Cerpen Misteri: Investigasi Padang Ilalang

Cerpen Misteri: Investigasi Padang Ilalang

Oleh: Nurwahidah Bi


Cerpen.misteri.investigasi.padang.ilalang.jpg


[Cerpen Misteri] Sore itu, orang-orang menikmati jejak menuju senja. Angin berdesir lembut melintasi padang ilalang yang luas. Daun-daun juga rerumputan berdansa lembut, memperlihatkan kehidupan padang ilalang.


Seorang pria pejalan kaki yang sedang membawa anjingnya jalan-jalan, terpaksa harus turun ke padang ilalang karena anjingnya lepas dan berlari ke tengah sana.

Pejalan kaki yang memakai celana training dan kaos oblong itu meninggalkan jalan setapak dan memaksa menembus ke dalam padang ilalang. Dia menemukan anjingnya sedang mengendus sesuatu.

Pejalan kaki tersentak kaget, kakinya lemas dan jatuh ke tanah. Di tengah ilalang yang tinggi, tergeletak mayat seorang pria yang tak dikenal, tanpa baju dan hanya menggunakan celana panjang sobek-sobek.

Pejalan kaki berteriak dan mengundang perhatian warga. Salah seorang di antaranya segera menelepon polisi, sementara yang lainnya menelepon nomor darurat.


***


Berita penemuan mayat misterius itu menyebar dengan cepat ke seluruh kota yang damai dan tenang, Villager City tidak pernah menemukan mayat, kasus pembunuhan memang menurun selama 15 tahun belakangan. 

Polisi setempat beserta tim forensik segera meluncur ke lokasi untuk menyelidiki kasus tersebut. Tim forensik melakukan identifikasi awal pada mayat dan hasilnya tidak ada identitas yang bisa ditemukan di dalam kantong celana sobek-sobek pria tersebut. Wajahnya terlihat lelah, dengan luka memar di beberapa bagian tubuh.

Detektif Hendler; Marco Hendler. Seorang Detektif Swasta, yang kebetulan sedang berada di kota ini untuk bertemu rekan detektifnya. Detektif Hendler memeriksa mayat, di rumah sakit untuk mengantongi identitas pelakunya. 

Detektif Hendler meyakinkan dirinya sendiri, bahwa kasus ini harus dia tangani karena dirinya telah bertemu dengan korban di malam sebelumnya. Detektif Hendler sengaja tidak memberi kesaksian soal identitas korban. Keegoisannya untuk menggali dan menginvestigasi sendiri membawa dirinya pada kecurangan.

Detektif Hendler memulai investigasi rahasianya, dimulai dengan wawancara terhadap penduduk setempat. Beberapa saksi mata mengaku melihat seorang pria mencurigakan berjalan sendirian di sekitar padang ilalang sebelum senja tiba. Dia terlihat gelisah dan memperhatikan sekeliling penuh ketakutan. Tapi, tak ada yang bisa memberikan petunjuk mengenai identitas korban maupun pria misterius.

Kejar-kejaran dengan, Inspektur James, Detektif Hendler mulai menggali lebih dalam. Dia ingin lebih dulu mengumpulkan barang-barang yang ditemukan di sekitar mayat, termasuk dompet kosong, sehelai kertas dengan nomor telepon yang tercabut, dan sepotong kain berwarna merah yang terjepit di bawah kukunya. Akan tetapi, semua barang dan bukti sudah diamankan Inspektur James dan tim forensik sedang menganalisis barang-barang tersebut.

***


Baca juga: Review Film Catman

Cerpen lainnya: Jojo dan Lia


[Cerpen Misteri] Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa dompet tersebut telah dicuri dan segala identitas asli pria itu sengaja dihilangkan. Nomor telepon yang ditemukan di kertas mengarah ke sebuah tempat kosong yang ditinggalkan. Ahli forensik juga menemukan serat kain yang sama dengan sepotong kain yang ditemukan di bawah kuku pria itu. Kain tersebut kemungkinan berasal dari baju pembunuh atau korban.


Detektif Hendler, dengan cerdik berhasil mendapatkan hasil tim forensik. Semua data menunjukkan bahwa identitas korban adalah Varian Litt, tapi Detektif Hendler tahu betul siapa korban. Berdasarkan informasi di tangannya, Detektif Hendler mendatangi rumah dari pemilik nomor telepon, Varian Litt.

Begitu tiba di sana, Varian mengaku bahwa polisi sudah mengambil kesaksiannya dan memang benar dia telah kerampokan tiga hari yang lalu.


Hari berganti hari, kasus padang ilalang diberitakan di tv dan internet. Tapi, tidak ada perkembangan kasus. Pun dari pihak inspektur James mengalami kebuntuan sebab sejumlah saksi mata mengaku tidak melihat sesuatu yang mencurigakan. 


Seminggu kemudian, Inspektur James mengetahui bahwa ada investigasi rahasia dari kasusnya. Terbukti dari CCTV rumah sakit, di mana ada yang berkunjung ke ruang pendingin mayat dan pertemuan di depan ruang forensik. Inspektur James tidak kenal orang itu, tapi diberitahu rekannya bahwa lelaki dalam CCTV adalah Detektif Marco Hendler, seorang detektif terkenal berasal dari Ohio.

Inspektur James meminta rekannya untuk menangkap detektif Hendler. Detektif Hendler pun menyerah dengan mudahnya.

Mereka berdua akhirnya bertemu di kantor inspektur James dan saling bertukar informasi.

