Terbaru

Review Film dan Sinopsis Lengkap: Little Woman (2019)

Review Film dan Sinopsis Lengkap: Little Woman (2019)


Poster Little Women


Review film kali ini datang dari film Greta Gerwig yang juga merupakan film adaptasi dari Little Women oleh Louisa May Alcott dan pernah diadaptasi juga oleh drama Korea berjudul sama Little Women (Korea Selatan)

Film Little Women ini membawa nama-nama artis Hollywood yang tidak asing dengan setting 1800-an yang bagus banget. Yuk, simak review film selengkapnya.


Adegan Little Women


Judul: A Little Women
Sutradara: Greta Gerwig
Penulis Naskah: Greta Gerwig (Berdasarkan Little Women oleh Louisa May Alcott)
Genre: Drama, Romantis
Pemain: Saoirse Ronan, Emma Watson, Florence Pugh, Eliza Scanlen, Timothée Chalamet, Laura Dern, Meryl Streep
Rilis: 7 Desember 2019
Durasi: 135 Menit
Negara: Amerika Serikat 
Rating Usia: 15+


Baca juga: A Crazy Little Thing Called Love

Review film lainnya: The Little Mermaid


Sinopsis Film Little Women (2019):


Jo March mengenang kembali perjalanan hidup bersama ketiga saudara perempuannya; Meg, Beth, dan Amy yang tumbuh dewasa dan menghadapi tantangan untuk menjalani hidup sesuai dengan pilihan masing-masing. 

Cerita dalam film ini bergerak maju-mundur antara masa kini di tahun 1868 dan kenangan masa lalu di Concord, Massachusetts.  


Pada tahun 1868, Jo tinggal di New York dan bekerja sebagai guru sambil menulis cerita pendek. Jo berhasil menerbitkan sebuah cerita melalui editor bernama Mr. Dashwood, meski harus mengalami banyak revisi. 

Sementara itu, Amy berada di Paris bersama Bibi March dan bertemu kembali dengan Laurie, teman masa kecil mereka. Laurie adalah lelaki yang pernah melamar Jo tetapi ditolak, tapi kini da mendekati Amy. Amy marah dengan sikap Laurie yang sembrono di sebuah pesta, eh kemudian mereka berdua malah semakin dekat.  


Pada suatu waktu, Jo terpaksa pulang ke rumah setelah menerima kabar bahwa Beth, adik bungsu mereka yang lemah lembut, sedang sakit parah. Saat kembali ke Concord, dia pun teringat pada masa-masa kecil—masa ketika saudara-saudaranya masih bersama dan penuh dengan harapan untuk masa depan gemilang.  


Kilas balik membawa mundur ke tahun 1861, ketika Jo dan Meg menghadiri pesta dan bertemu Laurie, cucu tetangga mereka, Mr. Laurence. Pada pagi Natal, ibu mereka, Marmee, meminta keempat anaknya menyumbangkan sarapan mereka untuk tetangga miskin. Sebagai balasannya, Mr. Laurence memberikan mereka makanan, dan Beth diundang untuk memainkan piano di rumahnya. Semua kehangatan itu sangat membekas.

Seiring berjalannya waktu, Jo, Meg, Amy, dan Beth mulai menempuh jalan masing-masing. Meg jatuh cinta dan akan menikah dengan John Brooke, guru Laurie, meski dia tahu hidupnya akan sederhana. Sementara itu, Amy yang merasa iri dengan kedekatan Jo dan Laurie mencoba menarik perhatian Laurie. 

Pada suatu malam, Amy dengan sengaja membakar naskah tulisan Jo, membuat Jo sangat marah. Saat Amy berusaha meminta maaf, dia hampir tenggelam saat berada di atas danau beku, tapi Jo dan Laurie berhasil menyelamatkannya.  

Beth kemudian jatuh sakit karena demam setelah membantu tetangga yang sakit. Meskipun awalnya sembuh, kesehatannya tidak benar-benar pulih. Marmee kembali dari merawat suaminya yang sakit di medan perang tepat pada waktunya untuk merayakan Natal bersama keluarga. 

Pada hari pernikahan Meg, Laurie mengungkapkan perasaannya pada Jo, tetapi Jo menolaknya. Ia ingin hidup mandiri dan tidak terikat dengan pernikahan, membuat Laurie patah hati dan pergi ke Eropa.  

Di Paris, Laurie mencoba melupakan Jo dan akhirnya melamar Amy. Awalnya Amy ragu karena merasa selalu menjadi pilihan kedua setelah Jo, tetapi akhirnya dia menerima cinta Laurie. Mereka menikah dan kembali ke Amerika.  


