Terbaru

Review Film The Magician (2015): Ahli Sulap Zaman Kerajaan dengan Cinta yang Sulit

Review Film The Magician (2015): Ahli Sulap Zaman Kerajaan dengan Cinta yang Sulit


Hari ini, aku mau rekomendasiin salah satu film Korea underrated yang wajib Pengembara tonton kalau kamu suka film bertema kerajaan dan sulap. Judulnya The Magician, dan tentu saja, bintangnya si ganteng Yoo Seung Ho. Eh, tahu Yoo Seung Ho nggak, Pengembara? Ituloh yang pernah main di drama Queen Seon Deok.


***


Judul: The Magician, Joseon Magician
Sutradara: Kim Dae Seung
Penulis Naskah: Jo Jung Hwa, Kim Dae Seung, Lee Won Tae
Produser: Choi Jae Won, Choi Jung Ho
Genre: Historical, Romance, Drama
Pemain: Yoo Seung Ho, Go Ara, Jo Yoon Hee, Kwak Do Won
Sinematografi: Jo Sang Yoon
Tag: Hidden Identity, Blood, Forbidden Love, Princess Female Lead, Joseon Dynasty, Qing Dynasty, Magician Male Lead, Revenge
Distribusi oleh: Lotte Entertainment
Rilis: 30 Desember 2015
Durasi: 2 jam 2 menit
Tipe: Movie
Negara: Korea Selatan
Bahasa: Korea
Rating Usia: 15+

(Referensi info data dan sinopsis: https://asianwiki.com/The_Magician)

***


Sinopsis Film The Magician (2015):

The Magician bukan hanya film dengan cerita zaman kerajaan biasa. Menceritakan seorang Putri dari Dinasti Joseon yang melakukan perjalanan ke Dinasti Qing untuk menikah. Dalam perjalanan menuju ke sana, dia bertemu dengan seorang pesulap muda.

Hwan Hee (Yoo Seung Ho) adalah pesulap paling dicari di Moorangroo, daerah populer di Uiji pada masa Dinasti Joseon. Hwan Hee berhasil melewati penderitaan dari masa kecil yang penuh penyiksaan. Sebagai seorang anak, dia disiksa secara fisik oleh Gwi Mol (Kwak Do Won), seorang pesulap dari Dinasti Qing. Hwan Hee dan temannya Bo Eum (Jo Yoon Hee) melarikan diri dari Gwi Mol. 

Sementara itu, Cheong Myung (Go Ara) adalah putri dinasti Joseon yang terpaksa melakukan perjalanan ke dinasti Qing untuk menikahi pangeran negeri tersebut. Dia tidak ingin menikah, tetapi tidak punya pilihan selain mengikuti keinginan keluarga kerajaan.

Dalam perjalanan, rombongan iring-iringannya berhenti di Uiji. Di sanalah dirinya bertemu Hwan Hee, di dekat tebing di lereng gunung. 

Hwan Hee tidak menyadari bahwa Cheong Myung adalah seorang putri, tetapi dia telanjur jatuh cinta padanya. Cheong Myung juga jatuh cinta spiritualitas dan cara Hwan Hee hidup dengan bebas.

Tanpa diduga, pesulap dan penyihir kejam; Gwi Mol sedang dalam perjalanan untuk kembali ke Joseon guna mencari Hwan Hee dan Bo Eum. Sebuah konspirasi disusun sedemikian rupa untuk terjadi ke dalam lingkaran perjalanan sang Putri.


***


Review The Magician: Rating 9.2 untuk sebuah film klasik dengan setting menakjubkan ini.


Cerita zaman kerajaan yang dihadirkan dalam film ini cukup unik. Di mana ada seorang pesulap muda jenius dan memiliki kemampuan ajaib. Dia bekerja di sebuah teater pertunjukan yang menakjubkan. Lalu, bertemu dengan seorang putri yang akan dinikahkan dan malah terjebak dengan perjalanan yang penuh intrik politik dan romansa.

Sebuah ide dan plot cerita yang bagus, kan? Apalagi film ini menyajikan pemandangan yang begitu indah, sinematografinya sangat beragam, artistik, detail dan memukau. Kostum, pencahayaan, desain interior, sampai ke pengaturan panggung nggak ada obatnya. Terniat banget, semua bagian terasa begitu kaya.


Kelebihan Film

Bukan hanya itu saja, The Magician juga punya beberapa kelebihan. Mulai dari performa pemeran, di mana Yoo Seung Ho, Go Ara dan Jo Yoon Hee memberikan penampilan akting yang kuat, membawa kedalaman emosional pada karakter-karakter mereka. Terlebih Jo Yoon Hee di sini sangat piawai memerankan gadis buta.

Ah, ah! Yoo Seung Ho memerankan karakter ini dengan sangat baik, sangat cocok. Apalagi visualnya berbahaya. Cowok rambut panjang di drama sejarah sudah biasa kan. Tapi, para aktor Korea tuh ada yang nggak cocok loh berambut panjang. Nah, Seung Ho ini udah beda level. Dia tetap terlihat ganteng dan berwibawa dengan senyum mengiris hati. Chemistry-nya dengan Go Ara ataupun Jo Yoon Hee terbangun dengan baik. Mantaplah pokoknya!

Pencampuran unsur romance dan politik yang dibalut melodrama dan sedikit bumbu fantasi dari para pesulap membuat tampilan film ini sangat segar. Sulap adalah bagian utama yang sangat wow dari film ini, mulai dari penggambaran mesin, gerakan, trick, peralatan dan pekerjaan asisten sangat menarik banget.

Ditambah ending film yang sempurna bikin kamu wajib nonton ini!


Mungkin Anda sukai: Crime Scene: The Times Square Killer

Baca juga: The Fault In Our Stars


Kekurangannya? Ada dong, gaes.

Alurnya yang agak Lambar membuat cerita bagus ini jadi sedikit membosankan. Padahal rasanya tuh seperti lagi nonton film Disney kerajaan, tapi versi berat. Versi banyak cobaan hidupnya. Keseluruhan nggak lambat sih, tapi di beberapa bagian aja yang terasa lambat. Mungkin karena aku tipe penonton banyak maunya, yang pilah-pilih soal tempo dan alur dalam film. Oh, ayolah film dua jam jangan dibikin lambat, pacing-nya harus cepat. Kalau mau diperlambat, bikin jadi drama sepanjang 12 episode saja.

Di review aku sebelum-sebelumnya aku sering bilang kurang suka genre atau jenis politik gitu kan? Nah, ini sebenarnya masih bisa dimaafkan, karena serunya film ini ada di situ. Hanya saja, karena alur dan tempo yang lambat, membuat intrik politik dan permasalahan karakter terasa lebih rumit lagi.


Kesimpulanku, film ini oke-oke aja sih. Nggak ada lagi hal-hal yang bisa aku bahas ehehe. Kamu bisa coba menonton ini di waktu senggang, kalau kamu suka romance apalagi sageuk alias drama sejarah atau drama cerita zaman kerajaan gitu.


***


Terima kasih sudah membaca! Kalau kamu suka review ini, jangan lupa share ya. Untuk info lainnya dari Kak Bi, langsung aja kunjungi Linktree. Like dan share bila suka ya.

Komentar

Populer

Review Squid Game All Season | Season Tiga Gagal Mengalahkan Season Pertama

Review Film #ALIVE: Bertahan Hidup dari Zombie di Korea