[Spooktober] Cerpen Horor Kak Bi: Jembatan Angker
[Spooktober] Cerpen Horor Kak Bi: Jembatan Angker
[Cerpen Horor Kak Bi] Bulu kuduk makhluk berdarah merah akan berdiri, seolah menyingkap tabir misteri saat matahari meredup di ufuk barat. Tepat di ujung desa. Pada sebuah jembatan tua yang telah bertahun-tahun menjadi saksi bisu ratapan anak paling menderita, seolah-olah menanti kunjungan malam dari para penadah sesajen di sekitar jembatan.
Tuahnya malam keramat, di mana ketakutan melilit siapa saja yang menginjakinya, dan pada malam itu, tak seorang yang menghirup napas segar pun berani untuk menatap gelap nan menumpuk di bawah jembatan.
Jembatan itu pernah menjadi berbagai saksi pertengkaran sepasang kekasih. Pernah ada lelaki yang melompat terjun menamatkan hidup dan kisah cintanya. Lain halnya dengan pemuda pemuja Mayang, dia harus menyerah pada kaki juga kisah cintanya.
Jembatan itu tak pernah memberi celah, pada hati yang kalut saat melewatinya tanpa perisai doa. Sebab detak jantung akan meneror, mencipta gelisah dalam setiap langkah.
Ketika malam melingkupi desa kecil, keberanian orang-orang pun semakin ciut. Beberapa tahun lalu, sudah tak pernah ada yang meninggalkan sesajen di sana. Tapi, akhir-akhir ini bersama dengan ditemukannya putra juragan terkaya di kolong jembatan saat musim kemarau. Membuat orang-orang menyadari bahwa ada yang kembali memberi makan makhluk-makhluk itu.
Memanggil mereka dengan tujuan tertentu, yang jelas akan membuat orang-orang bergandengan tangan saat berjalan di malam hari.
👻👻💀💀💀👻👻
Suara langkah kaki yang semula terdengar berani, kini berubah menjadi gemetar di atas jembatan. Ada sesuatu yang menakutkan di sana, sesuatu yang tak kasat mata, tapi sangat mencekam. Aroma kemenyan dan amis menggelitik hidung hingga terbatuk-batuk.
Kala itu, lelaki dengan kemeja hitam berkancing kurang satu. Ikat pinggang lima ribuan berwarna hitam pecah-pecah berdiri dengan senyum jahat di tepian jembatan. Sambil menguliti malam dengan kekejaman yang tak terbayangkan oleh siapapun, dia sibuk membayangkan dipan-dipan penuh emas berlian.
Dalam kegelapan yang menyelimuti jembatan, tindakannya terasa seperti mimpi buruk yang tak berkesudahan. Anak-anak berpayung luka yang berani melintas di malam itu, di bawah bayangan jembatan tanpa ujung, dipastikan akan menemui ajal mereka di ujung jalan sana.
Bersimbah darah, teror tak terhingga menyergap orang-orang di desa. Senyuman itu, senyuman penuh luka yang bertandang sesaat. Kemudian berganti dengan tatapan kerinduan pada kisah lalu bernama kenangan, membawakan benci, dendam, iri dan kegilaan yang lebih mematikan.
👻👻💀💀💀👻👻
Lelaki itu baru saja menghabisi tubuh lelaki lain, yang datang mengenang rindu sambil duduk di kursi roda. Lelaki yang sudah divonis gila akibat Malarindu https://kabarbanten.pikiran-rakyat.com/hiburan/pr-595378088/waspada-gejala-malarindu-menahan-kangen-bisa-menyebabkan-depresi yang menggerayangi sekujur tubuh itu tak berkutik, hanya pasrah saat matanya menangkap wanita berbaju putih dengan lembut melambaikan tangan ke arah lelaki yang sedang menghujamkan besi ke jantungnya.
Artikel lainnya: [SPOOKTOBER] TIPS MENULIS: BELAJAR HOROR HINGGA DARK FANTASY | BAGIAN 1
Mungkin Anda sukai: [SPOOKTOBER] CERPEN MISTERI THRILLER: RUANGAN MISTERIUS
[Cerpen Horor Kak Bi] Jembatan angker itu biasanya sepi, tapi kini menjadi saksi bisu dari pembantaian sadis yang tak kenal ampun. Tak berbelas kasihan, sang lelaki berikat pinggang lusuh memaksa keringat dingin bercucuran di tubuh yang sedang menjadi sasaran kejamnya.
Sejak awal terciptanya rumor, para korban sudah menghela napas panjang tak teratur, menghadapi kengerian yang tak terbayangkan.
Sekelebat bayangan hitam melayang, seperti hantu yang tak pernah lelah, bahkan tak mampu menghentikannya. Bila hantu hanya bisa menakuti, maka lelaki itu lebih kejam dari hantu. Dia dirasuki kebencian dan keinginan menjadi kaya raya.
Tak seorang pun bisa menduga apakah itu manusia atau makhluk lain yang sedang menghantui tempat ini. Bayangan-bayangan gersang seolah ingin menampakkan wujudnya, mengajak siapa pun yang berani untuk terjerembab ke alam misterius. Bersama-sama menguliti sejarah kelam agar kendi-kendinya penuh dengan surga dunia.
👻👻💀💀💀👻👻
Nahas, peristiwa tragis itu tak pernah terkuak sepenuhnya. Tiap-tiap jasad penuh ekspresi memelas, dikubur tanpa keadilan. Memori kelam ikut terkubur begitu dalam, tepat dalam jiwa orang-orang di desa itu. Yang tertinggal hanyalah kenangan pahit tentang jembatan angker penuh selimut luka.
Sesekali, cerita-cerita mengerikan terdengar, seolah siulan dingin di malam berkabut. Tetapi, tidak ada yang berani mengungkapkan kebenarannya. Mereka lebih memilih percaya bahwa hantu wanita yang dulu meneror desa adalah pelakunya, kutukannya merajalela hingga satu per satu orang-orang muda meregang nyawa.
Tak ada yang berani menuduh, lelaki di seberang sawah yang tiba-tiba jadi kaya. Dengan uang di saku yang mengintip malu-malu, seolah takut melihat penampakan hantu di sekitar pemiliknya.
Jembatan angker tetap menjadi tempat angker, menanti korban berikutnya yang mungkin akan menyatu dengan kegelapan abadi saat kendi-kendi beraroma darah meringis minta diisi dan para makhluk gelap disekitarnya meminta upah atas kerja keras mengumpulkan harta benda.
👻👻💀💀💀👻👻
Kelak, di bawah cahaya bulan yang pucat, keberanian orang-orang akan diuji lagi. Karena pada akhirnya, malam persembahan dengan sesajen dan darah manusia akan selalu hadir kembali, membawa kengerian tak terduga di jembatan angker yang bukan hanya sekali dua kali memakan korban. Melainkan semasa dan sejalan dengan hidup si gila kaya raya baru, yang enggan merugi dengan botol-botol berisi perahan, keringat, air mata dan darah.
Sementara itu, setiap kali lelaki itu bekerja, dia ditemani suara detak jantung sang malam. Di mana hantu wanita berdiri di atas jembatan; menggeleng, tersenyum dan menertawakan manusia yang kelakuannya lebih setan daripada setan.
Disentuhnya pundak lelaki kaya raya usai menghilang dalam bayang, ditemaninya lelaki itu di bawah jembatan. "Puaskan dahagamu, hartamu takkan habis bila bersamaku!"
TAMAT
Gorontalo, 28 September 2023
👻👻💀💀💀👻👻
Cerita ini terinspirasi dari jembatan yang ada dalam cerbung Detak Jantung Sang Malam (pernah tayang di Opinia, kapan-kapan aku up di blog ya). Bisa dibilang ini tuh sequel-nya eheheh. Terima kasih sudah membaca cerpen ini.
Komentar
Posting Komentar