Terbaru
Review Interstellar: Film Penjelajah Waktu Terbaik
Review Interstellar: Film Penjelajah Waktu Terbaik
Menurutku, manusia itu memang penjelajah waktu eheheh. Dalam artian, manusia bisa pergi ke masa lalu dengan memori dan benda-benda yang menyimpan kenangan hidupnya.
Kalau ke masa depan? Bisa juga kok, lewat mimpi dan imajinasi. Jadi, apa kita benar-benar bisa menjelajahi waktu. Mungkin dari film penjelajah waktu terbaik yang satu ini ada jawabannya....
***
Judul: Interstellar
Sutradara: Christopher Nolan
Penulis Naskah: Jonathan Nolan, Christopher Nolan
Produser: Emma Thomas, Christopher Nolan, Lynda Obst
Genre: Sci-Fi, Adventure, Drama
Pemain: Matthew McConaughey, Anne Hathaway, Jessica Chastain, Michael Caine, Mackenzie Foy, Ellen Burstyn
Sinematografi: Hoyte van Hoytema
Produksi oleh: Legendary Pictures, Syncopy Inc., Lynda Obst Productions
Distribusi oleh: Paramount Pictures (Amerika Utara), Warner Bros. Pictures (internasional)
Rilis: 5 November 2014 (Amerika Serikat dan Kanada)
Durasi:169 menit
Tipe: Movie
Negara: Amerika Serikat
Bahasa: Inggris
Rating Usia: 15+
***
Sinopsis Film Interstellar:
Interstellar berlatar di masa depan, saat Bumi terancam oleh krisis ekologi yang parah. Tanaman mati, badai debu, kelangkaan pangan dan manusia menghadapi kepunahan.
Joseph Cooper Matthew McConaughey), seorang mantan pilot NASA yang kini menjadi petani jagung, menemukan koordinat misterius yang mengarah ke markas rahasia NASA. Di sana, dia mempelajari rencana untuk menyelamatkan manusia dengan mencari planet baru yang dapat dihuni.
Cooper bersama sekelompok astronot berangkat dalam sebuah misi luar angkasa melalui lubang cacing dekat Saturnus untuk mencari planet-planet yang berpotensi sebagai rumah baru manusia.
Selama perjalanannya, mereka menghadapi berbagai tantangan ilmiah dan pribadi. Mereka harus berhadapan dengan relativitas waktu, wormhole, dan planet-planet yang berpotensi berbahaya.
Kesulitan semakin bertambah ketika muncul konflik internal dan perasaan-perasaan yang memengaruhi keputusan para astronot. Di tengah petualangan mereka, Cooper menemukan sebuah dimensi lain yang memungkinkannya berkomunikasi dengan putrinya Murph (Mackenzie Foy) di masa lalu.
Sementara di Bumi, keluarga Cooper, terutama putrinya yang bertumbuh dewasa, Murphy (Jessica Chastain), berusaha untuk memahami dan menyelamatkan manusia dari kepunahan.
***
Review Film Interstellar: Rating 9.8 untuk film yang aku nyesel banget kok baru nonton ini tahun kemarin huhuhu.
Awal film ini ramai, aku tuh sebenernya tertarik buat nonton. Tapi, setelah baca beberapa review aku merasa ini bakal jadi film yang terlalu berat. Makanya aku abaikan aja. Eh, tahunya ini film bagus.
Di mana Interstellar berhasil memadukan elemen-elemen sains, petualangan dan drama dalam satu paket. Meskipun beberapa bagian film butuh fokus dan pemahaman ekstra, pengalaman menyaksikan perjalanan manusia untuk menyelamatkan diri dari alam semesta sangatlah seru banget.
Apalagi dengan efek visual yang mengesankan, akting yang kuat, ada kakak Anne Hathaway kesayanganku dan pesan-pesan filosofis bikin Interstellar jadi salah satu film fiksi ilmiah dan film penjelajah waktu terbaik.
Baca juga: 2001: A Space Odyssey
Review lainnya: 2010: The Year We Make Contact
Kekurangan Film Interstellar:
Meskipun seru, aku butuh dua kali untuk memahami alur film ini. Soalnya aku banyak pikiran, sedang menimbang-nimbang mana teori yang masuk akal dengan alur dan endingnya.
Secara kekurangan, ini tentu saja jadi kekurangan film. Di mana terasa rumit secara Ilmiah, dengan memasukkan banyak konsep fisika dan astronomi yang kompleks. Mungkin bakal susah dicerna juga bagi sebagian orang. Apalagi bagi orang yang nggak begitu tertarik dengan sains dan alam semesta.
