Terbaru

Cerpen Misteri: Rahasia Selebgram Kembar

Cerpen Misteri: Rahasia Selebgram Kembar

Cerpen misteri Rahasia selebgram kembar.jpg
Cerpen Misteri Kak Bi: Rahasia Selebgram Kembar (🖼️ by Canva)

[Cerpen Misteri]—Di tengah cahaya silau lampu kamera, Lia, seorang selebgram terkenal dengan hampir sejuta pengikut di media sosial, berpose untuk mempromosikan sebuah barang. 

Usai pemotretan, Lia memandangi layar ponsel dengan wajah cemas saat membaca hashtag selebgram kembar di media sosialnya.

Pesan dari penggemarnya juga mengalir masuk dengan cepat.

"DM tentang akun palsu itu lagi. Kok dia bisa mirip aku sih?" gumamnya sibuk memeriksa akun yang diberikan fans.


***


Selama beberapa minggu terakhir, semakin banyak penggemar yang melaporkan adanya satu akun media sosial yang meniru dirinya. Lia awalnya mengabaikan saja, mengira itu hanya ulah akun palsu biasa. Tetapi semakin banyak bukti yang muncul, semakin terang bagi Lia bahwa ini bukan hanya kasus peniruan biasa. 

Akun tersebut bukan hanya meniru setiap gerakan dan caption di postingan Lia dengan sangat sempurna. Tapi, juga punya wajah yang mirip dengannya. Beberapa kalimatnya menjurus pada hal-hal aneh yang membuat Lia tidak nyaman.

Lia meyakini bahwa itu bukan pekerjaan manusia. Dia mulai merasakan ketakutan yang merayap ketika menyadari bahwa akun palsu itu mungkin saja dibuat dengan teknologi AI deepfake yang begitu canggih, sehingga bisa menghasilkan wajah dan suara yang sama persis dengannya.

Lia memutuskan untuk menggali lebih dalam. Dia mempekerjakan seorang ahli IT untuk melacak sumber akun palsu itu. Hari demi hari, jejak digital semakin terang. Akun tersebut akhirnya dilacak dan IP-nya ditemukan ada di sebuah rumah pinggiran kota yang sudah lama terbengkalai. Tidak ada yang tinggal di sana, kecuali debu dan keheningan.

Lia memutuskan untuk pergi ke rumah tersebut, bersama asisten pribadinya.

Ketika mereka tiba di sana, ketakutan justru semakin bertambah. Rumah itu terasa gelap dan menyeramkan, seolah-olah sesuatu yang jahat sedang mengintai dari dalam.

Mereka berdua memasuki rumah dan menemukan tempat menuju ruangan bawah tanah. Mereka masuk dan memeriksa tempat itu, menemukan sebuah lampu dan tripod.

"Kamu siapa?" tanya Lia saat menemukan seorang wanita dengan rambut dikepang satu. 

"Kamu datang juga ya?" Wanita itu menoleh dan wajahnya terlihat persis seperti Lia, seolah-olah dia adalah bayangan Lia.


Lia dan asisten pribadinya sama-sama terkejut.

"Mirip banget sama mbak Lia! Kupikir AI!" seru asistennya mendekati sosok itu.

"Kamu siapa?" bentak Lia takut sekaligus takjub.

"Aku kembaran kamu. Unik kan? Aku bisa numpang sukses dari kamu nih," ucapnya tertawa menutup laptop yang sedari tadi menyala.

"Gila! Aku nggak kenal kamu! Kamu oplas di mana hah?" Lia menolak.

"Namaku Tiara, kita terpisah sejak kecil. Tapi, aku nggak suka kamu terlalu sukses." Wanita yang mengaku kembaran Lia tiba-tiba mengeluarkan pisau dari lacinya. "Sementara aku, bertahan hidup dari kebangkrutan."

"Kamu jangan macam-macam ya, ayo mbak Lia kita pergi!" Tangan asisten Lia ditahan oleh Tiara. Perutnya ditusuk tanpa basa-basi, sementara Lia hanya terdiam karena bingung.

"Kalau kamu hilang, aku bisa pergi ke dunia kamu yang kemilau itu."


Lia merasakan amarah yang melonjak. Ditariknya Tiara dan pisau dirampas dari tangannya. Kedua kembaran yang terpisah ini mulai bergelut, saling memukul dan menyiksa satu sama lain.

Tiara mungkin gila dengan idenya menjebak Lia agar datang ke tempat itu. Tapi, Tiara tidak pernah tahu bahwa di balik kecantikannya, Lia adalah orang yang menguasai karate dan judo.

Sesegera mungkin situasi berubah, Lia berhasil mengalahkan Tiara dan tanpa sengaja menikamnya tepat di pundak atas bagian kiri.

Lia kebingungan, dia meninggalkan Tiara di sana dan hanya membawa asisten pribadinya yang terluka parah di perut menuhu ke rumah sakit. Lia ingin melupakan hari itu selama-lamanya.