Adegan Little Women


Kembali ke masa kini, kondisi Beth semakin memburuk dan akhirnya meninggal dunia, hal ini meninggalkan duka mendalam bagi seluruh keluarga. Kehilangan ini membuat Jo merenungkan hidupnya dan bertanya-tanya apakah telah membuat keputusan yang salah dengan menolak Laurie 

Jo pun mulai menulis novel berdasarkan pengalaman hidupnya bersama saudara-saudara dan mengirim naskah tersebut kepada Mr. Dashwood, yang awalnya menolak cerita tanpa akhir bahagia. Demi menyesuaikan ekspektasi penerbit, Jo mengubah bagian akhir novelnya, di mana tokoh utamanya mengejar Friedrich Bhaer, seorang profesor yang mengkritik karyanya tapi mencintainya. 


Jo dan Bhaer memulai hubungan baru, dan Jo memutuskan untuk membuka sekolah di rumah peninggalan Bibi March, mewujudkan impiannya menjadi pendidik dan penulis.  

Novel pertama Jo, berjudul Little Women, akhirnya diterbitkan dan menjadi penanda perjalanan hidup serta pencariannya akan makna cinta, keluarga, dan kemandirian.


Review film lainnya: A Dog's Journey

Artikel lainnya: My Lady Jane, Series Terbaru Prime Video


Review film Little Women: Rating 9.7/10 untuk film yang benar-benar bikin hati hangat banget! 


Rasanya terharu lihat bagaimana setia dan solidnya hubungan kakak beradik di tengah konflik yang ada. Memang sih, saudara tuh sering berantem, tapi ya ujung-ujungnya pasti baikan juga. Nah, yang bikin kaget tuh, di mana lelaki yang dulu nembak tapi ditolak, eh, malah ujung-ujungnya nikah sama adik sendiri wkwkwk....

Bisa-bisanya udah buka hati, tapi malah telat—kasihan juga sih, tapi untunglah dikasih happy ending walau hanya untuk menghibur penonton.


Adegan Little Women


Review film Little Women: Alur Maju Mundur, Pusing tapi Unik


Salah satu elemen unik dari film ini adalah penggunaan alur maju-mundur. Memperlihatkan masa lalu dan masa kini secara paralel, supaya tetap sejalan dengan durasi film. Tapi, mungkin bagi sebagian orang, alur kayak gini justru membingungkan dan mengurangi kedalaman emosi yang dirasakan.

Jujur saja, saat awal-awal aku memang sempat kebingungan, mana waktu masa kini dan mana waktu masa lalu. Tapi, setelah menonton selama beberapa saat sudah bisa membedakan asal fokus. Makanya, aku bisa bilang alurnya bikin pusing tapi lumayan unik.


Mungkin Anda sukai: Review Film Tomb Raider (2018)

Review Kak Bi: A Korean Odyssey


Review film Little Women: Akting dan Performa Film yang Memukau


Seluruh pemeran dalam film ini memberikan penampilan luar biasa. Meskipun tidak banyak scene, Emma Watson menggambarkan sosok kakak yang dewasa dengan keputusan-keputusan bijak yang dibuatnya. Saoirse Ronan sebagai Jo March, juga sebagai inti cerita cocok banget menggambarkan karakter Jo yang kuat, mandiri, dan penuh ambisi. Florence Pugh sebagai Amy, memberi dimensi baru pada karakter yang mungkin menyebalkan tapi sebenarnya punya cerita di balik apa yang dia lakukan. Tentu saja semuanya keren kok.

Oh ya, yang paling menonjol adalah sinematografi dan performa film ini. Penggunaan cahaya yang terkesan alami dan teknik kameranya nggak bikin pusing, terasa elegan dengan musik dari Alexandre Desplat yang memperkuat nuansa emosional dan mendukung cerita.

Sebagai penikmat film berlatar sejarah, Little Women sangat menguji imajinasiku. Karena berhasil menggambarkan kehidupan abad ke-19 dengan detail yang menakjubkan, mulai dari sinematografi sampai desain kostum.  


Poster Little Women



Sekian review film kali ini. Oh ya, apakah Pengembara sudah menonton Little Women? Yuk, bagikan pendapatmu di kolom komentar ya.


Terima masih sudah mampir, kalau Pengembara suka dengan review ini, jangan lupa like, share, dan follow untuk ulasan film terbaru lainnya!

Komentar

Populer

Review Squid Game All Season | Season Tiga Gagal Mengalahkan Season Pertama

Review Film #ALIVE: Bertahan Hidup dari Zombie di Korea