tahu rasa loh!"

"Emak!"

"Emak udah sabar ya, Ti! Entah apa maunya nih setan-setan. Dedemit sialan!" Emak lanjut ngomel.

"Lagi puasa, Emak...."

"Astaghfirullah! Awas lu nongol lagi ya setan, rusak puasa gua nih!"

Aku tersenyum, emakku lagi ngomelin setan. Eh, anehnya. Sebelum kami beneran memanggil ustadz untuk syukuran rumah. Aku dan emak sudah tidak mendengar suara apa-apa lagi. Tapi, demi kenyamanan bersama, setelah idul fitri dan kami kembali dari kampung, kami tetap mengadakan syukuran walau agak telat.


Rasain, emak-emak kok dilawan!


***


TAMAT 

Gorontalo, 18 Oktober 2023


Selamat membaca dan terima kasih sudah membaca cerpen horor komedi ini. Kunjungi juga Linktree untuk informasi lainnya tentang Kak Bi. Like dan share bila suka ya.


Komentar

Populer

Review Film Sedih: The Fault In Our Stars

Review Drama Korea: Chicago Typewriter