***


[Cerpen Misteri]—Beberapa bulan sudah berlalu, tidak ada lagi hashtag selebgram kembar di media sosial, tidak ada lagi sosok mirip dirinya dan tidak ada lagi yang menyamakan Lia dengan selebgram baru atau siapapun itu. Lia berpura-pura hidup bahagia, meskipun setiap malam harus meminum obat tidur karena rasa bersalah telah membunuh saudari kembar yang tidak pernah dikenal sebelumnya.


Apalagi akhir-akhir ini, Lia sering berhalusinasi melihat Tiara di mana saja. Seolah sedang diteror dan bahkan membuatnya kehilangan nafsu makan.

Suatu hari, asisten pribadi Lia berlari masuk ke dalam gedung apartemennya. Dengan tergesa-gesa dan napas tersengal dia tiba tepat di hadapan Lia.

"Mbak Lia!"

"Kamu kenapa? Lukanya sakit lagi!" Lia agak khawatir.

"Bukan!" Dia menggeleng cepat. "Lihat ini!"

Asisten pribadinya memperlihatkan sebuah video yang menunjukkan Lia sedang bicara di sebuah rumah kosong.

"Iya, aku adalah Lia yang sesungguhnya. Orang yang saat ini kalian puja-puji adalah Tiara. Aku Lia yang sesungguhnya. Aku dijebak di sini dan dikurung." Sosok itu tertawa terbahak-bahak.

"Apa?" Dia menatap kamera, seolah saling menatap dengan Lia.

"Tiara sudah mati? Lalu, siapa aku?" ucapnya menyeringai.

"Ahh!" Lia melepaskan ponselnya ke lantai, mulai merasakan sesak di dada. Seringai yang sama dengan milik Tiara membangunkan mimpi buruk Lia.

"Dia sudah mati! Dia sudah mati!" Lia menutup telinganya sambil menggoyangkan kaki.

"Mbak!"

"Dia sudah mati kan? Kamu yakin dia sudah mati? Aku nusuk dia. Nggak mungkin, dia nggak mati."

"Itu pasti kerjaan AI . Kali ini pasti benar-benar AI, Mbak!" Asisten pribadinya menenangkan Lia.

"Kalau dia cerita aku bunuh orang, gimana?"

"Mbak ... tenang. Aku ambilin obat ya. Tenang dulu."

Lia merinding, "itu hantu!" gumamnya melirik asisten pribadi. "Dia hantu!"

"Iya, Mbak. Iya!" Asisten pribadinya segera memberikan obat kepada Lia agar jadi lebih tenang.


***


Semenjak hari itu, Lia sering merasakan bahwa dirinya sedang diawasi. Saat di lift, saat berada di tempat umum. Sesekali merasa ada yang memanggil. Lia jadi sering menggigit kuku karena cemas.

Hari ini, Lia pulang sendirian karena ayah dari asisten pribadinya masuk rumah sakit. Begitu sampai di apartemen, dia meminum air mineral di meja dapur. Lia terdiam saat menyadari ada sesuatu di dalam kamarnya.


Lia mendekat dan melihat sosok wanita sedang bercermin membelakanginya.

"Kamu?" Lia tercekat.

Wanita itu hanya diam, menatap Lia lewat cermin yang semakin tantrum. Lia jatuh ke tanah dan berteriak histeris.

"Hantu! Kamu sudah mati!" teriaknya sambil memejamkan mata dengan tangan memegang tas yang diarahkan ke udara.

Sosok wanita itu masih diam, kemudian berbalik dan berjalan pelan ke luar kamar. Lia menyadari bahwa sosok itu sedang berjalan dan segera mengikuti.

"Kamu siapa? Tiara?"

"Tiara sudah mati!" tegasnya.

"Kamu?" Lia mendekati sosok itu, teringat sudah menusuknya di pundak. Lia menarik kardigan wanita di hadapannya, sehingga tampak kedua pundak putih mulus tanpa bekas luka. "Kamu siapa?"

"Aku Riani, saudara kembar Tiara."

"Hah?" Lia terperangah, kehabisan kata-kata. Otaknya mendadak beku, seketika lemas.

"Tadinya, aku ingin balas dendam. Tapi, kurasa kamu sudah mendapatkan akibat perbuatanmu itu!" Menunjuk obat-obatan yang ada di meja.

"Kamu kembarannya Tiara?" Lia menggeleng tidak percaya.

"Ya, dan Tiara tidak pernah bilang kalau dia menemukan akunmu yang mirip dengan wajah kami itu."

"Maafkan aku! Aku nggak ada maksud bunuh Tiara, aku cuma membela diri!" Lia sebisa mungkin menyadarkan dirinya dari situasi aneh ini.

"Dengan membiarkan dia membusuk di tempat itu selama berhari-hari?" bentak Riani.

"Maaf!" Lia bersujud sambil bermohon-mohon.

"Hah, menggelikan sekali fakta bahwa kita kembar tiga. Aku benci kamu!"

"Maafkan aku, aku—"

"Seharusnya kamu selamatkan Tiara."

