Review Film Live Action Aladdin (2019)
Review Film Live Action Aladdin (2019)
Dulu waktu kecil, Princess Jasmine adalah salah satu princess favorit Kak Bi. Bahkan sempat membuat komik ala-ala dengan karakter Jasmine, digambar pakai pensil warna biasa dan dikasih lihat ke teman-teman sepermainan.
Saat tahu Aladdin dibikin Live-Action sama Disney, wah, ekspektasiku sangat tinggi. Sampai akhirnya, aku tiba di sebuah kepuasan yang cukup terbayarkan usai menontonnya.
Pasti banyak dari Pengembara yang sudah menonton versi live-actionnya ini, tapi izinkan aku mengulas kembali sekaligus bernostalgia ya.
Ini dia review film Aladdin live-action, selamat membaca.
Judul: Aladdin
Sutradara: Guy Ritchie
Penulis Naskah: John August, Guy Ritchie, Berdasarkan Disney's Aladdin oleh Ron Clements, John Musker, Ted Elliott, Terry Rossio--Aladdin dan Lampu Ajaib dari Seribu Satu Malam
Genre: Musikal, Fantasi, Drama, Romansa
Pemain: Will Smith, Mena Massoud, Naomi Scott, Marwan Kenzari, Navid Negahban, Nasim Pedrad, Billy Magnussen
Rilis: 8 Mei 2019
Durasi: 128 menit
Negara: Amerika Serikat
Rating Usia: 13+
***
Sinopsis Film Aladdin:
Aladdin adalah seorang pemuda jalanan baik hati, yang menjalani hidup sederhana di kota Agrabah. Hidupnya berubah drastis ketika Aladdin bertemu Jasmine, seorang gadis cantik yang ternyata adalah putri kerajaan.
Bertekad untuk memenangkan hati Jasmine, Aladdin menemukan sebuah lampu ajaib yang menyimpan Jin di dalamnya, sebuah makhluk ajaib dengan kekuatan luar biasa. Dengan bantuan Jin, Aladdin mencoba mengubah dirinya menjadi seorang pangeran agar layak untuk meminang sang putri.
Namun, rencana mereka terancam oleh Jafar, penasihat licik kerajaan, yang tentu saja mengincar lampu ajaib untuk merealisasikan ambisi jahatnya yaitu merebut tahta dan memerintah dengan kekuasaan tanpa batas.
Bersama Jasmine dan Jin, Aladdin harus menghentikan Jafar sebelum kehancuran menimpa Agrabah. Di tengah perjalanan ini, Aladdin belajar bahwa keberanian, kejujuran, dan cinta sejati lebih kuat daripada kekuatan sihir mana pun.
Baca juga: Enchanted vs. Disenchanted
Review film lainnya: Little Women
Review Film Aladdin, Sebuah Petualangan Baru yang Familiar:
Versi live-action Aladdin garapan Disney ini berhasil menciptakan dunia baru yang berbeda, tapu tetap mempertahankan esensi dan vibes dari animasi klasiknya.
Dengan pengenalan karakter melalui sudut pandang yang sedikit berbeda, film ini menawarkan pembukaan yang segar lewat lagu Arabian Nights. Penampilan Mena Massoud sebagai Aladdin juga cukup menawan; dia membawa pesona, humor, dan kemampuan akting yang kuat, membuat kita mudah terhubung dengan karakternya sebagai ‘tikus jalanan’ yang penuh mimpi. Meskipun ekspektasiku terhadap sosok Aladdin sebenarnya tidak begitu terbayarkan, tapi Mena Massoud cocok-cocok saja jadi Aladdin.
Chemistry-nya dengan Naomi Scott, yang memerankan Princess Jasmine, juga terasa sangat alami. Jasmine di film ini mendapatkan pengembangan karakter yang lebih dalam, termasuk lewat lagu baru, Speechless, yang mempertegas perannya sebagai perempuan yang tangguh dan independen. Speechless juga menjadi lagi favoritku setelah tentu saja 'A Whole New World'.
Review Film Aladdin: Catatan-catatan Kecil
1. Namun, tidak semua elemen dalam film ini terasa berhasil. Salah satu kekurangan terbesar adalah karakter Jafar, yang gagal membawa atmosfer menakutkan seperti yang kuingat dari versi animasinya.
2. Di sisi lain, Will Smith sebagai Jin biru ah, dipanggilnya Genie ya... Smith membuktikan bahwa dia mampu membuat karakter ini menjadi miliknya sendiri. Dengan gaya khasnya, Smith memberikan energi baru yang menyegarkan meskipun beberapa momennya terasa kurang maksimal.
3. Lagu-lagu klasik seperti A Whole New World dan Prince Ali dibawakan dengan apik, didukung oleh visual penuh warna dan koreografi yang megah banget, hampir kayak film India ehehe. Kostumnya juga penuh warna, dan memanjakan mata, terutama busana Jasmine yang cantik dan memukau di setiap adegan. Nggak monoton kayak versi animasinya.
4. Sementara CGI untuk karakter seperti Abu, Rajah, dan Karpet Ajaib berhasil diberikan nyawa tanpa terasa berlebihan.
5. Rating 8/10 dari aku untuk versi live-actionnya ini. Kenapa? Karena aku lebih suka versi animasinya, selain lagu Speechless yang menyegarkan di sini, selebihnya ya biasa aja. Tidak melenceng jauh dari animasi itu bagus, tapi terlalu mirip juga tidak memberikan kesan mendalam ehehe. Bingung ya jelasinnya.
Review film lainnya: A Wrinkle in Time
Mungkin Anda sukai: Stardust
Secara keseluruhan, Aladdin (2019) adalah tontonan yang sangat menghibur jika diterima sebagai sesuatu yang berbeda dari versi animasinya.
Jangan bandingkan secara berlebihan; nikmati saja petualangan ini sebagai pengalaman baru yang tetap setia pada semangat dan vibes klasiknya.
Untuk para pencinta Disney, film ini patut ditonton dan akan membawa senyum nostalgia kok. Apalagi Jasmine-nya terasa sangat cocok diperankan oleh Naomi.
Sekian review film Aladdin kali ini, jika ada salah-salah kata bisa banget tinggalkan komentar di bawah. Selamat menonton Aladdin Live-action 2019.
Komentar
Posting Komentar