Terbaru

Review dan Sinopsis Film KKN di Desa Penari

Review dan Sinopsis Film KKN di Desa Penari


Kali ini aku nulis review dan sinopsis KKN di Desa Penari, iya, film Indonesia. Kita bahas sama-sama yuk film yang pernah viral karena thread Twitternya ini.


***


Judul: KKN di Desa Penari, KKN di Desa Penari: Luwih Dowo, Luwih Medeni
Sutradara: Awi Suryadi
Penulis Naskah: Lele Laila, Gerald Mamahit (Berdasarkan KKN di Desa Penari oleh SimpleMan)
Produser: Manoj Punjabi
Genre: Horor
Pemain: Tissa Biani, Adinda Thomas, Achmad Megantara, Aghniny Haque, Calvin Jeremy, Fajar Nugraha
Sinematografer: Ipung Rachmat Syaiful
Produksi oleh: MD Pictures, Pichouse Films
Tayang: Prime Video, Disney+
Rilis: 30 April 2022, 29 Desember 2022 (versi diperpanjang)
Durasi: 130 menit (utuh)
175 menit (versi diperpanjang)
Tipe: Movie
Negara: Indonesia 
Bahasa: Indonesia, Jawa
Rating Usia: 17+

(Referensi info data film, sinopsis, gambar TMDbWikipedia)


***


Sinopsis KKN di Desa Penari;

Setelah mencari dan menemukan tempat yang cocok, sekelompok mahasiswa juga mendapatkan izin untuk melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di sebuah desa. Mereka terdiri dari Nur, Widya, Ayu, Bima, Wahyu, dan Anton.

Mereka pun melakukan perjalanan menuju desa yang terletak di dalam hutan terpencil. Perjalanan mereka baik-baik saja. Tapi, tidak dengan Nur yang sejak awal sudah merasa tak nyaman dengan situasi di desa ini, merasa seolah-olah ada firasat yang mengatakan bahwa mereka seharusnya tidak pernah datang ke desa itu.

Semua masalah dimulai ketika Nur dan Widya mulai merasakan gangguan-gangguan mistis sejak kedatangan mereka. Mulai dari pengalaman di kamar mandi dan suasana yang membuat Nur merasa semakin tidak nyaman.

Sehingga dia akhirnya mencari jawaban dari penduduk desa, termasuk bertemu dengan Mbah Buyut. Nur menjelaskan pengalamannya melihat sosok genderuwo hitam dan sosok penari, yang ternyata adalah penguasa desa tersebut; Badarawuhi. 

Awalnya makhluk-makhluk itu merasa terganggu oleh sesuatu yang dibawa oleh Nur yang mereka sebut sebagai penjaga.

Setelah itu, Nur menyadari bahwa bahaya tidak hanya mengancam dirinya, tetapi juga Widya. Keduanya memiliki pengalaman misterius yang sama, termasuk mimpi tentang Widya yang dililit oleh ular.

Tidak butuh waktu lama bagi Nur untuk mengetahui bahwa bahwa gangguan tersebut berasal dari kesalahan teman mereka. Di mana Bima dan Ayu telah melanggar etika desa dengan melakukan perbuatan dosa, juga syirik dan bersekutu dengan Badarawuhi.

Nur sangat marah dan mencoba menyelamatkan Widya dari bahaya dengan menghentikan KKN mereka. Tapi, keputusan tersebut terlambat, sebab teman-temannya telah jatuh ke dalam kendali Badarawuhi, dan jiwa mereka terperangkap di desa itu.

Bisakah Nur membantu teman-temannya dan keluar dari bahaya ini dengan selamat?


***


Artikel lainnya: Review Film 1987: When the Day Comes

Mungkin Anda sukai: 2001: A Space Odyssey


Review KKN di Desa Penari: Rating 7.8 per 10 dari aku, sebab tidak menemukan banyak hal baru dari film ini.


