Review Film Thailand: A Crazy Little Thing Called Love (2010)
Review Film Thailand: A Crazy Little Thing Called Love (2010)–Nurwahidah Bi
Ada yang ingat film Thailand ini? P'Shone dan P'Nam ....? A Crazy Little Thing Called Love. Film yang jadi perlambang cinta pertama dari remaja-remaja di tahun 2010.
Ya, kali ini Kak Bi mau review film Thailand yang satu ini. Sekalian nostalgia bersama bagi yang sudah pernah nonton. Bagi Pengembara yang belum nonton, kamu bisa baca ini dulu sebelum nonton. Eh, hati-hati kena spoiler ya.
Judul: A Crazy Little Thing Called Love
Sutradara: Puttipong Promsaka Na Sakolnakorn, Wasin Pokpong
Penulis Naskah: Voraluk Klasukon, Puttipong Promsaka Na Sakolnakorn, Wasin Pokpong
Genre: Komedi, Romantis, Remaja
Pemain: Mario Maurer, Pimchanok Luevisadpaibul, Sudarat Butrprom
Rilis: 12 Agustus 2010
Durasi: 1 Jam 58 Menit
Negara: Thailand
Rating Usia: 12+
***
Baca juga: 100 Days My Prince
Review film Thailand: Hormones
Sinopsis dan Review Film Thailand: A Crazy Little Thing Called Love
Film ini mengisahkan kehidupan Nam, seorang gadis remaja biasa saja yang berusia 14 tahun dan jatuh cinta pada Shone, siswa laki-laki paling populer di sekolahnya.
Meskipun merasa tidak menarik dan tidak selevel dengan Shone yang tampan dan baik, Nam bertekad menarik perhatiannya dengan cara mempercantik dan memperbaiki diri.
Dalam proses itulah, dia menemukan arti dan kekuatan dalam persahabatan, keluarga, dan perjalanan menjadi versi terbaik dari dirinya sendiri.
Usai perubahan yang terjadi dalam dirinya, Nam telah menjadi angsa dari itik buruk rupa dan bukan hanya mudah untuk mendekati Shone tapi dia mulai didekati oleh semua orang.
***
Review Film Thailand A Crazy Little Thing Called Love: Rating 10/10 untuk film penuh kenangan tanpa cela yang menemani masa remaja Kak Bi.
Film ini menggambarkan cinta pertama dan kekhawatiran masa remaja dengan jujur serta humor-humor receh khas remaja, dan bikin bernostalgia dengan masa-masa sekolah. Pokoknya aku tidak pernah bosa menonton film ini berapa kali pun.
Akting para pemainnya, khususnya karakter Nam dan Shone, bikin hubungan mereka terasa alami dan dekat dengan kenyataan. Ah, pokoknya gara-gara film ini Kak Bi jadi nge-fans sama Mario Maurer eheheh....
Review film Thailand: Sunset at Chaophraya
Review Kak Bi: A Dog's Journey
Review Film Thailand A Crazy Little Thing Called Love: Tema yang Kekal
Film-film bergenre romansa remaja dengan eksekusi bagus, biasanya akan kekal dengan sendirinya. Termasuk film ini, bahkan setelah 14 tahun berlalu.
Film ini sendiri menggambarkan perjalanan Nam dari remaja canggung menjadi seseorang yang percaya diri. Cinta pertamanya kepada Shone bukan hanya tentang menarik perhatian, tapi juga tentang menemukan dirinya sendiri.
Selain fokus pada kisah cinta sekolah di Thailand, Crazy Little Thing Called Love menyoroti persahabatan Nam dengan tiga sahabat dekatnya, serta hubungan keluarga, termasuk kakak dan ibunya. Meski tidak sempurna, keluarga Nam selalu memberikan dukungan emosional. Bahkan warna komedinya pas banget, aku bisa ketawa puas, sampai ketawa malu. Apalagi lihat ibu guru dan teman-temannya Nam yang seru, asyik dan lucu banget.
Lalu, ini film yang punya ending manis dan mengharukan. Meskipun bakal ada yang merasa kurang realistis. Tapi ini bagus pada zamannya, walau mungkin ending atau alur cerita setipe ini sudah banyak, tetap saja film ini ada di hati paling dalam.
Review Film Thailand A Crazy Little Thing Called Love: Pesan Tentang Kecantikan
Sebenarnya, saat menonton dulu, Kak Bi tidak menyadari adanya stereotip tentang standar kecantikan dalam budaya Asia, terutama terkait warna kulit. Tapi, jujur saja setelah menonton film ini Kak Bi memang mulai merasa tidak pede dengan warna kulit yang menggelap karena hobi bertualang sejak kecil.
Ada bagusnya karena film ini mengandung pesan bahwa kecantikan bukan hanya soal penampilan, melainkan bagaimana seseorang tumbuh menjadi dirinya sendiri. Tapi, memang lebih memperkuat stereotip kulit gelap tidak secantik kulit putih sih.
Hanya saja memperbaiki diri sendiri untuk hal yang baik dan tidak menyalahi aturan agama atau sosial sepertinya tidak ada masalah. Ini lebih ke tema dan pesan soal rasa percaya diri dan penerimaan diri alih-alih pesan soal kecantikan.
***
Pokoknya, ini film yang harus kamu tonton minimal sekali seumur hidup. Kesederhanaannya yang mampu membangkitkan kenangan masa remaja, bikin. nostalgia dengan pengalaman cinta-cintaan monyet dan masa-masa sekolah dengan teman yang penuh dengan ketidakpastian masa depan. Benar-benar, empat jempol 👍👍👍👍
Review film lainnya: Pee Mak
Review Kak Bi: A Girl at My Door
Oh ya, sudah pernah nonton film ini? Film komedi romantis asal Thailand, ini bisa jadi list tontonanmu ya. Tertarik nonton? Yuk, nostalgia bareng dan temukan kenangan masa sekolah dalam A Crazy Little Thing Called Love.
Komentar
Posting Komentar