Terbaru
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Noda pada Gadis Kecil Itu | Review Buku
Noda pada Gadis Kecil Itu | Review Buku Dre Kalfa
Review buku datang lagi, buku terakhir yang aku review adalah buku horor berjudul: CERITA HOROR TRUE STORY: DO YOU SEE WHAT I SEE? 'kan ya. Nah, kali ini aku akan review buku Noda pada Gadis Kecil Itu, yang punya vibes seru di pertengahan buku.
Temenin aku review buku ini ya, selamat membaca ....
***
1. Identitas Buku Noda pada Gadis Kecil Itu
Judul: Noda Pada Gadis Kecil Itu
Pengarang: Dre Kalfa
Editor: Vindy Ruslianti
Cover: Derra
Genre: Romantis, Slice Of Life
Penerbit: Patrick Kellan Publisher / CV. Josh Kellan
Tebal: 216 halaman
ISBN: 978-623-92047-1-6
Cetakan Pertama, Desember 2019
2. Review Buku Noda pada Gadis Kecil Itu: Tentang Pengarang
Dre Kalfa lahir dan besar di Facebook. Merupakan satu kesatuan atau nama lain dari Patrick Kellan, author Moral Code yang tinggal di Bandar Lampung.
Motto hidup tak semua hal harus dipikirkan secara mayang. Karena resiko dari eksplorasi adalah keberuntungan -jika berhasil, dan pelajaran -jika gagal.
Baca juga: Resensi Novel Wanita
Review buku lainnya: MENGURAI BENANG MERAH DALAM KEAJAIBAN TOKO KELONTONG NAMIYA | REVIEW BUKU
3. Blurb Buku Noda pada Gadis Kecil Itu
Malam itu Manda tiba-tiba datang di bawah derai hujan. Karena kasihan, aku mengizinkannya menginap. Tapi ternyata aku hanya dijebak.
Manda terbukti hamil. Kami terpaksa menikah. Setelah itu, baru Manda mengaku bahwa dia telah diperk*sa. Gadis itu berjanji akan meninggalkanku setelah anak itu lahir, tapi tetap tak mau mengungkap siapa nama ayah dari bayinya.
Apa sebenarnya yang telah terjadi? Siapa ayah dari bayi yang dikandung Manda, dan kenapa dia tetap bungkam?
"Kini aku benar-benar bisa memahami kenapa Manda tak ingin bercerita waktu itu. Karena di balik meledaknya berita tentang keterpurukan seseorang, dunia bukan hanya kan memberi simpati, tapi juga bully. Beriringan, dalam satu waktu."
![]() |
| Dokpri |
4. Review Buku Noda pada Gadis Kecil Itu: Isi Resensi
Novel ini mengisahkan kisah seorang gadis SMA berusia 16 tahunan, Manda, yang menjadi korban pemerk*saan. Kemudian saat dirinya hamil 8 bulan, Manda sempat mengalami pendarahan pula. Pokoknya, novel ini menyoroti isu serius mengenai p*lecehan s*ksual dan mengajak aku sebagai pembaca ikut merasakan beban psikologis yang dialami korban.
Konflik dimulai ketika Manda menuntut tanggung jawab dari lelaki dewasa yang belum lama dikenalnya, Donny. Manda merupakan kawan di sosmed yang muncul di kehidupan Donny secara tiba-tiba. Meski awalnya Donny merasa dijebak oleh kepolosan Manda, dia bertekad untuk mencari tahu pelaku rudapaksa sebenarnya.
Manda, yang tetap diam dan enggan membicarakan pelaku, membawaku menyelami konflik mental dari korban pemerk*saan. Sidang demi sidang yang dilalui, menjadi titik balik kehidupan Manda dan Donny.
Novel ini mengangkat tema penting mengenai mengapa korban seringkali memilih untuk diam dan risiko yang mereka hadapi, termasuk menjadi depresi dan berbagi pandangan negatif dari orang-orang, bahkan pikiran tentang suramnya masa depan korban kelak tertuang dengan baik dalam novel sepanjang 33 bab ini.
Pesan moral dalam novel ini lumayan kuat, menyoroti bahwa korban pemerk*saan itu tidak pernah kotor, yang kotor adalah pelakunya.
Novel ini pada akhirnya membawaku menyelami berbagai konflik dan perjuangan Donny, yang berusaha membantu Manda untuk memperjuangkan keadilan demi mengungkap pelaku rudapaksa. Konflik dan pencarian solusinya tentu saja melibatkan karakter Donny yang cuek tapi tegas, dan Manda yang kekanakan juga manja.
Apalagi cerita berakhir happy ending, membuatku senang akhirnya bisa menyelesaikan buku yang sempat enggan lanjut kubaca selama beberapa minggu ini.