KKN di Desa Penari adalah adaptasi dari kisah viral tahun 2019. Menceritakan sekelompok mahasiswa yang menjalani program KKN di desa misterius. Film ini mengikuti perjalanan 6 mahasiswa, Nur (Tissa Biani), Widya (Adinda Thomas), Ayu (Aghniny Haque), Bima (Achmad Megantara), Anton (Calvin Jeremy), dan Wahyu (Fajar Nugraha), yang awalnya datang dengan semangat, tapu mulai mengalami kejanggalan dan kejadian-kejadian aneh di desa tersebut. 

Sama seperti kisah milik SimpleMan, dalam film ini mereka harus menghadapi aturan-aturan yang berlaku di desa. Saat kejadian misterius mulai terjadi, mereka harus mengungkap rahasia yang tersembunyi di Desa Penari.

Dengan ekspektasi ketinggian dan lamanya menunggu film yang diundur terus tiap bulan wkwkwk, aku pun jadi tidak bersemangat saat menonton versi Luwih Dowo, Luwih Medeni yang katanya adalah versi uncut. Aku sendiri tidak menonton versi bioskop, jadi tidak tahu apa perbedaan keduanya.

Namun, di benakku film ini harus memenuhi ekspektasi setelah penundaan selama 2 tahun lamanya. 

Sebenarnya, berdasarkan sinopsis KKN di Desa penari saja sudah kelihatan tidak ada yang berbeda dengan versi thread di Twitter-nya dulu. Apalagi skenario film yang ditulis oleh Lele Laila, tidak buruk, hanya saja berasa tidak ada hal baru. Ya, ada sih beberapa perubahan untuk menyesuaikan format layar lebar, sayangnya pengembangan dan modifikasi cerita ini masih minim, makanya film terasa seperti potongan-potongan twit yang disatukan.

Secara sinematografinya aku suka, adegan transisi Badarawuhi dan Ayu sangat mulus. Musik dan tata suaranya yang khas juga bagus. Desain produksi dan set properti film ini layak diacungi jempol. Film ini lumayan berhasil menciptakan suasana yang menakutkan, terutama dengan musik latar yang pas. 

Para pemain utama, terutama Tissa Biani dan Adinda Thomas, juga aktingnya bukan kaleng-kaleng. 


***


Sayangnya, ekpektasi tidak terpenuhi. Entah kenapa di beberapa adegan terasa melompat-lompat. Padahal aku nonton versi yang katanya ditambah 40-an menit. Ini bisa jadi karena kurangnya pengenalan karakter yang kuat dan penghubung antar bagian cerita. Hal ini bikin pengalaman menonton jadi kurang mendalam, terutama bagi mereka yang tidak pernah membaca cerita viralnya. Untuk aku yang udah pernah baca aja, tapi udah lama, jelas udah lupa, masih agak kaget loh.

Kekurangan lainnya ada di make up setan-setannya. Berasa kurang 'grr' aja, apalagi yang jadi genderuwo. Aku malah ngakak, karena kurang mirip dengan yang pernah aku 'lihat' dulu ehehe....

Pun, aku tuh sama sekali nggak ada tegang-tegangnya atau takut nonton ini. Lebih ke kagetan aja sih wkwkwk. Apalagi porsi kemunculan Badarawuhi yang digembar-gemborkan di poster film, justru biasa aja.


***


Mungkin Anda sukai: Review Drama Chimera

Baca juga: 2010: The Year We Make Contact


Nah, kesimpulan dari review dan sinopsis KKN di Desa Penari ini adalah pesan moral dan ajaran tata kramanya yang berhasil disampaikan dengan baik.


Meskipun secara cerita udah dikenal, film ini berhasil memvisualisasikan sebagian besar cerita yang viral dengan baik, kita yang dulu baca cuma bisa bayangin aja. Eh, beneran disajikan secara visual.  

Terima kasih sudah membaca ulasan ini. Kunjungi juga Linktree dan YouTubeku ya (Channel Nurwahidah Bi) untuk video dan informasi lainnya tentang Kak Bi. Like dan share bila suka ya.

Komentar

Populer

Review Squid Game All Season | Season Tiga Gagal Mengalahkan Season Pertama

Review Film #ALIVE: Bertahan Hidup dari Zombie di Korea