Terbaru
Review Serial Dokumenter In the Name of God: A Holy Betrayal
Review Serial Dokumenter In the Name of God: A Holy Betrayal
Sebenarnya agak ragu-ragu untuk mengulas serial dokumenter In the Name of God ini, karena mengingat sekte yang dibahas dalam serial masih aktif hingga saat aku menulis ulasan ini.
Namun, ini seru buat dibahas. So, kita bahas sama-sama yuk....
***
Judul: In the Name of God: A Holy Betrayal
Sutradara: Cho Sung Hyun
Genre: Documentary, Crime
Pemain: June Yoon, Victoria Grace
Tag: Religion, Death, Rape, Child Abuse, Nudity, Anthology Sexual Assault, Cult
Produksi oleh: MBC
Tayang: Netflix
Rilis: 3 Maret 2023
Durasi: 50 menit
Episode: 8
Tipe: TV Show
Negara: Korea Selatan
Bahasa: Korea
Rating Usia: 18+
***
Sinopsis Serial Dokumenter In the Name of God: A Holy Betrayal:
Serial dokumenter In the Name of God: A Holy Betrayal adalah sebuah serial dokumenter yang mencuri perhatian para penggemar film dan serial di tahun 2023. Disutradarai oleh Cho Sung Hyun, dokumenter ini mengangkat sudut pandang yang gelap mengenai praktik agama di Korea Selatan.
Dokumenter In the Name of God menggali kisah nyata ke empat kultus sesat yang ada di Korea Selatan, yaitu JMS atau Providence (Christian Gospel Mission), Five Oceans, Baby Garden, dan Manmin Central Church.
Serial ini terdiri dari 8 episode yang didapat berdasarkan informasi asli dari mantan pengikut sekte-sekte tersebut.
Episode 1-3
Ketiga episode berjudul; JMS, God's Brides, JMS, Messiah on Red Notice dan JMS, Messiah with Electronic Anklets.
Masing-masing episode ini membahas tentang Jeong Myeong Seok dengan ribuan pengikutnya. Di episode pertama JMS mengumpulkan ribuan pengikut dengan ramalan dan kekuatan penyembuhannya. Tapi, perempuan yang dulunya dekat dengan pemimpin tersebut mengungkapkan kebenaran di balik ajaran yang mereka ikuti.
Di episode kedua, ketika semakin banyak laporan tentang pelanggaran dan kejahatan yang dilakukan JMS dipublikasikan, dia melarikan diri dan melanjutkan pekerjaannya di luar negeri. Sementara itu, para pelapor malah menghadapi pembalasan yang kejam dari sesama pengikut.
Pada episode 3, JMS berhasil di penjara setelah akhirnya ditangkap di China. Tapi, bahkan setelah dia dibebaskan, mantan pengikutnya menggambarkan pelanggaran yang dilakukannya masih terus berlanjut.
Episode 4
Episode beralih ke cerita lainnya, tentang sekte lain dan episode ini berjudul Five Oceans, God and 32 Dead Bodies.
Membahas tentang kesuksesan Park Soon Ja yang malah ditemukan tewas bersama 31 orang lainnya. Episode ini full mengarah ke penyelidikan atas penyebab kematiannya, dengan visual yang mengerikan tentang penemuan mayat-mayat di loteng sebuah bangunan.
Episode 5-6
Masing-masing episode berjudul The Baby Garden, On the Way to the Heaven dan The Baby Garden of Death.
Kim Ki soon mendapatkan kekuasaan dan memulai komunitas Baby Garden. Berdasarkan bantuan para pengikut, mereka bahkan mendirikan Synnara. Salah satu distributor resmi penjualan album K-Pop terbesar di Korea Selatan.
Di episode 5, para mantan anggota membeberkan kondisi yang meresahkan di dalam komunitas mereka. Setelah itu, beberapa laporan kematian yang ada di Baby Garden, membuat kejaksaan membawa Kim Ki Soon ke pengadilan. Tapi, keterangan saksi yang tidak konsisten justru mempersulit persidangan.
Episode 7-8
Dalam episode The Man Who Became God of Manmin dan God of Manmin Who Went to Prison, memperlihatkan kemampuan menyembuhkan Pendeta Lee Jae Rock yang menarik banyak jemaat ke Manmin Central Church. Segera, pengaruhnya menyebar secara internasional.
Saat gerejanya semakin besar, Lee Jae Rock meminta hadiah dan persembahan berlebihan dari para pengikutnya. Dia kemudian diadili atas tuduhan memeras uang jemaatnya dan melakukan pelecehan seksual.
