Istilah Dasar dalam Cerita yang Perlu Dipahami Penulis Pemula

Istilah Dasar dalam Cerita yang Perlu Dipahami Penulis Pemula


Istilah dasar dalam cerita.jpg


Tulisan ini Kak Bi buat, usai menemukan fenomena adanya 'newbie' yang sering memakai istilah tanpa mereka ketahui atau pahami lebih dulu.


Tulisan ini bukan untuk menggurui apalagi menghakimi, catatan-catatan kali ini bermaksud untuk bahan belajar kita bersama-sama.


***


Berikut adalah istilah-istilah dasar dalam sebuah cerita yang harus kita ketahui:

1. Main Character (Bahasa Inggris) atau Karakter Utama (Bahasa Indonesia)


Karakter utama adalah karakter yang menjadi pusat cerita atau tokoh yang paling banyak diperhatikan dalam sebuah cerita atau narasi. 

Dia bisa menjadi protagonis, antagonis, atau karakter lain yang ceritanya diikuti dengan seksama oleh pembaca atau penonton. 

Karakter utama atau main character bisa saja lebih dari satu kok dalam sebuah cerita, terutama jika cerita tersebut memiliki banyak sudut pandang atau narasi yang kompleks. 


2. Protagonis


Protagonis ini adalah tokoh utama yang biasanya menjadi "pahlawan" atau pusat simpati dan pusat dunia dalam sebuah cerita. 

Protagonis adalah karakter yang menghadapi konflik utama dalam cerita dan sering kali berkembang atau berubah sepanjang alur cerita. Tidak semua protagonis harus menjadi main character, tergantung pada bagaimana cerita itu diceritakan. 


Baca juga: Tips Penulisan: Menjelajahi Dunia Kegelapan Lewat Horor hingga Dark Fantasy

Artikel lainnya: Cara Menulis di Opinia untuk Pemula


3. Antagonis


Banyak yang sering salah paham soal antagonis ini, bahkan di sekolah dulu sering diberitahu bahwa Antagonis adalah jahat dan Protagonis adalah Baik.

Padahal, sejatinya Antagonis adalah karakter atau kekuatan atau individu yang menjadi lawan dari si protagonis. Antagonis biasanya menjadi sumber konflik dalam cerita, meskipun tidak selalu berupa orang—bisa juga berupa keadaan, ide, atau kekuatan alam. 

Antagonis juga bisa jadi main character dalam sebuah cerita atau film, jika ceritanya berfokus pada perspektif (sudut pandang) mereka.


4. Villain atau Penjahat


Nah, ini dia sebuah jenis antagonis yang secara moral selalu dianggap jahat atau kejam dalam sebuah cerita. Villain sering kali menjadi musuh utama si protagonis, tetapi tidak selalu jadi fokus utama cerita atau bahkan jadi main character. Tidak, fungsinya cuma buat merusak tatanan hidup si main character yang biasanya protagonis lemah dan baik hati.


5. Narator


Biasanya berupa suara atau entitas yang menceritakan cerita kepada pembaca. Biasanya di film-film juga memakai narator, seperti Avatar. 

Narator bisa saja menjadi karakter dalam cerita (narator orang pertama atau orang ketiga terbatas) atau suara yang tidak terlibat langsung dalam aksi (narator orang ketiga serba tahu). Narator juga bisa jadi main character jika cerita diceritakan dari sudut pandangnya.


6. Point of View atau Sudut Pandang atau biasa disingkat POV


Ini adalah sebuah perspektif dari mana sebuah cerita diceritakan. 

POV bisa bervariasi:

- POV Orang Pertama (First-Person): "Aku" atau "Saya" yang menceritakan cerita dari sudut pandang pribadi.

- POV Orang Ketiga Terbatas (Third-Person Limited): Ceritanya diceritakan oleh narator yang tidak terlibat langsung dalam cerita, tetapi fokus pada satu karakter.

- POV Orang Ketiga Serba Tahu (Third-Person Omniscient): Narator yang tahu segalanya tentang semua karakter dan peristiwa, serta dapat menceritakan sudut pandang berbagai karakter.


Artikel lainnya: Review Film Korea Selatan: A Girl at My Door

Mungkin Anda sukai: Review film: Abraham Lincoln, Vampire Hunter


7. Multiple Character


Dduh, apalagi ini? Jadi, ketika cerita berfokus pada lebih dari satu karakter utama, dan masing-masing memiliki peran signifikan dalam perkembangan sebuah cerita, maka ada yang namanya multiple character.

Dalam beberapa cerita, ini bisa berarti ada beberapa protagonis atau karakter yang diikuti dengan kecepatan dan porsi yang sama.


8. Stream of Consciousness atau Arus Kesadaran 


Ini sebuah teknik penulisan di mana narasi mengikuti arus pikiran seorang karakter, yang sering kali tidak terstruktur dan mencerminkan aliran kesadaran batin. 

Teknik ini sering digunakan untuk memberikan pembaca pandangan mendalam ke dalam pikiran dan perasaan karakter.


9. Internal Monologue


Bentuk narasi di mana pikiran karakter ditampilkan langsung kepada pembaca, seolah-olah pembaca mendengarkan monolog internal karakter tersebut. Ini sering digunakan untuk mengungkapkan pikiran terdalam dan perasaan karakter. Bahasa halus, suara batin.


10. Kumpulan Cerpen atau Kumcer


Sebuah buku yang terdiri dari beberapa cerita pendek yang terpisah, masing-masing dengan alur, tema, dan karakter yang berbeda, tetapi sering kali disatukan oleh tema atau gaya penulisan yang sama. 

Berbeda dengan novel, yang memiliki alur cerita  berkesinambungan. Kumpulan cerpen biasanya benar-benar berbeda dalam setiap judulnya.


***


Istilah-istilah ini berperan penting dalam memahami struktur dan dinamika cerita dalam sebuah novel atau karya fiksi lainnya. Semuanya berhubungan erat dan dapat digunakan dengan berbagai cara tergantung pada gaya penulisan dan tujuan cerita yang ingin dicapai oleh orang yang mengaku penulis ehehe...


Sekian tulisan kali ini, semoga bermanfaat. Mohon maaf kalau ada salah-salah kata. Mulai pelajari istilah-istilah dasar dalam cerita agar tulisanmu semakin kuat dan menarik ya!


Referensi tulisan diambil dari sini: 

https://www.healthline.com/health/mental-health/internal-monologue

https://en.m.wikipedia.org/wiki/Stream_of_consciousness

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5807456/perbedaan-protagonis-antagonis-dan-tritagonis-dalam-cerita

Komentar

Populer

Review Film Sedih: The Fault In Our Stars

Review Drama Korea: Chicago Typewriter