Terbaru

Cerpen Misteri: Aku Kembali

Cerpen Misteri: Aku Kembali


Hai, Pengembara. Masih suka baca cermis alias cerpen misteri, nggak?

Nah, cerita misteri kali ini aku sajikan dengan bumbu roman setipis tisu, semoga kamu suka ya. Selamat membaca.


***


[Cerpen Misteri]—Hari ini adalah hari yang aneh, seperti mimpi yang tidak pernah berakhir. 

Saat aku terjaga, aku merasa bingung, seolah-olah tubuh ini terasa lebih ringan dan pikiranku yang semula melayang entah kemana, kini tertuju pada cahaya yang perlahan memudar.

Kemudian aku menyadari, kini tidak lagi berada di ranjang dingin atau kuburan batu seperti sebelumnya.

Sekarang, aku berada di tempat yang begitu akrab, di depan rumah kita yang dahulu. Rumah ini pernah kita tinggali bersama-sama, selama belasan tahun. Entah kenapa, sekarang tampak seperti rumah tua yang telah berabad-abad berlalu. Apa karena itu tak ada kamu? Tak ada senyuman indahmu.

Pintu kayunya terbuka, seperti menanti kedatanganku, dan aroma bunga-bunga dari kebun kita di masa lalu mendadak mewangi di udara. Aku ingin melarikan diri dari kenyataan ini, berlari ke arahmu. 

Rumah ini adalah tempat di mana kita berbagi banyak kenangan indah bersama, berada di sini memicu memori yang menyakitkan. Terutama saat kuketahui kamu tengah menahan sejuta perih di kepala.

Aku melangkah, kemudian duduk di bangku teras rumah, aku merasa sebuah kehadiran misterius yang sulit dijelaskan. 

Tiba-tiba saja, aroma bunga-bunga itu semakin kental, mengelilingiku seperti dalam dekapan mesra yang tak kasat mata. Aku bisa mendengar suara bisikan yang lembut, seperti angin malam yang berbisik.

Di sini, di bangku teras rumah, aku ingin kita duduk berdampingan seperti dulu, menikmati senja bersama. Sambil menatap langit senja yang perlahan memudar menjadi malam, kita akan bercerita tentang segala hal yang telah terjadi sejak aku pergi. 


Cerpen lainnya: Si Biru dan Si Oranye

Mungkin Anda sukai: Over the Moon


[Cerpen Misteri]—Tentang burung-burung malam yang selalu berkunjung ke kebun kita, meskipun kini hanya aku yang bisa melihat mereka. Mereka seolah akan menyanyikan lagu-lagu merdu, seperti puing-puing kenangan yang masih tersisa dalam benak ini.

Aku ingin kamu tahu bahwa selama ini aku selalu ada di sampingmu, meskipun dalam bentuk yang berbeda. Kematian hanya mengubah fisikku, akan tetapi cinta ini tetap tak pernah berubah. Aku ingin melihat rambut perakmu tergerai manis dan terjulur hingga dada.

Saat kini aku terbangun, aku kembali. Aku akan selalu menantimu di tempat yang kita anggap sebagai rumah, di mana cerita dan kisah, serta mimpi-mimpi kita yang terpenggal menemukan kesatuan kembali dalam alam yang mistis ini.


Kekasihku, cinta abadiku ... letihmu menanggung nasib ketiga anak kita, sudah saatnya berakhir. Aku menjemputmu, dalam resah yang kamu nanti dengan kesetiaan selama bertahun-tahun.


Sekarang, di balik kata-kata itu, aku juga merasakan bahwa ada sesuatu yang menanti di balik tirai malam, sesuatu yang mungkin tak terjelaskan, sesuatu yang misterius.

Dalam ketenangan malam yang hanya ditemani oleh cahaya bintang-bintang di langit, tiba-tiba cahaya yang perlahan memudar semakin terang, memenuhi seluruh halaman rumah kita. Dari dalam cahaya itu, kamu muncul dengan rambut perak yang tergerai manis, senyum hangat, dan mata penuh kasih.


***


Segala kisah masa lalu pun muncul di atas kepala, penantianmu sudah berakhir. Kamu sudah bekerja keras, lepaskan dunia dan anak-anak, ada aku yang kini akan menjemputmu.

Aku merasa seolah punya jantung lagi yang bisa berdebar-debar saat berhasil mengenali wajahmu. Kamu berdiri tepat di hadapanku, begitu nyata, seperti yang dulu, meskipun kita berdua pernah ada dalam bentuk yang berbeda.

Ah, tidak. Kini kau dan aku berada dalam bentuk yang sama. Sama-sama  jiwa yang bangkit dari kubur.

"Kekasihku," bisikmu dengan lembut, "aku telah menantikan waktu yang begitu lama untuk bisa bersamamu lagi."

"Ya, aku kembali untuk membawamu!" jawabku mengulurkan tangan yang kini terasa nyata.


TAMAT

Gorontalo, 13 Oktober 2023


***

Gimana, Pengembara? Cukup menghibur kah? Cukup misterius? Pokoknya kamu harus bookmark blog Nurwahidah Bi biar kamu bisa dapat update terbaru dari cerpen-cerpen dan review Kak Bi.

Terima kasih sudah mampir ya~~

Komentar

Populer

Review Drama Korea Love Scout (2025): Romantisme di Tengah Kerasnya Dunia Kerja

Short Story: The Guardian of the Sword of Light (English Version of Penjaga Pedang Cahaya)