Langsung ke konten utama

Terbaru

Kelas | Review Buku Non Fiksi - Ainun Chomsum

Kelas | Review Buku Non Fiksi - Ainun Chomsum Ini adalah sebuah buku nonfiksi yang Kak Bi dapatkan lewat giveaway GagasMedia sekitar akhir tahun 2015. Sebuah rekomendasi buku tentang kehidupan, yang bisa diambil pelajaran dan perjuangan dari sebuah komunitas belajar-mengajar bernama Akber; Akademi Berbagi. Tidak terasa, buku ini sudah 10 tahun di tanganku ya ehehehe.... Langsung saja masuk ke pembahasan mengapa ini menjadi rekomendasi buku tentang kehidupan yang mesti Pengembara baca. *** 1. Rekomendasi Buku Tentang Kehidupan: Identitas Buku Judul: Kelas Pengarang: Ainun Chomsun Penyunting: Ang Tek Khun, Resita Wahyu Febriatri, Any Wahyuni Cover: Agung Nugroho Genre: Pendidikan, Kumpulan Cerita, Inspirasi Penerbit: GagasMedia Tebal: 255 ISBN: 978-979-780-837-2 2. Rekomendasi Buku Tentang Kehidupan: Tentang Pengarang Ainun Niswati Chomsun adalah perempuan dari kota kecil Salatiga. Saat buku ini dirilis, ia sedang melanjutkan perjalanan hidup di Jakarta bersama seorang putri. Pendiri Aka...

Hunter with a Scalpel (2025): Rahasia Masa Lalu Ahli Forensik | Review Drama Korea

Hunter with a Scalpel (2025): Rahasia Masa Lalu Ahli Forensik | Review Drama Korea 

Aku baru sadar kalau Drakor 2025 banyak sekali yang diadaptasi dari novel atau webtoon. Salah satunya drama yang akan aku bahas hari ini.

Yep, aku akan review drama Korea yang diadaptasi dari novel berjudul Hunter with a Scalpel (메스를 든 사냥꾼) oleh Choi Yi Do (최이도). Simak ulasan selengkapnya ya~~


***


Info Drama

Judul: Hunter with a Scalpel

Genre: Thriller, Mystery, Psychological, Crime

Jumlah Episode: 16

Sutradara: Lee Jung Hoon

Penulis Naskah: Choi Yi Do (novel), Jo HanYoung, Park Han Shin, Hong Young Yi, Jin Se Hyeok

Pemain: Park Ju Hyun, Park Yong Woo, Kang Hoon

Tayang: 16 Juni 2025 - 10 Juli 2025, U+ Mobile TV

Durasi: 30 menit

Rating Usia: 18+ (mengandung kekerasan, darah dan kata-kata kasar)


***


Sinopsis Drama Korea Hunter with a Scalpel:

Seorang ahli patologi forensik bernama Seo Se Hyeon yang diakui sebagai profesional terbaik di bidangnya tiba-tiba harus menghadapi masa lalunya yang kelam. Saat sedang memeriksa jenazah korban pembunuhan, dia malah menemukan jejak atau tanda yang biasa ditinggalkan pembunuh berantai. Jejak ini mirip dengan jejak yang sering dibuat ayahnya saat mengeksekusi korban.

Ayahnya, seorang psikopat yang selama ini dia yakini sudah meninggal dunia, ternyata muncul kembali dan mengancam untuk menghancurkan semua yang telah dia bangun. 

Ketika segala yang dia miliki dipertaruhkan, dia terpaksa harus menghadapi sosok masa lalunya tersebut.


***


Rating 7.8/10 untuk drama Korea kelam dan cukup berat ini. Psikologi 

Hunter with a Scalpel adalah tipe drama yang bikin bertanya-tanya di akhir, “Kenapa awalnya keren banget, tapi tengahnya bikin aku nggak mood ya?"

Padahal, drama ini punya modal besar. Seperti premis gelap, karakter bermasalah, hubungan rumit ayah dan anak, psikopat vs serial killer dan potensi thriller psikologis yang dalam. Sayangnya, eksekusinya nggak selalu setajam judulnya.


