Review Film Babe: Pig in the City
Review Film Babe: Pig in the City
Film yang satu ini dulu film pertamanya sering banget muncul di tv, paling sering muncul di saat liburan sekolah. Seperti liburan natal dan tahun baru.
Film keluarga yang lucu dan seru. Nah, tahu nggak kalau Babe tuh ada sekuelnya .... Ingat, nggak? Anak 90-an kita flashback sama-sama yuk!
***
Judul: Babe: Pig in the City
Sutradara: George Miller
Produser: Doug Mitchell, George Miller, Bill Miller
Penulis: George Miller, Judy Morris, Mark Lamprell
Cast: Magda Szubanski, James Cromwell, Mary Stein, Elizabeth Daily (suara), Danny Mann (suara), Steven Wright (suara)
Narator: Roscoe Lee Browne
Sinematografer: Andrew Lesnie
Rilis: 25 November 1998
Durasi: 95 menit
Negara: Australia, Amerika Serikat
Bahasa: Inggris
Rating Usia: 12+
***
Sinopsis Film Babe-Pig In the City:
Sebelumnya, aku mau bahas sedikit soal Babe 1995 yang film pertama dari sekuel ini. Pada film pertama, seorang petani Arthur Hoggett (James Cromwell) memenangkan seekor anak babi bernama Babe (Christine Cavanaugh) dari pekan raya. Babe lolos dari takdirnya sebagai makan malam Natal, Babe menyadari bahwa dia juga bisa menggembalakan domba di peternakan dan berteman dengan penghuni peternakan.
Sebenarnya, Babe tidak bisa dibilang film anak-anak saja. Ini adalah dongeng lucu dan tidak masuk akal yang juga menyentuh hati orang dewasa. Untuk anak-anak, film ini akan terasa seperti buku cerita yang hidup. Sedangkan bagi orang dewasa, akan terasa sebagai hiburan ringan yang menyenangkan.
Tiga tahun kemudian, sekuel Babe: Pig in the City dirilis. Menceritakan tentang momen setelah kemenangan besar Babe dalam kontes penggembalaan. Di mana petani Arthur Hoggett menolak semua tawaran untuk menghasilkan uang dengan babinya. Suatu saat dia terluka parah dan istrinya yang harus bertani dan menggantikannya beternak. Dia melakukan yang terbaik, tetapi tidak dapat memenuhi persyaratan bank. Segera, Esme Hoggett duduk di pesawat menuju kota. Dia membawa Babe dan Babe harus tinggal bersama Ny. Hoggett di satu-satunya hotel yang mau menerima hewan peliharaan. Kemudian ada orang yang mau menangkap semua hewan dari hotel, entah itu kucing, anjing, simpanse, dan lainnya. Babe, yang berhasil melarikan diri, memutuskan untuk membantu teman-teman barunya.
***
Review film Babe: Rating 8.5 dibanding versi 1995 yang aku kasih rating 9 (nggak aku review terpisah ya, soalnya akan aku bahas sekalian di sini saja.)
Babe pertama adalah film yang indah dan menghangatkan hati, yang memikat hati ketika aku masih masih kecil. Meskipun agak kurang, sekuelnya Babe: Pig in the City ini lumayan menghibur. Tapi terasa lebih gelap, dengan beberapa momen yang menghangatkan hati dan desain visual serta sinematografi yang memukau. Ya, memang nggak sempurna dan sesuka film pertamanya sih, tapi ini nggak jelek kok. Hewan-hewan yang dimunculkan lucu-lucu ehehe....
Namun, karakter manusianya nggak begitu mengesankan sih, tidak sehangat film pertama. Secara plot dan cerita aku suka, musiknya juga. Inti Ceritanya ya soal Babe yang pergi ke kota dengan Nyonya Hoggett. Di sana mereka memiliki banyak petualangan aneh.
Sayangnya, ceritanya berasa nggak kemana-mana sih, tidak ada perjuangan yang kelihatan banget untuk kebaikan menghadapi kejahatan. Hanya ada karakter aneh ehehe.
Juga terlalu banyak komedi slapstick, untuk anak-anak sih bisa dibilang lucu, tapi terlalu konyol bagi orang dewasa. Waktu nonton dulu sih lucu , tapi waktu rewatch tahun 2019, aneh sih wkwkkw.
Secara keseluruhan, biasa aja, tapi menyenangkan kok. Buat anak 80-an dan 90-an, apalagi yang udah punya anak, bolehlah nobar ini di ruang keluarga.
Terima kasih sudah mampir, tulisan kali ini pendek aja ya.
Baca juga: Diamond Play Button
Review lainnya: The Fault In Our Stars
Komentar
Posting Komentar