5. Kelebihan Buku Noda pada Gadis Kecil Itu
Menurutku, penulis berhasil membangun karakter yang kuat, terutama karakter Donny dan Manda. Meskipun karakter dari tokoh-tokoh 'terduga' rasanya biasa aja, tapi memang sesuai porsinya sih tanpa dilebih-lebihkan.
Terutama Anandita, si gadis baik, anggun, terpelajar, dewasa, dan ramah. Dengan kesanggupannya menahan ego yang muncul demi kebahagiaan seorang Donny.
Novel ini juga ini menghadirkan pesan moral yang kuat, terutama mengenai pemerk*saan dan pandangan masyarakat terhadap korban. Bagaimana pembaca dibawa ikut merasakan beban psikologis korban pemerk*saan, saat mengungkap ketakutan, kebingungan, dan depresi yang mereka alami.
Karena temanya jarang kutemui (ah, sebut saja aku jarang baca buku ehehehe) dan serius banget. Walau diselimuti beberapa adegan manis. Aku merasa membaca ini akan butuh waktu tenang karena membuka pembicaraan yang jarang dibahas secara umum. Tapi, memang ada di sekitar kita. Entah lewat berita atau sebagainya.
Bagian paling seru dari novel ini adalah adegan pengadilan dan proses pembuktian kejahatan pelaku. Meskipun terkesan 'drakor' banget sih.
***
6. Kekurangan Buku Noda pada Gadis Kecil Itu
Kekurangan novel ini ada di awal-awal bab. Di mana aku merasa sangat bosan dengan alurnya. Apalagi sempat bingung dengan alasan Donny mau menikahi Manda. Karena bosan, aku sempat skip beberapa paragraf dan halaman. Tapi, tetap tidak kehilangan momentum cerita yang jadi tanda bagian yang aku skip nggak begitu ngaruh ke jalan cerita.
Baru di bab 16, saat sudut pandang sempat berubah dari POV satu menjadi POV tiga, aku merasa kalau cerita mulai seru. Puncak yang beneran seru baru terasa di bab 20-an, apalagi adegan mengharu biru dari Dahayu.
Oh ya, potongan-potongan lirik lagu (Hal. 46-47 dan Hal. 134) yang muncul, aku kurang suka sih. Aelah, bilang aja nggak tahu lagunya wkwkwk....
Satu lagi, jujur saja aku sempat merasa terganggu dengan sudut pandang lelaki dewasa tentang anak di bawah umur. Di mana Manda, saat itu baru jalan 17 tahun. Tapi, beruntungnya, fokus cerita beralih ke hal-hal yang lebih serius dibandingkan dengan sudut pandang dewasa seorang Donny.
Artikel lainnya: 13 REKOMENDASI DRAKOR SERIAL KILLER DAN PSIKOPAT PART 2
Mungkin Anda sukai: REVIEW DRAKOR BIG MOUTH: PERNIKAHAN LEE JONG SUK DAN YOONA TERANCAM
7. Review Buku Noda pada Gadis Kecil Itu: Kesimpulan
Dalam buku ini, pesan moral tentang pentingnya komunikasi, dukungan, dan tidak menghakimi korban menjadi hal yang sangat kuat. Novel ini berhasil mengajak pembaca menyelami isu p*lecehan s*ksual dan menawarkan perspektif yang berbeda.
Secara pribadi, aku menganggap novel ini mampu menyuguhkan cerita yang menggugah emosi, tapi memangnya pace-nya lambat soh. Buku ini bikin aku nangis di beberapa adegan. Harus sedia tisu saat baca ya ....
Jika bisa memberikan rating untuk buku ini, aku kasih 4 dari 5 love. Banyak pelajaran yang bisa diambil dari novel tipis ini, tentang tanggung jawab menjadi orang tua, hingga tentang cara memperlakukan manusia.
***
Terima kasih ya, Pengembara, sudah baca review buku ini. Kalau ingin baca review buku atau review film lainnya, bisa banget follow aku ya. Jangan lupa kunjungi juga Linktree untuk informasi lainnya tentang Kak Bi.
Note:
Ada catatan soal penulisan judul pada buku ini, sepertinya penulis mencoba tampilan judul dengan semua kata diawali huruf besar (misalnya: The Little Girl With The Spoon) seringkali dianggap lebih menarik atau berani di sampul dan diterapkan dalam judul buku ini; Noda Pada Gadis Kecil Itu.
Pun sepertinya mengikuti aturan kapitalisasi gaya Bahasa Inggris (yang mengkapitalisasi semua kata kecuali kata pendek seperti a, an, the, at).
Sementara dalam review di blog ini, aku menggunakan format baku yang sesuai KBBI untuk penyebutan judul bukunya ya.
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Popular
Mercy for None (2025) | Review Drakor yang Laki Banget!
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Hunter with a Scalpel (2025): Rahasia Masa Lalu Ahli Forensik | Review Drama Korea
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Masih Ada! 13 Rekomendasi Drakor Fiksi Ilmiah Part 2
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya


Komentar
Posting Komentar