Durasinya yang panjang, hampir tiga jam, bikin capek dan menguji ketahanan saat menonton. Tapi, aku paham sih untuk world building yang kuat. Jadi, bukan masalah besar soal durasinya yang kepanjangan ini.
Nah, kok aku bahas kekurangannya dulu? Karena menurutku itu bukan masalah besar sih dan aku mau tebar kelebihan film ini. Sumpah, masih kesel banget, kok baru nonton film ini tahun 2022 sih? Dduh, aku ngapain aja selama ini?
Kelebihan Film Interstellar:
Kelebihan yang jadi favoritku dari film ini adalah plot twist-nya yang rumit. Aku tuh suka banget sama plot twist yang benar-benar keren dan bikin tercengang. Walaupun sebelum nonton ini udah nggak asing sama teori relativitas, blackhole, wormhole, paradoks, multiverse dan sebagainya, karena sudah nemuin di beberapa drakor dan film lainnya. Kayak Alice, Vanishing Time, The King: Eternal Monarch , hingga film-film Marvel.
Tapi, Interstellar benar-benar menyajikannya dengan cara yang mudah masuk di akalku. Bukannya film-film di atas jelek sih. Kayaknya kalau aku nonton Interstellar lebih dulu dibandingkan judul di atas, aku bakal sakit kepala juga nonton film ini. Sebab, judul di atas udah bantu aku memahami berbagai teori-teori soal penjelajah waktu. Sehingga nonton ini nggak mumet banget.
By the way, visual film ini luar biasa memanjakan mata dan imajinasi, terutama dalam menggambarkan lubang cacing dan black hole. Interstellar menghadirkan pemandangan luar angkasa, planet asing, dan fenomena-fenomena ilmiah dengan detail visual yang mengesankan. Penggambaran ilmiah ini mengangkat kualitas visual film, nggak salah kalau ini jadi film terlaris kesepuluh sepanjang 2014.
Untuk akting pemain aku nggak mau komen selain bilang KEREN wkwkwk. Matthew McConaughey dan Anne Hathaway memberikan penampilan yang mantap banget sih.
Selain bergenre Sci-Fi dan petualangan, film ini juga membawa pesan tentang pentingnya waktu, hubungan antara ayah dan anak, dan pengorbanan lewat sentuhan drama. Ini memberikan dimensi emosional pada cerita, sehingga bikin plot dan alurnya nggak bikin sakit kepala banget. Malah mengharu biru.
Ah, satu lagi kelebihannya. Musik. Sumpah, aku merinding, takjub dan suka banget sama musik di film ini. Berasa lagi dibawa ke dunia antah berantah. Berasa sedang berada di tengah alam, berpayungkan langit dan berselimutkan oksigen. Dduh.
***
Lewat ending film Interstellar, beragam interpretasi dan teori muncul. Aku sendiri setuju dengan teori time loop.
Time loop adalah gagasan bahwa dalam perjalanan waktu, suatu peristiwa atau rangkaian peristiwa bisa membentuk loop tertutup. Di mana masa lalu, mempengaruhi reaksi masa depan, yang kemudian mempengaruhi masa lalu lagi. Terjadi terus menerus hingga menciptakan loop yang tak berujung.
Ini bisa diambil dari momen ketika Joseph Cooper masuk ke dalam black hole, dia berada di sebuah dimensi yang memungkinkan untuk berkomunikasi dengan putrinya, Murph, di masa lalu.
Apa yang dia lakukan di dalam dimensi itu sebenarnya adalah awal dari film ini. Dengan kata lain, Cooper mungkin telah menciptakan kondisi yang memungkinkan misi penyelamatan manusia dimulai sejak awal, sehingga menciptakan lingkaran waktu.
Namun, kalau harus berpikir logis. Aku juga suka melihat ending film ini sebagai perjumpaan antara ayah dan anak aja.
Intinya, "Interstellar" adalah film yang memancing penonton untuk berpikir, dan interpretasi terhadap ending-nya bisa berbeda-beda tergantung pada sudut pandang masing-masing orang. Beda kepala, beda pendapat, beda selera. Sesimpel itu ehehe....
Buat kamu yang suka film petualangan, luar angkasa, sains fiksi? Ini cocok banget buat kamu sih, akunya aja yang telat nonton wkwkwk.
Terima kasih sudah membaca ulasan ini. Kunjungi juga Linktree untuk informasi lainnya tentang Kak Bi. Like dan share bila suka ya.
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar