Cerpen Fantasi Gratis: Proyeksi Game
Cerpen Fantasi Gratis: Proyeksi Game
Aku kelelahan dengan segala pekerjaan berat yang membuat insomnia selalu hadir tanpa diundang. Wanita kesukaanku bahkan baru saja menolakku, bukankah ini hari yang buruk?
Aku diam untuk sesaat di kursi goyang ruang keluarga, milik kakek yang baru meninggal dua minggu lalu. Aku merenungkan hal-hal tak pasti yang mungkin akan membuatku semakin lelah di dunia ini.
Aku mengambil ponsel dan menonton beberapa video sampai akhirnya sebuah iklan game mengalihkan kegusaran ini. Aku putuskan mengunduh game itu.
Anda siap dengan segala konsekuensi atas proyeksi hiburan kami?
Ya
Tidak
Pertanyaan itu muncul usai layar menunjukkan 100% unduh data.
Dengan cepat aku menekan ya, dan dibawa masuk ke tampilan game yang luar biasa indah.
Aku terpana, saat kastil di layar ponsel tiba-tiba muncul dalam bentuk 4D. Kemudian tersadar bahwa ponselku belum sepintar itu untuk memproyeksikan tampilan luar biasa canggih.
Aku meletakkan ponsel di meja samping kursi goyang dan berdiri sambil menatapnya penuh kecurigaan.
Cahaya menyilaukan keluar dari menara kastil. Aku terpesona.
***
Aku bangun di tempat asing, aroma tanah liat bercampur lumut menggelitik hidung ini. Bajuku berganti menjadi pakaian para penebang pohon yang sering kulihat dalam serial sejarah Eropa.
Aku berdiri dan menyadari bahwa kini terjebak dalam dunia yang aneh, sekaligus menakjubkan setelah mengunduh aplikasi misterius.
Semuanya terasa seperti proyeksi gambar dari aplikasi yang aku unduh, benar-benar nyata, tapi masih tidak bisa mempercayainya. Aku berada dalam game petualangan fantasi yang entah bagaimana cara memainkannya.
"Sial, seharusnya kubaca petunjuknya dulu!" gerutuku berdiri sambil membersihkan celana.
Aku sekarang berada di tengah hutan yang lebat. Pepohonan menjulang tinggi di sekitar dan udara terasa segar di dalam paru-paru. Aku ingat gambar ini, ini adalah pemandangan dari ikon game saat kuunduh.
Aku sadar bahwa harus bermain dan mencari tahu bagaimana cara kembali ke dunia nyata, aku harus mencari jalan keluar.
Akan tetapi, rasa ingin tahu yang menggebu-gebu membuat diri ini ingin menjelajahi setiap sudut dari dunia baru ini.
Aku putuskan berjalan saja melalui hutan. Indah, luar biasa.
Aku bertemu dengan makhluk-makhluk fantastis yang tidak dapat terbayangkan sebelumnya. Ada peri yang bermain-main di antara bunga-bunga berwarna-warni, bahkan seekor naga yang terbang di langit biru. Aku merasa seperti berada dalam dongeng hidup.
Setelah melewati hutan, aku bertemu dengan seorang penyihir tua yang tinggal di dalam gua tersembunyi di tengah hutan. Dia pun memberiku petunjuk tentang bagaimana cara kembali ke dunia nyata, saat mengetahui aku bukan berasal dari dunianya.
Namun, aku perlu berhasil menyelesaikan dua tantangan yang akan dia berikan. Aku menerima tantangan-tantangan tersebut dengan antusiasme.
Aku mengikuti langkahnya dan beberapa saat, tampilan di hadapan berubah dengan sendirinya seperti gambar pixel rusak yang kemudian tersusun rapi kembali.
Ya, ini dia tantangan pertama yaitu melewati labirin yang rumit. Aku membeku, bukankah aku baru saja pulang bekerja? Berkutat dengan puzzle nyata di mana kami para pegawai pria harus berebut agar cepat pulang.
Sekarang, aku malah dituntut harus menggunakan kecerdasan dan keterampilan untuk menemukan jalan keluar. Ah, melelahkan sekali.
Labirin itu dipenuhi dengan teka-teki dan rintangan yang menantang, tetapi aku tidak putus asa. Aku melewati jalan berduri, berhasil melalui jalan yang dindingnya bergerak sehingga jalur labirin terus bergerak.
Sampai akhir, aku tiba juga di rintangan terakhir. Aku menemukan labirin yang mirip ruang perpustakaan.
Dinding ruangan ini tampak kosong, kecuali untuk sejumlah buku yang tersusun rapi di rak-rak kayu. Tapi, setelah mengamati dengan cermat, aku menyadari bahwa ada satu rak yang terlihat berbeda. Rak itu terlihat agak longgar dan ada celah kecil di bagian belakangnya. Aku yakin bahwa ini adalah ujung labirin karena aku bisa melihat langit biru di balik rak.
Di samping rak ada catatan kecil.
"Di balik rak terakhir, terdapat jalan menuju jalan yang kau inginkan. Dalam tumpukan buku, rahasia akan terungkap dengan jelas. Putar buku dan otakmu dengan benar. Lalu, labirin akan mengalah."
Aku bergegas mengamati judul-judul buku dan coba untuk merangkainya dengan benar sesuai petunjuk. Beberapa judul buku yang terlihat adalah; Balada Pepohonan, Red Room, Anak-anak, Legenda Bintang Tersembunyi, Investigasi Padang Ilalang, Istana di Pulau Aramis, Nuansa Runestone Kuno.
Baca juga: Crime Scene: The Times Square Killer
Cerpen lainnya: Aku, Penyihir dan Goblin
Lama aku berpikir, sambil memeriksa isi buku. Tak ada yang bisa dijadikan petunjuk. Saat mengembalikan buku ke rak aku menyadari empat buku yang berjejer tidak sengaja membentuk huruf LABI, aku tambahkan buku berjudul Red Room, Investigasi Padang Ilalang dan Nuansa Runestone Kuno secara berjejer, agar membentuk kata Labirin.
Setelah merangkai judul-judul buku dengan benar, ya kurasa ini sudah benar. Buku-buku itu bergerak sendiri dan kembali membentuk urutan acak.
Bunyi berdentum dari arah ujung labirin juga rak terakhir membuat jantungku bersemangat, aku tidak bisa tahan dan berseru keras.
Rak itu bergerak perlahan dan mengungkapkan jalan keluar dari labirin. Setelah melewati rintangan itu, aku pun berhasil mencapai pintu keluar labirin.
Penyihir sudah menunggu di luar labirin dan membawaku ke tantangan berikutnya.
Dia membawaku ke sebuah kota yang penuh dengan misteri. Bangunan-bangunan megah dan jalan-jalan yang ramai dipenuhi dengan makhluk-makhluk ajaib. Aku harus menemukan objek yang hilang untuk membuka pintu menuju dunia nyata.
Objeknya apa? Aku tak diberitahu, semua hanya berdasarkan instingku saja.
Aku menjelajahi setiap sudut kota, bertanya kepada penduduk setempat, dan menyelesaikan berbagai teka-teki ringan untuk menemukan objek yang hilang tersebut. Akhirnya, setelah perjuangan yang panjang, aku menemukan sebuah rubik yang terdiri dari batu-batu berlian. Setelah menyusun rubik, di langit turun semacam lift dan itu adalah pintu ke dunia nyata.
***
Aku terbangun dari dunia fantasi itu dengan kegembiraan di dalam hati. Meskipun itu hanya proyeksi dari gambar yang aku unduh, petualangan itu benar-benar terasa nyata bagiku.
Aku ketagihan, segera mengisi daya ponsel dan kembali kubuka aplikasi yang sama. Keingintahuan terhadap petualangan tak terbatas, membuatku tak bisa menahan diri.
