Dear Diary | Mencurahkan Hati pada Kertas Indah

Dear, Diary.


Diary atau buku harian adalah buku jurnal yang biasa ditulis oleh seseorang setiap harinya. Melalui diary, seseorang bisa mengingat kembali hal-hal menarik, menyedihkan, membahagiakan dan sebagainya yang terjadi dalam satu hari.

Gambar yang aku posting di atas merupakan buku diary pribadi sejak SD sampai SMA. Menemukan buku-buku dan catatan lama itu menyenangkan, karena bisa bermain-main dengan kenangan.


°Buku Diary SD-SMP

Buku diary yang aku tulis sejak kelas 4 SD sepertinya sudah hilang sewaktu pindah rumah dan yang tersisa hanya buku yang satu ini.

Buku ini seingatku dibeli saat kelas 6 SD, saat buku sebelumnya sudah penuh dengan curhatan saat kedua orang tua meninggal.

Setelah aku periksa buku ini, ternyata isinya beragam. Tulisan sejak SD juga cuma sedikit, buku ini didominasi catatan kelas 6 sampai kelas 8 SMP. Berisi macam-macam, mulai dari biodata diri, nomor telepon teman, beberapa curhatan harian, list film yang ingin ditonton, catatan jokes dari tv, gambar sketsa tidak jelas, serta bucket list. 

Bahkan ada dua lembar berisi coretan pulpen asal dengan sobekan di tengah yang berasal dari ujung pulpen. Aku tidak ingat kenapa melakukannya, tapi sepertinya emosi yang jadi penyebabnya. Kasihan buku diary jadi pelampiasan, daripada aku coret muka orang lain sampai sobek, kan bahaya ya....



° Buku Diary SMP-SMA

Buku yang lebih besar dibanding buku sebelumnya ini, berisi catatan dari semester 2 kelas 8 SMP sampai kelas 10 SMA. Aku bahkan masih ingat alasan beli buku ini. Saat itu aku sakit Malaria, setelah pulang dari dokter praktek karena rawat jalan, Tante mengajakku ke toko dan mengabulkan apapun yang ingin kubeli. Aku pun membeli buku kuning yang imut itu.

Buku ini juga berisi rekapan puisi yang aku buat di tahun-tahun sebelumnya. Seingatku, buku ini memang dipakai untuk menyalin puisi yang biasa aku tulis di belakang buku pelajaran.

Selain itu, ada kata-kata motivasi dan biodata diri yang sudah lebih upgrade. Ada sedikit catatan harian dan keluhan, beberapa draft awal cerpen dan novel, jadwal pelajaran, dan biodata artis favorit. Udah, itu saja... 🤭



°Buku Diary SMA

Buku diary ini vibes-nya sangat berbeda, hanya berisi perasaan yang aku rasakan dalam satu momen penting, tanpa tulisan panjang lebar. Mungkin aku sudah terbiasa memendam karena bertambahnya usia, jadi pada diary pun sudah tidak percaya.

Di dalamnya juga terdapat jadwal pelajaran, jadwal kelas menulis, beberapa istilah yang aku suka, bahkan ada pembahasan skincare dan resep memasak segala. Tak ketinggalan catatan bertuliskan Hangeul.

Buku diary ini tidak pernah penuh. Masih banyak lembaran kosong yang tersisa. Karena aku mulai sakit-sakitan banget dan akhirnya berhenti sekolah saat kelas 3 SMA, lalu memilih ikut kelas Paket C untuk ujian nasionalnya.

***


Memang, menulis di buku harian atau buku diary itu telah berakhir. Tapi, saat akhir tahun 2012, aku kembali membeli beberapa buku notes untuk aku pakai menulis mimpi dan ingatan. Salah satunya untuk mengingat password sosmed😁

Buku-buku diary yang aku beli zaman sekolah, semuanya hanya buku kecil biasa yang mungkin bagi orang lain 'murah'. Tapi, bagiku si penerima beasiswa miskin, tentu saja itu tidak murah. 

Terkadang, aku iri melihat teman-teman punya buku diary keren dan kece. Ada yang pake gembok segala. Bahkan saat SD, ada teman yang menulis di binder, dduh aku koleksi kertas file-nya saja. Tidak berani dipakai untuk menulis, sayang banget.


Pada akhirnya, sang diary beralih fungsi sesuai zaman dan usia pemakainya. Aku pun sempat tidak lagi menuangkan keluh kesah padanya, lebih sering mencacah keluhan dan merangkainya jadi puisi yang bisa kutuliskan di mana saja. Entah buku, Facebook, catatan hape dan kini blog pribadi.


Pengembara, apakah kamu juga seseorang yang pernah atau sering menulis buku diary?


Satu lagi, sejak dulu aku tuh penasaran banget. Apakah hanya perempuan yang menulis Diary? Bagaimana dengan laki-laki? 


Gtlo, Desember 2022


***


[Update: Mulai dari Oktober 2024, aku mulai kembali menulis sejenis diary, tapi ini versi lebih rinci, yang orang-orang bilang ... Jurnal.]


Ditulis ulang 29 April 2025

Komentar

Populer

Review Film Sedih: The Fault In Our Stars

Review Drama Korea: Chicago Typewriter