***
Review Serial Dokumenter In the Name of God A Holy Betrayal: Rating 8.8 untuk serial yang mengundang emosi dan kesedihan. Aku kesel banget nonton serial ini, rasanya kita benar-benar sedang hidup di zaman yang tidak baik-baik saja.
Serial ini dimulai dengan kisah kontroversial si Jeong Myeong Seok (JMS), seorang pemimpin kultus yang manipulatif dan predator seksual.
Kemampuannya dalam mempengaruhi pengikutnya sampai bisa bikin mereka percaya kalau dia adalah Mesiah; sangat mengerikan. Tiga episode yang membahas JMS ini, mulai dari para pengikut yang 'seolah rela' memberikan jiwa dan raga mereka, hingga kecerdikannya dalam berdalih perihal berbagai tuduhan pelecehan. Memberikan pandangan yang menyeramkan tentang ketidakberesan kultus ini.
Apalagi JMS terobsesi meniduri ribuan wanita dan mencuci otak para pengikutnya agar mau berhubungan badan dengannya.
Lalu, berikutnya ada kisah Five Oceans, yang dipimpin oleh Park Soon Ja. Park Soon Ja berhasil menipu banyak orang dengan bisnis yang tidak jujur, dan hal itu berujung pada bunuh diri massal dengan pengikutnya sendiri setelah kedok kejahatannya terbongkar. Pembahasannya yang cuma sebentar, jadi kekurangan serial ini. Mungkin karena ketuanya sudah meninggal, tidak banyak yang bisa digali lebih lanjut.
Sekte Kim Ki Soon dari Baby Garden, memanipulasi dan menyiksa pengikutnya hingga mengakibatkan kematian beberapa orang. Kekejaman yang dilakukan Kim Ki Soon, yang bisa memanipulasi orang dewasa untuk menghukum anak kecil, bikin aku tercengang. Ajarannya tentang dialah yang harus didahulukan bikin aku sakit kepala.
Terakhir, mengeksplorasi kisah pendeta penjudi Lee Jae Rock, yang mengaku sebagai titisan malaikat dan malah melakukan pelecehan seksual. Meskipun tidak sebrutal JMS, kasus ini lumayan bikin pusing juga.
Mungkin Anda sukai: A Melody to Remember
Dokumenter lainnya: Crime Scene: The Time Square Killer
Kelebihan Serial Dokumenter In the Name of God: A Holy Betrayal:
Kelebihan dokumenter ini ada di narasumber yang kuat. Emosi narasumber sangat terasa dalam dokumenter ini, dan menjadikan beberapa korban sebagai narsum sangat tepat menurutku, untuk memberikan sudut pandang yang beragam.
Penggunaan footage asli dari kegiatan kultus, pengakuan dan wawancara korban, video-video masa lalu mereka yang harusnya di-keep sendiri aja. Serta, reka adegan dan ilustrasinya bikin ngeri dan memicu rasa ketidaknyamanan saat menonton.
Di Korea sendiri, sudah lama ada info tentang perekrutan yang dilakukan sekte-sekte tertentu. Mereka menyasar turis-turis asing. Bahkan Nessie Judge pernah bercerita di salah satu videonya bahwa dia sempat ditawarkan bergabung sebuah kultus.
Berdasarkan cerita dan rumor yang udah aku dengar selama 15 tahun jadi K-popers dan K-Drama Lovers, ditambah footage asli membuat dokumenter In the Name of God jadi tontonan yang bikin merinding banget.
***
Kekurangan Serial Dokumenter In the Name of God: A Holy Betrayal:
Kekurangannya ada di kontroversi tentang konten seksual dan kekerasan yang ditayangkan, itu tuh bikin nggak nyaman banget. Aduh, aku agak nyesel sih nonton ini. Mataku ternoda! Tapi, ini dokumenter yang nggak jelek. Kontroversial aja.
***
In the Name of God: A Holy Betrayal pada akhirnya adalah bukti bahwa pemujaan berlebihan pada manusia dapat memicu kejahatan serius. Bisa dimanfaatkan dengan cara jahat dan merusak mental pengikutnya.
Dokumenter ini memberikan pandangan berbeda buat aku yang seorang jomlo, untuk lebih berhati-hati mencari pasangan. Jangan sampai calon jodohku ikut-ikutan Kultus atau sekte sesat.
***
Meskipun kontroversial, dokumenter ini udah berhasil banget mencapai tujuannya yaitu untuk membuka mata masyarakat tentang masalah ini. Khususnya di Korea Selatan sana, dengan mencoba memberitahu kepada dunia bahwa ada oknum-oknum mengerikan yang menyalahgunakan agama dan memanipulasi demi kepentingan pribadi.
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar