Review Film Anime Jepang: Your Name alias Kimi No Nawa
Review Film Anime Jepang: Your Name alias Kimi No Nawa
Anime yang bikin aku comeback nonton anime lagi setelah bertahun-tahun tidak nonton anime. Ayo, kita bahas.
***
Judul: Your Name, Kimi no Na wa
Sutradara dan Penulis: Makoto Shinkai
Produser: Noritaka Kawaguchi, Genki Kawamura
Cast: Ryunosuke Kamiki, Mone Kamishiraishi, Masami Nagasawa, Etsuko Ichihara, Ryo Narita, Aoi Yƫki, Nobunaga Shimazaki, Kaito Ishikawa, Kanon Tani, Masaki Terasoma
Penata Musik: Radwimps
Rilis: 3 Juli 2016 (Anime Expo), 26 Agustus 2016 (Jepang), 7 Desember 2016 (Indonesia), 7 April 2017 (Amerika Utara)
Durasi: 107 menit
Negara: Jepang
Bahasa: Jepang
Rating Usia: 16+
***
Sinopsis Film Anime Your Name:
Film ini didasarkan dari novel berjudul Kimi no Na wa oleh Makoto Shinkai. Sebuah film anime Jepang produksi tahun 2016 bergenre fantasi. Film ini dibuat berdasarkan novel yang dirilis sebulan sebelum pemutaran perdananya tentang seorang siswi di pedesaan Jepang dan seorang siswa di Tokyo yang saling bertukar tubuh.
Kisah film ini terjadi di sebuah desa pegunungan kecil di Jepang. Di mana Mitsuha, seorang gadis sekolah menengah di desa, menjalani kehidupan yang membosankan dan mendambakan untuk tinggal di kota besar.
Mitsuha adalah gadis sekolah menengah yang lugas. Dia tinggal bersama saudara perempuan dan neneknya.
Kemudian, pada suatu hari, dia bermimpi menjadi anak laki-laki. Dalam mimpi itu dia berada di sebuah rumah asing di Tokyo dan dikelilingi oleh teman-teman yang aneh. Meski bingung, dia merasa cukup bahagia menjalani hidup baru di Tokyo.
Sementara itu, seorang anak laki-laki sekolah menengah Tokyo bernama Taki yang bekerja paruh waktu di sebuah restoran Italia dan bercita-cita menjadi seorang arsitek atau seniman, juga sering bermimpi aneh, yaitu mimpi menjadi seorang gadis yang tinggal di desa pegunungan.
Begitulah cara mereka bertemu satu sama lain melalui mimpi mereka. Ketika sebuah koneksi terbentuk, apakah jarak akan menjadi satu-satunya hal yang memisahkan mereka?
Rating 9.9, untuk anime menyentuh yang aku masih gagal move on walau sudah beberapa tahun berlalu.
Saat tayang, anime ini ramai banget di internet. Aku pun ikut excited, karena lihat trailer dan baca sinopsis yang menggoda. Karena nonton ini, aku jadi ingin nonton anime lain lagi dengan vibe serupa. Dari sinilah, aku mulai menonton kembali anime Jepang dan terfokus menonton film saja bukan series-nya.
Bayangkan saja ada dua orang asing, menemukan diri mereka terhubung dengan cara yang aneh. Dibilang mimpi rasanya nyata, dibilang nyata tapi aneh.
Rasanya, saat menonton film ini. Aku menemukan perasaan fantastis didorong oleh animasi indah dan narasi yang sangat inventif. Serasa masuk ke dalam sinematografi dan gambar bernuansa alam yang tidak masuk akal indahnya.
Film ini jadi menyenangkan untuk ditonton, karena mengambil sejumlah hal yang tidak terduga. Ada pengalaman menyedihkan, penuh perasaan pedih, juga menghibur dan membangkitkan semangat di waktu yang bersamaan.
Ada titik tertentu di mana adegan demi adegan terasa menyenangkan, tapi juga membingungkan. Ide cerita yang ditangani dengan cekatan dan tema yang menggugah selera ini bikin aku betah nonton. Film Your Name alias Kimi no Na wa telah berhasil mempertahankan rasa penasaran sampai waktu klimaksnya tiba, tanpa merusak ide awalnya. Keren.
Film ini bikin aku nggak bisa berkata-kata, kalau bisa lebay aku mau bilang ini adalah salah satu film animasi yang paling indah sepanjang hidup. Animasinya menakjubkan banget, untuk ukuran aku yang saat itu udah lama nggak nonton anime. Pilihan warna film menenangkan, sekaligus menggelitik perut dan hidung. Rasanya pengin nangis lihat keindahan yang divisualisasikan lewat film ini. Sepertinya tim produksi jor-joran pada segala aspek film ini. Ah, sulit banget untuk bisa menjelaskan keindahan animasi film ini. Pokoknya, duduklah, masuk dan tenggelamlah dalam dunia yang sudah disajikan Makoto Shinkai kepada kita.
Selain visual dan animasi yang aku puja-puja. Kelebihan dari anime ini ada di karakter yang kuat dan memorable. Serta latar tempat yang bisa dikatakan terlihat realistis banget. Karakter-karakter mereka semua sesuai porsi, nggak ada yang bisa diprotes dari kelakuan anak sekolah yang tentu saja masih masa puber. Kita pernah melewatinya dan kelak akan menghadapinya melalui anak sendiri.
Oh ya, dubber-nya juga enak didengar. Bahkan OST-nya aku suka. Benar-benar seleraku.
Intinya, Makoto Shinkai, telah berhasil memenuhi ekspektasi penonton dari senyuman tulus hingga tangisan, sampai 30 menit terakhirnya. Gagasan tentang cinta yang putus asa dan hubungan jarak jauh, serta pemandangan alam yang indah benar-benar bikin tenggelam dalam film. Emosi dan fantasinya terbangun dengan baik, dengan cara yang sederhana.
Tapi, tak ada yang sempurna di dunia ini. Meskipun kelebihan di atas sangat menggugah selera. Ceritanya yang terasa fresh ternyata cukup mudah untuk ditebak ke mana arahnya. Eh, bukan berarti aku nggak menikmati ceritanya ya.
Hanya saja, ada momen di saat aku mempertanyakan tindakan karakter di sepanjang film, yang membuatnya malah mudah tertebak. Ditambah, kiasan klise dalam film bikin harus nambah mikir. Komet Tiamat yang jadi benang merah Mitsuha pun terasa menyedihkan, hujan meteor yang indah dan penuh petualangan yang nyesekin. Tapi, serunya di situ gaess eheheh.
Dari film ini aku menyadari bahwa kehidupan setiap orang itu berbeda dengan cara yang berbeda pula. Hal-hal yang terjadi dalam mimpi akan dilupakan keesokan harinya. Tapi, hal-hal yang terjadi dalam kenyataan akan coba dilupakan untuk seumur hidupnya.
Terima kasih, Taki dan Mitsuha udah bikin nangis, senyum bahagia, berpetualang dan membuat aku bertanya tentang adakah yang mengingat namaku, sebaik aku mengingat namanya?
Seseorang yang penting bagiku, selalu ingin kuingat, dan seharusnya tidak boleh aku lupakan. — Taki Tachibana
Seberapa sering kita bermimpi, begitu juga dunia akan terasa indah. Seberapa banyak ingatan kita, perlahan-lahan akan membentuk jati diri kita. Maka, ingat dan bermimpilah yang indah selalu. — Nurwahidah Bi
Komentar
Posting Komentar