Review Film Perang: A Melody to Remember (2016)
Review Film Perang: A Melody to Remember (2016)–Nurwahidah Bi
Hai, Pengembara. Temani Kak Bi Review film perang yang bikin sedih tapi juga menghangatkan hati ini, yuk.
Judul: A Melody to Remember
Sutradara: Lee Han
Penulis Naskah: Lee Woo Tak
Genre: Drama, Militer, Musik, Perang
Pemain: Im Si Wan, Ko Ah Sung, Lee Hee Jun, Lee Re
Rilis: 21 Januari 2016
Durasi: 2 Jam 3 Menit
Negara: Korea Selatan
Rating Usia: 14+
Sinopsis dan A Melody to Remember:
A Melody to Remember atau judul lainnya Thinking of Elder Brother berlatar pada masa Perang Korea di awal 1950-an. Kisahnya berfokus pada Letnan Dua Han Sang Yeol, seorang tentara yang memimpin sebuah peleton dengan luka emosional mendalam.
Dalam perjalanannya, Letnan Han bertemu dengan sekelompok anak yatim piatu dari paduan suara, anak-anak ini telah kehilangan segalanya akibat perang.
Tersentuh oleh kepolosan dan semangat mereka, Letnan Han Sang Yeol berusaha untuk mendukung mimpi mereka, melindungi mereka dari kerasnya realita perang, menemukan kekuatan dan harapan demi anak-anak menemukan secercah kebahagiaan di tengah kesengsaraan.
Baca juga: Little Women
Review film lainnya: Miracle: Letters to the President
Review Film A Melody to Remember: Daya Tarik Film
Film ini kabarnya terinspirasi dari kisah nyata dan hal ini tentu saja menjadi daya tarik yang kuat bagi Pengembara yang suka cerita-cerita dari kisah nyata nan penuh emosi.
Film ini dengan cermat menampilkan kehancuran dan duka akibat perang, tapi seolah memberikan sentuhan harapan melalui kisah anak-anak yatim yang menemukan hiburan lewat musik.
Dari awal, film ini menyuguhkan gambaran tentang kekejaman perang saudara yang terjadi di Korea, tetapi bukan itu yang membuat film ini berbeda dari film perang lainnya. Kontras antara kepolosan anak-anak dengan kengerian perang menjadikan film ini kisah yang menyentuh dan penuh makna. Keindahan kasih sayang keluarga dan polosnya masa kanak-kanak menjadi penawar bagi kerasnya latar perang di film ini, meskipun memperlihatkan para 'penjahat' berkedok baik yang bikin greget sih.
Anak-anak dalam film ini, terutama dua kakak beradik yang menjadi fokus cerita, menyuguhkan penampilan luar biasa. Akting mereka bukan cuma menghibur, tapi benar-benar menyentuh hati, membuat aku tersenyum dan menangis di saat yang bersamaan.
Review Film A Melody to Remember: Catatan Kecil
1. Penggambaran karakter-karakter, khususnya Letnan Han dan Dong Gu, adalah hal yang membuat cerita ini hidup. Letnan Han Sang Yeol, yang awalnya terpukul oleh perang, menemukan penghiburan dan inspirasi dalam menjaga anak-anak ini. Letnan Han Sang Yeol dan anak-anak membawa pesan bahwa meskipun dunia sedang hancur, kasih sayang dan kepedulian terhadap sesama dapat menjadi sumber kekuatan dan harapan.
2. Sinematografinya juga menambah kedalaman emosional. Adegan-adegan yang menampilkan anak-anak bernyanyi atau saat mereka berpelukan untuk menenangkan satu sama lain, sangat menyentuh dan bikin banjir air mata. Aku dibuat ikut merasakan getir dan manisnya hidup di masa sulit.
Kalau Pengembara penggemar drakor sejati, pasti paham maksud di sini. Pasti bisa mengenali keahlian khas orang Korea dalam menggambarkan hubungan keluarga dan kasih sayang yang sangat kuat di project mereka.
Review film lainnya: Sunset at Chaophraya
Mungkin Anda sukai: A Dog's Journey
3. Tahu tidak? Lagu-lagu dari paduan suara anak-anak dalam film ini bukan cuma mengharukan, tapi juga memberikan keindahan dan kegembiraan di tengah tema yang gelap. Merinding banget sih.
4. Meskipun begitu hangat, sebenarnya ada beberapa adegan yang terasa membosankan, yang bahkan kalau diskip sekalipun sama sekali tidak mengurangi isi cerita dari film. Tapi, jujur, kalau bukan pemerannya Si Wan aku nggak bakal nonton film ini. Karena film bertema perang susah happy ending dan tentu saja banyak adegan yang menguras emosi. Feel seperti ini aku kurang nyaman huhuhu....
5. Rating 7.8/10 aja untuk film yang bukan hanya memunculkan kisah tentang perang, tapi tentang harapan dan kemanusiaan di tengah kekacauan akibat ulah manusia. Rating poin segitu cukuplah, karena menurutku masih ada film setipe yang lebih membekas di hati.
Btw, ini sesuai selera ya. Kalau Pengembara suka film begini, ya balik lagi ke sesuai selera.
***
A Melody to Remember ini adalah film yang sempurna bagi pengembara yang mencari kisah bikin baper, bisa bikin kesal, ketawa bahkan menangis. Pokoknya, wajib ada tissu di sebelah saat nonton ini. Wajib.
Review Kak Bi: A Barefoot Dream
Artikel lainnya: Review Film Komedi Korea Selatan: 6/45
Sekian review film perang kali ini. Oh ya, apa pendapat Pengembara soal film ini? Yuk, bagikan pendapatmu di kolom komentar ya.
Terima masih sudah mampir, kalau Pengembara suka dengan review film kali ini, jangan lupa like, share, dan follow untuk ulasan film terbaru lainnya!
Komentar
Posting Komentar