Review Film Korea Psychokinesis: Superhero Dadakan di Tengah Warga Korea

Saat ulasan ini kutulis, kebetulan banget lagi rame drama Korea Selatan; Moving, tentang superhero yang tersembunyi di tengah warga Korea. Aku sendiri belum nonton drama ini, saat mengulas Psychokinesis karena nggak mau nonton ongoing. 

Namun, saat artikel ini terbit di blog, aku sudah nonton kok ehehe. Tapi, kita bahas film ini dulu ya. Review Moving bisa kapan-kapan saja. 

Sebelumnya, di tahun 2018 sudah ada film Korea soal superhero yang pemainnya juga diperankan oleh salah satu pemain di drama Moving; dia adalah Ryu Seung Ryong.

Nggak perlu berlama-lama lagi, ini dia ulasan filmnya.

***

Judul: Psychokinesis 
Sutradara: Yeon Sang Ho
Asisten Sutradara: Min Hong Nam
Penulis Naskah: Yeon Sang Ho
Produser: Kim Yeon Ho, Lee Dong Ha
Genre: Comedy, Family, Action, Adventure, Supernatural
Pemain: Ryu Seung Ryong, Shim Eun Kyung, Park Jung Min, Kim Min Jae, Jung Yu Mi
Sinematografi: Byun Bong Sun
Tag: Father-Daughter Relationship, Sci-Fi, Telekinesis, Social Commentary, Superhuman Strength, Supernatural Power, Estranged Family
Distribusi oleh: Next Entertainment World
Rilis: 31 Januari 2018
Durasi: 1 jam 41 menit
Tipe: Movie
Negara: Korea Selatan 
Bahasa: Korea
Rating Usia: 15+

(Referensi info data dan sinopsis: https://mydramalist.com/20088-psychokinesis)

***

Sinopsis film Psychokinesis:

Psychokinesis adalah film Korea yang mengisahkan tentang Shin Seok Heon, seorang pria biasa yang bekerja sebagai penjaga keamanan. Di mana dirinya, tiba-tiba mendapatkan kekuatan psychokinesis setelah meminum air yang terkontaminasi dari gunung. 

Dengan kemampuan ini, dia bisa mengendalikan benda mati dengan sesuka hati. Di waktu yang bersamaan dia mendapatkan telepon dari putrinya; Roo Mi (Shim Eun Kyung).

Roo Mi sudah lama tinggal bersama ibunya sejak Seok Heon meninggalkan mereka. Kini, dia menjalankan restoran ayam goreng di kawasan pasar tradisional. Sayangnya, sebuah perusahaan konstruksi yang dikendalikan oleh mafia, ingin restoran dan tetangganya keluar dari sana. Mereka ingin merusakan tatanan lingkungan masyarakat, untuk menjalankan proyek mereka.

Roo Mi dan penyewa lainnya menolak. Konfrontasi pun terjadi di antara preman, Roo Mi dan ibunya. Karena masalah inilah Roo Mi menelepon Seok Heon, untuk memberi tahu apa yang sedang terjadi pada ibunya.

Ketika dia bertemu Roo Mi, dia pun terlibat dalam perjuangan untuk melindungi lingkungan masyarakat sekitar.

Seok Heon juga yakin dia bisa menghasilkan uang dengan melakukan trik telekinetik dan ingin menjaga Roo Mi. Dia ingin Roo-Mi keluar dari lingkungan itu dan tinggal bersamanya, tapi Roo Mi menolak. Dalam perjalanan ini, Seok Heon menghadapi berbagai konflik yang menguji kemampuan dan hubungannya dengan orang-orang di sekitar.

Artikel lainnya: Review Drama: Ghost Doctor

Mungkin Anda sukai: Review Film: The Cat

***

Review Film Korea Psychokinesis- Superhero Dadakan di Tengah Warga Korea: Rating 8,3 untuk film yang lumayan menghibur ini.

Sutradara Yeon Sang Ho, comeback di 2018 dengan film ini. Yes, YSH adalah sutradara yang membuat film Train to Busan. Sehingga membuat film ini lumayan diantisipasi kemunculannya.

Psychokinesis merupakan kombinasi yang lumayan berhasil antara elemen-elemen aksi, komedi, keluarga dan fantasinya. Film ini menyuguhkan pengalaman yang cukup segar dan menghibur. Sutradara YSH menggabungkan elemen-elemen dramatis dengan momen komedi yang lumayan cerdas, menciptakan dinamika yang menarik antara karakter-karakter utama.

Kemunculannya Ryu Seung Ryong sebagai Seok Heon adalah hal yang paling menarik dengan aktingnya yang kuat dan selalu memukau. Akting Shin Eun Kyung, Jung Yu Mi dan yang lainnya juga oke banget. Nggak banyak yang bisa dibahas soal akting di film ini, seolah di-casting memang hanya untuk mereka ehehe.

***

Kelebihan Film Psychokinesis: 

Kelebihan film ini ada di sinematografi dan efek visual CGI-nya yang terbaik dan realistis sih. Smooth banget itu adegan benda-benda di sekitar Seok Heon bisa melayang saat dikendalikan.

Untuk adegan aksi yang biasanya muncul di film superhero, Psychokinesis sih udah lumayan banget. Nggak berlebihan sampai bikin meringis, juga bukan yang flat banget adegan berantemnya.

Untuk ide cerita sih menurutku lumayan pasaran, plotnya juga biasa aja. Tapi, nggak yang jelek sampai kamu muak menontonnya; bukan kok. Mungkin karena ada beberapa faktor yang bikin film ini jadi terasa kena di hati. Misalkan kayak genre-nya yang komedi. Tapi, bukan hanya diisi dengan komedi receh, beberapa bahkan terasa agak dark jokes dan isi film sebenernya lebih dari sekadar komedi. Karena di-backup dengan genre keluarga juga. 

Fokusnya ke hubungan seorang ayah dan putrinya yang sukses bikin emosi jadi campur aduk. Pokoknya emotional damage film ini tuh parah dan bikin jadi agak dominan dibanding kisah heroiknya dari si super hero itu.

Kita pun diberikan ending yang bagus. 

***

Oh ya, kekurangannya apa ya?

Bagi temanku yang udah nonton, mereka merasakan flat pada alur cerita dan terasa lambat karena berharap disuguhkan aksi seperti film-film Marvel gitu. Disakiti ekspektasi, yeoreobun. Terasa terlalu ringan kali ya ide cerita dan plotnya untuk ukuran film superhero.

Jujur saja, aku juga sempat merasakan hal itu. Tepat di 20 menit pertama. Tapi, karena aku selalu pantang menyerah saat menonton. Maka tetap kutonton aja dan ya, it's not bad-lah. Meskipun tetap aja terasa lambat dan banyak ngobrolnya sih, aku nggak bisa nutupin ini ehehe.

***

Kesimpulanku, film ini rekomen buat ditonton. Bagi yang gampang baper kalau udah bahas masalah keluarga entah ayah atau ibu, ya kamu harus siapin tisu. Selain berpotensi memicu kerecehan, film ini juga berpotensi bikin mewek.

Pun bagi yang suka jenis film superhero gitu, ini boleh dicobain kok. Tapi, jangan berekspektasi tinggi soal superhero yang melawan monster atau alien di tengah-tengah lingkungan masyarakat gitu. Jangan....

***

Terima kasih sudah membaca ulasan ini. Semoga bermanfaat! Kunjungi juga Linktree untuk informasi lainnya tentang Kak Bi. Like dan share bila suka ya.