Tak jauh berbeda dengan sebelumnya, kali ini aku masuk ke dalam game lagi. Tapi, sepertinya sudah naik level karena aku tidak muncul di hutan melainkan kastil yang kulihat berbentuk proyeksi 4D-nya.
Aku terpesona oleh keindahan dan kemegahan bangunannya. Kastil itu menjulang tinggi di langit, dengan menara indah di mana menjuntai rerumputan dan dinding batunya kokoh.
Aku berjalan melewati gerbang besar dan memasuki halaman kastil yang luas. Semak-semak yang ditanam dengan rapi, kolam air yang jernih, dan jalan setapak yang terhampar di depanku, semuanya terlihat persis seperti dalam gambar. Aku merasa seperti seorang pahlawan dalam cerita.
Keseruan petualanganku pun berlanjut. Aku melewati lorong-lorong yang gelap dengan dinding-dinding batu yang dingin, dan menemukan ruangan yang indah dengan hiasan-hiasan istana. Lukisan-lukisan berharga, perabotan antik, dan karpet yang lembut menghiasi setiap sudut ruangan yang aku temui.
Tiba-tiba, aku melihat pintu kecil di salah satu ruangan. Rasa ingin tahuku menggerakkan kaki ini menuju pintu. Aku membukanya dan menemukan tangga curam yang menuju ke bawah.
Aku melangkah dengan hati-hati dan turun ke bawah. Begitu mencapai ujung tangga, aku terkejut dengan apa yang kudapati. Ruangan ini benar-benar berbeda dari yang lainnya. Itu dipenuhi dengan alat sihir, buku-buku ajaib, dan peralatan yang misterius. Ini adalah ruang sihir yang sebelumnya hanya ada dalam video iklan game yang kutonton.
Tiba-tiba, penyihir tua muncul di depanku. Penyihir tua yang sama dengan level sebelumnya. Dia menjelaskan bahwa kastil ini adalah tempat di mana dunia nyata dan dunia fantasi saling bersilangan. Aplikasi misterius yang aku unduh adalah pintu masuk ke dunia fantasi itu, dan kastil ini adalah titik pertemuan antara kedua dunia tersebut.
Penyihir memberitahuku bahwa aku dipilih bukan tanpa sebab. Petualangan ini bukan hanya tentang menemukan jalan pulang, tetapi juga tentang tanggung jawab yang besar.
Dengan bimbingan penyihir itu, aku belajar merangkai mantra-mantra sihir, menaiki level-level game, mempelajari seni memanah dengan panah magis, dan melatih diri untuk mengendalikan elemen alam. Setiap hari, aku menghabiskan waktu di kastil, menyerap pengetahuan dan kekuatan baru.
Saat aku semakin kuat dan percaya diri, tibalah waktunya untuk kembali ke dunia nyata. Aku merasa sangat berterima kasih kepada penyihir tua atas bimbingannya yang tak ternilai.
Dengan hati yang penuh semangat dan kesiapan yang membara, aku meninggalkan kastil dengan harapan dan tekad yang tinggi. Aku telah menemukan keajaiban di dalam diriku sendiri dan menyadari bahwa petualangan tak terbatas menanti di balik setiap sudut kehidupanku. Aku tahu bahwa aku siap untuk menghadapinya dengan keberanian dan keyakinan.
***
Begitu terbangun, aku melihat semuanya masih sama. Waktu yang kuhabiskan berhari-hari di dunia game. Hanya semalam saja di dunia nyata. Aku kembali menjalani hari-hari membosankan, karena menyadari tak selamanya hidup dalam imajinasi akan memberikan dampak bagus.
Saat hendak kuhapus, tanganku terhenti. Seuntai senyuman menggelayut saat kulihat ada update terbaru dari game itu.
"Petualangan baru? Siapa takut!" ujarku tak jadi menghapus game itu.
***
TAMAT.
Gorontalo, Juni 2023
Komentar
Posting Komentar