Review Film Animasi: Over the Moon
Review Film Animasi: Over the Moon
Sesekali bahas review film animasi lagi yuk, kayaknya baru dua judul film animasi yang pernah aku review di blog; Alita: Battle Angel dan Your Name alias Kimi no Nawa. Selebihnya Drakor dan Horor ehehehe....
***
Judul: Over the Moon
Sutradara: Glen Keane, John Kahrs (co-director)
Penulis: Audrey Wells, Jennifer Yee McDevitt, Alice Wu
Cast: Cathy Ang, Robert G.Chiu, Phillipa Soo, Ken Jeong, John Cho
Genre: Adventure, Comedy, Family, Fantasy, Musical, Sci-Fi
Rilis: October 23, 2020
Aired on: Netflix
Bahasa: English, Chinese
Durasi: 1 hour 35 minutes
Rating Usia: 13+
***
Sinopsis Film Animasi Over the Moon:
Fei Fei Dibesarkan dengan legenda klasik favorit mendiang ibunya, tentang Chang'e; Dewi Bulan pucat yang tinggal sendirian di benda langit yang sunyi. Merindukan Hou Yi; kekasihnya yang telah lama hilang. Sebelum wafat, ibu Fei Fei sempat memberikan seekor kelinci untuk dipelihara oleh Fei Fei yang dinamainya Bungee.
Gadis berusia tiga belas tahun yang brilian, Fei Fei (Cathy Ang), setiap tahun, sesuai tradisi keluarga, selalu membuat kue bulan untuk dibagi-bagikan kepada masyarakat.
Beranjak remaja, Fei Fei masih percaya dengan legenda tersebut. Apalagi setelah dia melihat ayahnya dekat dengan Bu Zhong, membuat Fei Fei teringat dengan ibunya dan ingin mengadukan segala resah kepada Chang’e sang Dewi Bulan. Untuk itu, dia mulai membangun sebuah pesawat roket yang dibuat dari lentera kertas dengan menggunakan roket kembang api sebagai peluncurnya.
Setelah perjalanan jatuh bangun, roket Fei Fei ditangkap oleh makhluk asing dan membawa mereka mendarat di Bulan. Mereka pun diantarkan menuju Lunaria, sebuah kota di mana Chang’e berkuasa.
***
Review Film Animasi Over the Moon: Rating 7.9, untuk film ringan yang ceritanya masih bisa dieksplorasi lagi.
Aku pikir visual, animasi dan desain karakternya udah indah banget. Tapi, bukan tipe jenis animasi yang aku suka sih, terlalu ngejreng eheheh.... Aku lebih suka gaya animasi seperti Anime Jepang atau Frozen dari Disney atau ala-ala Pixar gitu eheheh.
Film ini tuh udah dimulai dengan pondasi yang kuat, filmnya hangat banget. Cocok untuk ditonton bareng keluarga. Mataku sempat berkaca-kaca selama paruh pertama.
Sayangnya, lama-lama nih ceritanya jadi agak membingungkan. Aku butuh nonton dua kali untuk memahami cerita setelah Fei Fei sampai di bulan, entah saat itu akunya yang nonton kurang fokus sih ya. Padahal ini animasi katanya cocok ditonton sama anak-anak. Tapi, aku kasih rating usia 13+ aja karena menurutku, secara visual memang cocok buat anak-anak. Tapi, secara cerita kurang cocok sih.
Mungkin bagi orang dewasa, apalagi aku penggemar film-film drama, thriller dan horor, bakal merasakan film ini kurang nendang. Ada yang terasa kurang.
Rasanya jalan cerita film yang ditulis ini memang biasa aja, tapi untungnya pengalaman Fei Fei ditulis dengan pesan yang lumayan nyampe. Pesan-pesan dan nilai kekeluargaan dibungkus dengan budaya Chinese yang cukup seru.
Over The Moon akan mengajari anak-anak tentang kehidupan nyata, tapi dalam pengawasan orang dewasa. Ini filmnya ringan, hangat, lucu yang menghibur dan bakal bikin anak-anak senang dengan visualnya.
Pesan untuk merelakan orang yang telah pergi dan membuka hati untuk orang baru adalah hal yang nggak buruk. Seperti memberi kesempatan pada diri sendiri untuk membuka lembaran hidup baru. Pokoknya move on saja dari masa lalu. Nggak ada yang akan bisa kita ubah dari masa lalu, meskipun kita pergi ke bulan sekalipun. Berlaku buat orang dewasa juga kan ya....
Kekurangan ada di plotnya yang tipis, gampang ketebak dari awal, nggak ada plot twist juga. Pokoknya masih ada banyak ruang untuk diperbaiki. Apalagi di bagian emosional yang terkesan diburu-buru. Itulah mengapa aku terharu hanya di bagian paruh pertama film, 20 menitan awal saat Fei-Fei belum ke bulan. Bahkan aku merasa hubungan emosional dengan karakter Chang'e kurang masuk di akunya.
Oh ya, soal nyanyiannya. Ini ada musikal kan ya. Udah bagus, tapi musiknya nggak begitu berkesan sih. Kalau ditanya saat ini apakah ada lagu dari film ini yang nyantol di telingaku? Tentu, tidak ada. Justru lagu Turning Red yang nyantol, padahal filmnya sama-sama menampilkan budaya Chinese eheheh.
Satu lagi kekurangannya, intensitas percakapan terlalu tinggi. Jadi, tiap karakter lebih sering ngomong kayak baca script alih-alih menampilkan gesture wajah. Ini mungkin bakal sulit dicerna anak-anak, karena orang tua perlu menjelaskan apa yang diucapkan karakter. Karena anak-anak tidak punya kemampuan baca subtitle seperti emak atau bapaknya. Tapi, untuk aku ini nggak terlalu masalah sih.
Nah, catatan lagi nih. Film ini sedikit menampilkan kekerasan. Kayak kepala dilempari bola pingpong, perkelahian dan uji coba dengan bahan peledak. Ada kata ejekan juga, tapi nggak parahlah, tetap menyesuaikan dengan target penonton.
Terlepas dari beberapa konten yang perlu diwaspadai, juga plot yang B aja. Film ini seperti kataku di atas ada nilai positifnya juga dan cocok ditonton remaja sampai orang tua. Kalau mau nonton sama anak under 13, didampingi ya... Biar mereka tahu kalau ngambek dan kabur dari rumah itu bukan menyelesaikan masalah.
Review film: The Cat
Artikel lainnya: Portofolio Nurwahidah Bi
Komentar
Posting Komentar