Meskipun aku bukan ahli sastra dan cuma penulis abal-abal yang kebetulan nyemplung ke dunia literasi ini. Aku selalu ingin membagikan beberapa tips menulis gitu.
Ah, tenang saja. Bukan tips-tips berat kok. Hanya tips penulisan yang memang perlu aku share sebagai catatan dan pengingat untuk pribadiku juga.
Nah, untuk tips menulis kali ini yang simpel-simpel aja, seperti mengenal istilah-istilah dalam dunia kepenulisan yang mungkin saja belum Pengembara ketahui.
Langsung saja masuk ke pembahasan, Tips Menulis: Mengenal Berbagai Istilah dalam Kepenulisan di bawah ini.
***
1. Amphigory
Amphigory merupakan jenis tulisan atau syair yang tidak masuk akal dan membingungkan. Biasanya, amphigory digunakan untuk tujuan hiburan atau humor, seringkali dengan menggabungkan kata-kata aneh dan tidak lazim, serta plot yang absurd dan tidak masuk akal.
2. Chekhov's Gun
Ini adalah prinsip dalam menulis, di mana setiap unsur atau detail dalam cerita yang tampak tidak penting tapi ternyata punya tujuan dan relevansi tertentu, serta tidak boleh muncul secara acak atau tanpa alasan.
Chekhov's Gun lebih tepatnya adalah kiasan untuk momen yang akan menghancurkan segalanya begitu pembaca mengetahui sesuatu dalam sebuah cerita.
3. Denouement
Denouement adalah bagian dari plot di mana semua konflik utama dalam cerita dipecahkan atau dijelaskan pada akhir cerita dan memberikan resolusi atau penyelesaian terhadap semua pertanyaan yang muncul dalam cerita.
4. Deus ex Machina
Sebuah teknik alur di mana peristiwa atau karakter tak terduga muncul dan digunakan secara tiba-tiba dalam sebuah cerita untuk memberikan solusi atas masalah atau kebuntuan. Deus ex Machina sering kali dianggap sebagai solusi yang terlalu mudah atau mungkin justru kurang memuaskan nih bagi pembaca.
5. Epistolary Novel
Ini adalah jenis novel berbentuk surat atau catatan-catatan yang dikirim antar karakter di dalam cerita dan menciptakan sudut pandang unik. Sering kali memungkinkan pemahaman yang lebih dalam tentang karakter dan alur cerita dari sebuah novel.
6. Foreshadowing
Dalam dunia kepenulisan, teknik yang satu ini digunakan untuk memberikan petunjuk atau indikasi tentang peristiwa-peristiwa yang akan terjadi di masa depan dalam cerita, gunanya untuk membangun ketegangan atau meningkatkan rasa penasaran dari pembaca.
7. Hubris
Sebuah sifat berlebihan dari karakter utama dalam sebuah cerita yang ditandai dengan munculnya rasa kebanggaan atau kesombongan yang berlebihan, sering kali menjadi penyebab utama sebuah tragedi atau kegagalan dalam cerita.
8. In Media Res-
Sebuah teknik naratif yang bisa jadi tips penulisan paling worth it nih. Di mana dalam In Media Res-, sebuah novel atau kisah dimulai dari tengah alur cerita atau suatu titik penting dalam ceritanya, tanpa pengenalan atau pemaparan awal yang panjang.
Ini berguna untuk menciptakan ketegangan atau rasa penasaran sejak awal kisah tersebut dibaca. Aku memakai teknik ini dalam Cerbung Killing (Ho)Me, dengan memasukkan adegan menuju klimaks dari tengah cerita, yang kuletakkan di prolog cerbung.
9. Macabre
Suatu bentuk sastra yang berkaitan dengan tema-tema gelap, kematian dan ketakutan, sering kali digunakan untuk menciptakan atmosfer yang menakutkan atau menyeramkan dalam sebuah cerita. Bisa ditemukan dalam novel-novel bergaya gotik atau monster.
10. Oxymoron
Istilah yang satu ini masuk dalam tips penulisan tentang gaya bahasa dan majas. Oxymoron menggabungkan kata-kata saling bertentangan dalam satu frasa atau ungkapan, untuk menciptakan efek kontras dan dramatis.
Simpelnya, Oxymoron itu majas yang menyatukan dua kata berlawanan dalam satu ungkapan ya.
Contohnya:
- Cahaya gelap
- Suara diam
- Kebaikan itu kejam
- Kehidupan mati
- Diam pun ribut
Oxymoron mirip dengan majas antitesis. Hanya saja, oxymoron sering kali digunakan dalam konteks sastra atau puisi untuk menciptakan efek artistik dan kreatif. Sementara majas antitesis bisa ditemukan dalam berbagai jenis tulisan, termasuk prosa, pidato, atau diskusi, dan tidak melulu terbatas pada konteks sastra.
Contoh majas antitesis:
- Dia hidup mewah, sedangkan aku hidup sederhana.
- Siangmu cerah, malamku gelap.
- Dia datang dengan senyum, aku pergi dengan air mata.
- Berbicara dengan hati, diam dengan mulut.
11. Red Herring Fallacy
Red Herring Fallacy adalah bentuk upaya mengalihkan sesuatu dari topik aslinya, berupa sebuah petunjuk palsu atau unsur dalam cerita yang muncul dan dirancang untuk mengalihkan perhatian pembaca dari fakta-fakta penting atau plot sebenarnya.
12. Stream of Consciousness
Stream of Consciousness atau
Arus Kesadaran adalah gaya penulisan di mana pikiran dan perasaan karakter disampaikan dengan jelas dan terstruktur untuk mencerminkan aliran kesadaran atau pikiran bawah sadar karakter secara realistis.
13. Tragic Flaw
Tragic Flaw atau Hamartia atau cacat tragis adalah cara penulis untuk memperumit karakter ciptaannya.
Kecacatan ini berupa sifat atau kelemahan karakter dalam sebuah cerita yang menjadi penyebab utama dari kegagalan atau tragedi dalam cerita, sering kali menjadi tema sentral atau konflik utama.
14. Trope
Trope ada sebuah motif atau tema yang sering muncul atau selalu diulang-ulang dalam sebua karya sastra, sering kali menjadi bagian dari gaya penulis atau formula tertentu dalam genre-genre tertentu.
Contohnya dalam drakor, kita banyak menemukan trope seperti kisah cinderella tentang si kaya dan si miskin, tokoh utama pernah bertemu sejak kecil atau kisah cinta segitiga. Perbanyak nonton drakor ya, selain menghibur bisa dapat ide dan tips penulisan yang bisa diterapkan dalam tulisan kita juga.
15. Verisimilitude
Verisimilitude adalah gagasan bahwa sebuah karya sastra tetap harus sesuai dengan kenyataan.
Verisimilitude memberikan kesan terhadap karya sastra untuk tampak nyata atau masuk akal, meskipun sebenarnya ya ... fiktif. Gagasan ini muncul untuk menciptakan rasa kepercayaan atau keterikatan antara pembaca terhadap cerita atau karakternya.
Sekian artikel tips menulis kali ini, mohon maaf kalau ada salah-salah kata ya. Bisa beri masukan di kolom komentar. Terima kasih.
Komentar
Posting Komentar