"Apa alasanmu melakukan investigasi rahasia? Kau hanya turis yang datang ke Villager City."

"Jika aku bilang padamu, aku mengenal korbanmu. Bagaimana? Apa yang akan kau lakukan?"

"Kau mengenal korban? Kami mencari identitasnya, ke penjuru kota dan kau bilang kau mengenalnya? Kau bisa jadi tersangka atas kasus ini?"

"Aku punya hasil penyelidikan. Kau mau mendengarnya? Kau harus mengalah karena mengalami kebuntuan!"

"Kau mengajakku bekerjasama?" Inspektur James memicingkan mata.

"Ya, karena korban adalah Detektif Swasta di Villager City, bernama Lukas Confurius."

"Bagaimana kau mengenal korban?" Inspektur James semakin tertarik.

"Aku datang ke sini, untuk meminta bantuannya menangkap pembunuh berantai yang sudah kukejar selama berbulan-bulan. Dia kabur ke sini dan aku meminta bantuannya."

"Apa menurutmu, buronanmu yang membunuhnya?"

"Bukan, Zodiac Killer tidak membunuh dengan cara berantakan seperti itu."

"Zodiac Killer? Pembunuh dari Ohio yang tidak bisa ditangkap kepolisian? Aku ingat kau sekarang, pria bertopi ungu tua di koran Online."

"Seorang petani mengaku melihat pria yang mungkin cocok dengan deskripsi Detektif Confurius, terlibat dalam perkelahian dengan seorang pria lainnya beberapa hari sebelumnya," jelas detektif Hendler.

"Kamu sudah sejauh itu?"

"Dengan bantuan deskripsi yang diberikannya, aku membuat sketsa kasar gambar wajah pria yang kau cari. Aku hanya ingin membantu temanku." Detektif Hendler menyerahkan kertas bergambar sketsa pelaku.


Investigasi gabungan pun tercipta. Inspektur James mengumumkan identitas korban, menuju kantornya dan menyebarkan sketsa wajah pelaku di kantor polisi lainnya.

***


Saat investigasi inspektur James dan Detektif Hendler berjalan, tim forensik menemukan bukti baru. Ada jejak DNA lain di sekitar tubuh korban. Satu-satunya DNA yang cocok dengan penemuan serat kain di kuku dan mengukuhkan bahwa DNA tersebut bisa jadi milik pelaku.

Beruntung, data penemuan penting itu cocok dengan salah satu pelaku kejahatan yang pernah tercatat dalam basis data kepolisian. Pelaku bernama David Himm, seorang penjahat berbahaya yang telah melakukan serangkaian tindakan kekerasan di masa lalu dan baru saja bebas sebulan lalu.

Berbekal informasi ini, polisi segera meluncur ke rumah orang tua David untuk menangkapnya. Namun, mereka hanya menemukan rumah kosong dengan tanda-tanda bahwa dia telah kabur. Dalam rumah tersebut, ditemukan jejak yang menunjukkan bahwa David memang pernah berada di sana, termasuk pakaian yang tampaknya telah diganti dengan cepat. Tidak ada jejak orang tua David, kamar-kamar lainnya berdebu. Hanya ruang tamu dan dapur yang bebas debu tapi berantakan.


Pengejaran dilakukan selama berhari-hari. Pada suatu hari, kantor inspektur James ditelepon perempuan yang mengaku melihat sketsa di kantor polisi dan bilang bahwa soso pembunuh baru saja membeli sesuatu di tokonya dan kini mengarah ke hutan.

Dengan informasi tersebut, inspektur James menghubungi Detektif Hendler. Mereka segera menuju ke lokasi yang disebut pelapor. 

Di tengah hutan yang lebat, tim polisi akhirnya menemukan tempat persembunyian David. Sangat menegangkan, rupanya David bersenjata api. Dalam baku tembak yang singkat, David akhirnya berhasil ditangkap. Penyelidikan yang cermat dan bantuan detektif Hendler membantu kepolisian Villager City memastikan bahwa David adalah pelaku pembunuhan terhadap pria yang ditemukan di padang ilalang, seorang detektif swasta yang merupakan teman detektif Hendler; detektif Confurius.


***


[Cerpen Misteri] Dalam sidang pengadilan, David kembali dijatuhi hukuman. Pria berusia 45 tahun itu kembali dipenjara, kali ini dengan hukuman seumur hidup karena pembunuhan dan tindakan tidak pantas saat baru keluar dari penjara. 


Alasan David membunuh adalah dia kesal pada detektif Confurius yang dimintai bantuan untuk mencari orang tuanya, tetapi menolak karena dirinya tidak mampu membayar.

Penemuan mayat misterius di padang ilalang pada senja hari itu, akhirnya memiliki jawaban yang memuaskan, tetapi bekas luka yang ditinggalkan oleh kasus ini akan tetap terukir dalam ingatan warga setempat yang menemukan mayat tersebut.

Detektif Hendler kembali ke Ohio dan pulang dengan kekecewaan, karena si Zodiac Killer gagal ditemukan.

TAMAT 

Gorontalo, 4 Juni 2023


***


Cerpen misteri ini terinspirasi dari gambar cover di atas ya, tapi untuk tokohnya aku ambil dari novelku yang masih draft berjudul, Zodiac Team Investigation. Sekalian promo eheheh, kalau Pengembara mau, aku bisa upload di blog ini aja. Genrenya mystery-crime.



Komentar

Populer

Review Film Sedih: The Fault In Our Stars

Review Drama Korea: Chicago Typewriter