***


Review Hunter with a Scalpel:

1. Hal yang Bikin Nagih

Jujur, 5 episode pertama itu bagus banget. Atmosfernya dark, tegang, intens, dan misterius — kayak thriller Korea yang benar-benar “niat” pake banget. Karakter Seo Se Hyeon yang diperankan Park Ju Hyun, seorang ahli forensik dengan trauma masa kecil dan personalitas yang kacau, langsung terasa kompleks. Kayaknya dia mau cobain jadi Jung Ba Reum; Mouse karena dulu main juga di tengah psikopat ehehehe. 

Di sini, dia bukan tipe female lead yang manis. Seo Se Hyeon ini dingin, susah percaya, dan hidup dalam mode survival.

Di sisi lain ada Jung Jung Hyeon (Kang Hoon), polisi yang awalnya cuma partner biasanya tapi lama-lama jadi orang paling pengertian dalam hidup Se Hyeon. Chemistry mereka pelan tapi kuat, bukan romance standar melainkan hubungan yang terbentuk dari luka dan kepercayaan yang tumbuh perlahan.

Episode terakhir memperlihatkan ini dengan indah. Tanpa dialog pun, aku tahu Se Hyeon sudah sembuh, karena akhirnya mulai mempercayai seseorang. Dan Jung Hyeon selalu ada, bahkan ketika itu berarti mempertaruhkan karier dan nyawanya.


2. Hal yang Bikin Frustasi

Masalah terbesar drama ini ada di tengah-tengah, "Kenapa tokoh utama yang genius dan forensic expert tiba-tiba kehilangan logikanya?"

Gini gaes, Se Hyeon tuh terlalu sering bergerak pakai emosi, sendirian mengejar pembunuh, bikin kasus makin kacau, dan nyaris mati. Dia digambarkan jenius, tapi tindakannya sering… nggak masuk akal dan ceroboh banget. Tapi, mungkin karena dirusak sejak kecil secara mental, bisa saja dia bersikap dan bertingkah seperti itu.

Lalu ada polisi dan pimpinan unit yang terlalu santai untuk sebuah kasus pembunuhan berantai, reaksinya malah seperti menangani pelanggaran lalu lintas doang.

Selain itu, drama ini memilih untuk mengungkap pembunuh sejak awal. Padahal, untuk genre psikologis-thriller, misteri identitas pelaku biasanya jadi daya tarik utama. Di sini, tensinya sedikit melempem karena kita sudah tahu siapa pelakunya dari awal. Yang bikin gregetan cuma dari usaha Se Hyeon dan pak Polisi Jung Hyeon.


3. Bagus, tapi bukan Favorit

Drama ini sebenarnya bagus dibandingkan Hyper Knife yang aku kasih rating poin 6.9 itu. Jujur, aku lebih suka ini sih. 

Banyak hal oke, seperti pendekatannya yang gelap dan brutal, soal kedalaman tema trauma, karakterisasi yang cukup realistis dan bikin ikut mikir karena keabu-abuannya sampai akting para pemerannya.

Park Yong Woo sebagai sang ayah, sosok serial killer jadi sangat menyeramkan banget, aktingnya bikin aku merinding tanpa harus banyak dialog.

Buat penggemar thriller psikologis yang suka cat-and-mouse berlapis trauma keluarga, drama ini tetap sangat intens dan layak ditonton. Meskipun bakal ada momen yang terasa nggak perlu dan mengutamakan intensitas keseruan sih.


***


Kesimpulannya, Hunter with a Scalpel adalah drama Korea 2025 yang mulai dengan sangat kuat, punya karakter menarik, dan chemistry yang matang, tapi agak tergelincir di tengah karena penulisan beberapa karakter yang rapuh, hilangnya unsur misteri di beberapa titik, dan pacing yang tidak stabil.

Tapi ending-nya menyelamatkan banyak hal kok. Rasanya sunyi, dewasa, menyakitkan, tapi hangat dalam cara yang rusak.

Drama ini cocok untuk kamu yang suka thriller psikologis kelam, hubungan rumit, dan karakter yang traumatis tapi berusaha hidup. Kalau kamu cari thriller penuh misteri seperti Signal atau Beyond Evil, ini mungkin akan terasa kurang menggigit aja. Tapi, bukan berarti jelek ya.


***


Sekian review kali ini, tinggalkan komentarnya dan aku mau tahu banget gimana pendapatmu yang sudah menonton drama ini?


Review Drakor 2025:


Komentar