"Tapi, dia coba untuk bunuh aku. Aku cuma bela diri!" Lia jatuh ke lantai.

"Kalau saat ini aku bunuh kamu, dan kamu tidak sengaja bunuh aku. Apa itu tetap bela diri?"

Lia mengangkat kepala. "Iya!" jawabnya yakin.

"Salah, seharusnya kamu peluk Tiara dan aku. Bukannya malah merasa tersaingi."

"Aku nggak ada pikiran kayak gitu. Aku hanya kaget! Aku bahkan nggak tahu kalau kalian ada. Aku harus apa?"

"Harus mati!" Riani tersenyum simpul dengan mata berkaca-kaca.

"Aku akan lakukan apapun yang kamu mau, tapi tolong jangan bunuh aku! Maafin aku."

"Kamu tahu gimana caranya aku bisa masuk ke sini?" Riani duduk di lantai dan menatap Lia. "Karena aku bilang, aku adalah kamu dan kunci apartemen hilang. Semudah itu untuk menggantikan hidupmu."

"Apa yang kamu mau?" tanya Lia mengatur napasnya.

"Akui bahwa kamu sudah membunuh saudara kembarmu."

"Tapi, aku nggak ta—"

"Sekarang juga!" teriak Riani dengan amarah yang membuncah.


Mungkin Anda sukai: Pig in the City

Baca juga: Dongeng Bayi Panda


[Cerpen Misteri]—Lia bergegas mengambil ponselnya, dengan bodoh mengikuti perintah Riani, seolah-olah ilmu bela dirinya lenyap begitu saja. Lia segera membuka salah satu platform media sosial dan memulai siaran live, dia menatap Riani ragu-ragu.

Riani merampas ponsel itu dan menatap kamera, sambil menunggu jumlah penonton meningkat.

Lima puluh, tujuh puluh lima, seratus penonton. Perlahan-lahan semakin naik.

Berbagai komentar muncul karena orang yang mereka sangka Lia hanya diam saja menatap kamera selama beberapa menit.

"Aku Riani! Adikku, Tiara beberapa bulan lalu ditemukan tewas di rumah lama kami. Tempat dia biasanya bersembunyi. Tiara adalah korban bullying yang sedikit mengalami gangguan mental. Dia mulai terobsesi dengan selebgram bernama Lia Dewanti, karena kemiripannya dengan kami berdua."

Riani bergerak ke arah Lia yang lusuh dengan wajah bengkak sisa menangis.

"Kami berdua mirip kan?" tanyanya tersenyum. "Lia, kamu harus bicara!" Riani membuat Lia in-frame di live bersamanya.

"Ini saudara kembarku. Hashtag selebgram kembar, itu dibuat oleh kembaranku. Aku baru tahu keberadaannya dan dia ... dia—"

"Dia meninggal!" sela Riani. "Dibunuh ... pencuri."

Lia menatap Riani secepat mungkin. Di kepalanya muncul berbagai pertanyaan.

"Aku akan tinggal bersama kembaranku mulai sekarang, iya, kan, Lia?" ucap Riani menggandeng Lia mesra.

"Hah?"

"Aku dan Tiara tinggal di panti asuhan, saat kami berusia 12 tahun. Aku tidak pernah tahu bahwa kami adalah anak kembar tiga. Bukankah sudah seharusnya kita tinggal bersama?"

"Ya, tentu saja!" Lia mengangguk gagap.

Riani bergegas memeluk Lia. "Akhiri live-nya kalau kamu ingin selamat!" bisiknya.

"Oke, girls. Video kita lanjut kapan-kapan lagi ya.... Terima kasih sudah menonton," ujar Lia secepat mungkin, dengan tangan gemetar.


***


Mulai hari itu, Riani pindah ke apartemen Lia. Ingatannya sering melayang ke momen di mana dirinya menemukan Tiara.

Saat ditemukan oleh Riani, Tiara masih dalam keadaan bernyawa. Dia menyelamatkan Tiara dan berbohong pada Lia bahwa Tiara ditemukan beberapa hari kemudian. 

Akan tetapi, Tiara tidak pernah dibawa ke rumah sakit. Riani membiarkannya mati perlahan dengan luka yang infeksi. Sementara, dirinya terus mempelajari hasil temuan Tiara.

Riani mempunya rencana yang lebih baik dibandingkan saudara kembarnya itu, kebangkrutan membuatnya ingin mendapatkan cara termudah naik ke tempat paling tinggi.

"Tiara, tugas kamu sudah selesai," batin Riani, sambil menyuapkan makanan berisi campuran yang seharusnya tidak boleh dikonsumsi manusia kepada Tiara kala itu.


TAMAT.

Gorontalo, 3 Oktober 2023


***


Terima kasih sudah membaca cerpen misteri ini. Ayo, komen di bawah, kami tim siapa dari ketiga kembar ini?

Komentar

Populer

Review Squid Game All Season | Season Tiga Gagal Mengalahkan Season Pertama

Review Film #ALIVE: Bertahan Hidup dari Zombie di Korea