Terbaru

Review Serial Dokumenter - Fakta Unik Dunia dalam Mokumenter Cunk On Earth

Review Serial Dokumenter - Fakta Unik Dunia dalam Mokumenter Cunk On Earth



Pernah kepikiran mencari tahu fakta unik dunia lewat film dokumenter, nggak? Biasanya dokumenter sejarah itu agak membosankan 'kan?


Nah, fakta tentang bumi dan perkembangannya dikemas secara segar, konyol tapi edukatif dalam mockumentary atau mokumenter yang satu ini. Cocok banget buat kita yang mau belajar sejarah, tapi nggak suka cara belajar yang terlalu serius.


Tapi, apa itu mokumenter?


Dikutip dari Wikipedia, Mockumentary atau Mokumenter adalah jenis film atau acara dan serial televisi yang menggambarkan peristiwa fiksi tetapi disajikan secara dokumenter, bisa juga untuk memparodikan dokumenter dari hal-hal tertentu. 

Mokumenter itu tidak selalu komedi, ada yang dramatis, horor dan romantis. Di mana teknik genre ini seringkali dikombinasikan dengan elemen dokumenter untuk menggambarkan kejadian yang sesungguhnya. 


***


Judul: Cunk on Earth 
Sutradara: Christian Watt
Penulis Naskah: Charlie Brooker, Michael Odewale, Joel Morris, Diane Morgan, Jason Hazelay
Produser: Charlie Brooker, Sam Ward
Genre: Comedy, History 
Pemain: Diane Morgan
Lokasi Pengambilan Gambar: IWM Duxford, Cambridgeshire, UK
Produksi oleh: Broke and Bones
Tayang: BBC Two, Netflix 
Rilis: 19 September 2022 (BBC Two), January 31, 2023 (Amerika Serikat)
Durasi: 28-29 menit per episode 
Episode: 5
Tipe: Serial Mokumenter 
Negara: United Kingdom 
Bahasa: Inggris 
Rating Usia: 17+

(Referensi info data, gambar dan sinopsis: IMDBTMDb, Wikipedia)


***

Sinopsis Cunk on Earth:

Dari yang sebenarnya tidak ada hingga hal-hal yang ada di sekitar, Philomena Cunk dengan lucu menceritakan kisah penemuan terbesar umat manusia seperti roda, Mona Lisa, dan tenaga nuklir.

Sepanjang perjalanan, dia mengajukan pertanyaan-pertanyaan tajam kepada para ahli tentang kemajuan umat manusia, terkadang dia berdiri di dekat reruntuhan tua yang mengesankan atau di dalam museum.

Cunk on Earth adalah sebuah serial dokumenter; mockumentary yang dihasilkan oleh BBC dan dibintangi oleh Diane Morgan sebagai Philomena Cunk, seorang presenter 'dokumenter' yang eksentrik. Meskipun karakternya ini konyol, Cunk berhasil memberikan ringkasan informatif tentang fakta unik dunia dan perkembangan peradaban manusia dalam lima episode berdurasi sekitar 28 sampai 29 menit.

Serial ini menyajikan rangkuman peradaban manusia, mengelompokkan topik yang tepat ke dalam setiap episode. Dimulai dari awal peradaban manusia, Abad Pertengahan di mana kepercayaan dan agama mulai berkembang, zaman Renaisans yang penuh dengan perkembangan seni, budaya dan filsafat, sampai pada perkembangan mesin dan industri yang memasuki abad ke-20, hingga akhirnya mencapai Zaman Perang Dingin dan peradaban modern kita saat ini.

Serial ini juga menggabungkan elemen komedi dengan konten informatif yang ada. Meskipun memiliki karakter fiksi yaitu Philomena Cunk, serial ini juga melibatkan narasumber nyata yang sesuai dengan bidang studi masing-masing. Mereka memberikan informasi yang akurat sesuai dengan cerita sejarah, tapi disisipi dengan komentar-komentar kocak dan lucu, juga cerdas dari Cunk.


***


Review Cunk on Earth: Rating 9 untuk mokumenter yang lumayan segar ini.


Aku akan bahas Cunk on Earth dari berbagai sudut pandang, biar beda aja sama versi review-review-ku sebelumnya. 


1. Pendekatan yang Unik

Berbeda dari dokumenter sejarah yang serius, sampai kadang bikin ngantuk.

"Cunk on Earth" ini pakai pendekatan yang unik dengan karakter fiktif Philomena Cunk yang memandu kita melewati perjalanan sejarah manusia. Ini memberikan sentuhan komedi dan humor pada pembahasan sejarah yang biasanya terasa kering.

Dengan adanya Philomena Cunk dengan karakter yang konyol dan absurd, bikin nggak bosan saat nonton. Dalam perannya sebagai pembawa acara, Cunk sering mengeluarkan pendapat yang tidak relevan dengan materi, tetapi dengan cara yang lucu.

Aku paling ingat pembahasan soal musik di zaman renaisans dan lukisannya Leonardo da Vinci yang Perjamuan Terakhir itu. Bisa-bisanya dia, hadeuh.


2. Merangkum Peradaban Manusia

Serial ini berhasil mengelompokkan topik-topik sejarah mulai dari awal peradaban manusia sampai zaman sekarang. Ini memberikan ringkasan yang informatif tentang bagaimana peradaban manusia bisa mencapai titik hari ini.

Di episode satu yang berjudul In The Beginnings berisi pembahasan tentang kemunculan umat manusia yang mulai membuat beberapa hal mulai dari bertani hingga berdirinya tembok besar China.

Episode dua berjudul Faith/Off membahas abad pertengahan, ketika pesan-pesan agama tentang perdamaian, persatuan dan toleransi menginspirasi umat manusia untuk berjuang sampai mati selama ratusan tahun.

Episode tiga, The Renaissance Will Not Be Televised. Zaman Renaisans dimulai. Dari kolonialisme hingga Napoleon, manusia tidak pernah puas dengan peperangan, tapi kemudian mereka hadir dengan musik klasik.

Episode empat, Rise of the Machines. Di mana umat manusia membangun dunia modern, lalu mencoba untuk menghancurkannya.

Episode lima, War(s) of the World(s)? Membahas tentang Perang Dingin, dan manusia yang akhirnya sampai ke bulan; tujuan perjalanan terburuk yang pernah ada.

Dengan episode yang masing-masingnya berdurasi setengah jam, tema besar di atas sering berpindah dengan cepat, dan fokus utamanya adalah menghibur. Jadi, meskipun mungkin tidak memberikan wawasan yang sangat mendalam, Cunk on Earth berhasil sebagai komedi ringan dengan merangkumkan peradaban manusia yang mungkin terlupakan semasa sekolah untuk kita pelajari lagi.


3. Komentar Kocak Mengocok Perut

Salah satu elemen kunci serial ini adalah komentar-komentar sarkas, kocak, tidak nyambung dan tidak berbobot yang dikeluarkan oleh Philomena Cunk. Dia sering menyelipkan pendapat yang tidak relevan dengan materi utama, seperti yang aku bahas di poin satu. Tapi, justru hal inilah yang bikin serial terasa lebih menghibur.

Nah, meskipun seringkali bersifat humoris, Cunk terkadang mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang signifikansi peristiwa besar dalam sejarah kok. Dia juga membuat perbandingan yang menggelitik, seperti membandingkan penemuan sistem aksara dengan kemunculan genre musik. Bahkan beberapa pertanyaannya, membuat aku merenung. 

Loh, iya ya?


4. Wawancara dengan Narasumber Profesional

Cunk on Earth bukan cuma komedi belaka ya, serial ini beneran melibatkan orang-orang dari sumber nyata yang menguasai berbagai bidang pengetahuan dan memberikan informasi akurat sesuai dengan topik yang sedang dibahas. Meskipun komedi, tapi isinya nggak bercanda. Bercyandaaa....

Mereka ini berakting sambil berusaha meluruskan komentar konyolnya si Cunk. Luar biasa sekali para narasumber ini, bisa nahan ngakak lihat dan dengar komentar Cunk, kalau aku yang di situ udah ngakak banget.

Apalagi karakter Cunk ini kan agak masa bodo orangnya, dia seringkali nggak peduli dengan subjek pembahasan atau tanggapan para narasumbernya. Jadinya terkesan mengolok-olok.


Baca juga: Review Film 2012

Mungkin Anda sukai: A Barefoot Dream


***


Namun, meskipun seru, serial ini ada minus-nya juga dan itu ya datang dari si unsur humornya itu sendiri.

Beberapa punchline komedinya kadang nggak berhasil di aku. Entah terkendala bahasa, karena pakai British accent gitu. Jadinya, masih banyak hal-hal yang nggak aku pahami meskipun ada subtitle alias takarirnya.

Sebenarnya beberapa komentar Cunk yang terasa tidak relevan atau keliru, memang agak sedikit mengganggu. Tapi, balik lagi kan, kalau ini genrenya komedi yang jangan dibawa baper. 

Anggap aja lagi nonton dark jokes yang diciptakan untuk menghibur daripada memberikan wawasan mendalam. Ini jadi mokumenter yang mengolok-olok peradaban dan pencapaian manusia, sambil menyajikan fakta unik dunia dengan cara yang tidak biasa.


***


Cunk on Earth aku rekomendasikan bagi orang yang biasanya tidak begitu tertarik sama film dokumenter sejarah. Meskipun tidak terlalu mendalam, film ini memberikan pemahaman umum tentang peradaban manusia dari masa lampau hingga saat ini.

Aku berharap, semoga ada season duanya!

Komentar

Populer

Review Squid Game All Season | Season Tiga Gagal Mengalahkan Season Pertama

Review Film #ALIVE: Bertahan Hidup dari Zombie di Korea