The Sound of a Flower (2015): Review Film Bae Suzy
The Sound of a Flower (2015): Review Film Bae Suzy
Kali ini aku mau review film yang diperankan oleh Bae Suzy. Di sini Suzy cakep banget dengan style wanita Joseon yang cantik dan sederhana.
Simak review film The Sound of a Flower di bawah ini yuk.
***
Info Film
Judul: The Sound of a Flower
Sutradara dan Penulis Naskah: Lee Jong Pil
Genre: Drama, Musik, Romantis
Pemain: Ryu Seung Ryong, Bae Suzy, Kim Nam Gil, Song Sae Byeok, Lee Dong Hwi, Ahn Jae Hong
Rilis: 25 November 2015
Durasi: 109 menit
Negara: Korea Selatan
Rating Usia: 16+
***
Sinopsis Film Korea The Flower of a Joseon:
Pada tahun 1867, Shin Jae Hyo adalah pemimpin Dongrijungsa yang mengajarkan Pansori (Sebuah narasi musikal tradisional Korea) kepada orang-orang.
Seorang gadis muda, Chae Sun, yang berasal dari kalangan rendah, menentang aturan yang menyatakan bahwa hanya laki-laki yang diizinkan menyanyi. Dia ingin bisa menampilkan pansori. Chae Sun bermimpi bisa menampilkan pansori sejak pertama kali mendengar Shin Jae Hyo tampil di saat Chae Sun masih kecil.
Chae Sun pun muncul di hadapan Shin Jae Hyo. Tetapi, Shin Jae Hyo menolaknya karena wanita tidak diizinkan bernyanyi pansori. Chae Sun kemudian menyamar sebagai pria dan bergabung dengan Dongrijungsa untuk belajar pansori, tetapi Shin Jae Hyo tidak menerima dia sebagai muridnya begitu saja.
Suatu hari, dia mendengar Daewongun, orang terkuat di Joseon dan ayah dari Raja, akan mengadakan kompetisi nasional bagi penampil pansori yang dikenal sebagai "Naksungyeon."
Shin Jae Hyo memutuskan untuk mengajari Chae Sun yang memiliki suara yang cocok untuk menampilkan "Chunhyangga." Akan tetapi, ini berbahaya. Jika ada yang mengetahui bahwa Chae Sun adalah seorang wanita, baik Shin Jae Hyo maupun Chae Sun akan menghadapi hukuman mati.
***
Review Film Bae Suzy The Sound of a Flower: Rating 7.5/10 untuk film yang dibuat berdasarkan kisah nyata dari Jin Chae Seon (ì§„ì±„ì„ ), penyanyi pansori perempuan pertama di Joseon pada tahun 1867.
Film ini menjadi film Sageuk Bae Suzy yang menurutku bagus banget. Tapi, memang ada beberapa hal yang bikin film ini tidak masuk list favoritku. Padahal mah bagus-bagus aja film ini tuh.
Baca juga: 13 REKOMENDASI DRAMA KOREA KERAJAAN UNTUKMU
Review film lainnya: REVIEW FILM THE MAGICIAN (2015): AHLI SULAP ZAMAN KERAJAAN DENGAN CINTA YANG SULIT
Review The Sound of a Flower: Bertabur Bintang, tapi Terasa Janggal
The Sound of a Flower atau aku lebih suka menyebutnya Dorihwaga, sesuai judul Koreanya. Film ini bertabur bintang-bintang papan atas Korea Selatan. Mulai dari Bae Suzy, Ryu Seung Ryong hingga Kim Nam Gil.
Meskipun begitu, film yang 'menunggangi' nama besar rupanya tidak terlalu berkesan di aku. Bukan, bukannya film ini jelek, film ini bagus kok! Hanya saja nggak ada yang spesial, selain sebuah template perjuangan untuk menggapai mimpi.
Untuk akting Suzy, terutama dalam adegan-adegan yang menyentuh, ya terasa menyentuh. Tapi, entahlah aku merasa ada yang janggal dengan film ini meskipun akting Suzy bisa mengimbangi para seniornya.
Mungkin karena perbedaan usia antara para pemeran, Suzy saat itu masih 21 tahun sementara Ryu Seung Ryong sudah berusia 45 tahun.
Ya, meskipun udah dijelaskan bahwa hal ini mencerminkan pada kisah asli dan cerita menyoroti sesuatu yang menyedihkan dan memberikan gambaran tentang kerasnya kehidupan perempuan pada masa itu. Suzy pun lumayan berhasil membuatku terkesan, tetap saja eksekusi film dan perbedaan usianya bukan tipe yang aku sukai. Mungkin kalau saja Suzy udah umur 27 tahunan saat itu, gap umur nggak akan begitu kerasa di akunya.
***
Review Film The Sound of a Flower: Kelebihan Film
Meskipun cerita diberi nuansa yang indah dan melankolis. Sebenarnya aku bisa dengan mudah menangkap semangat yang coba disampaikan lewat film ini. Terutama tentang mimpi dan emansipasi wanita. Tentang perempuan yang harus bersaing dengan laki-laki demi mengejar mimpinya.
Ditambah akting seluruh pemain yang memang bagus, terutama Kim Nam Gil keren banget walau penampilannya agak 'jarang'. Sinematografi, setting dan kostum cukup detail.
Sebagai orang yang menyukai tema dan genre sejarah, film ini lumayan berhasil mengeksplorasi tema tentang kehidupan sulit pada masa lalu dan hambatan-hambatan yang dihadapi oleh perempuan kok. Dengan mudah aku juga jadi lebih mengerti tentang seni dan kebudayaan Korea. Setelah menonton ini jadi nggak kaget nonton variety show Korea yang membahas Gayageum, Pansori, hingga Trot.
Review Film The Sound of a Flower: Kekurangan Film
Tapi, film ini punya sedikit kekurangan yang bikin aku pada akhirnya tidak memasukkan film ini ke barisan film sejarah Korea terfavorit.
- Pertama adalah eksekusi cerita, entahlah aku masih ingat betul merasa bosan pada beberapa bagian film. Jadi, film ini tuh berasa kayak roller coaster tingkat kebosanannya. Kadang bosan, kadang seru dan saat part membosankan muncul beneran bosan banget huhuhu. Meskipun akting-akting mereka pada bagus-bagus semua, entah kenapa ceritanya malah bikin bosan.
- Kedua, volume musik latar yang kadang-kadang terlalu keras dan mengganggu keindahan adegan menyanyi. Tapi, adakalanya malah terasa hening.
- Ketiga, meskipun kostum dan setting-nya detail. Tapi, alur cerita terasa kurang detail. Banyak potongan puzzle yang tidak terpasang dengan benar, seolah-olah film kurang lengkap.
***
Secara umum, film ini ceritanya lumayan menyentuh dan penggambaran kehidupan pada masa itu yang lumayan detail.
Hanya saja, sepertinya aku menonton film ini dalam keadaan mood hancur sehingga cerita melankolis yang memang bukan tipe tontonanku jadi terasa terlalu membosankan atau memang sesusah itu mengadaptasi dan menyampaikan penampilan dari karakter nyata. Untungnya ketolong akting aktor-aktris kece dan Ayang Kim Nam Gil, tentunya.
Sekian review film Dorihwaga, buat yang mau lihat Suzy nyanyi ada cengkoknya bisa cobain nonton ini. Review film yang singkat ini bersifat personal ya ... mood saat aku menonton, tipe genre yang kutonton dan performa drama atau film mempengaruhi ulasan yang kubuat.
Jangan lupa kunjungi juga https://linktr.ee/nurwahidahbi untuk informasi lainnya tentang Kak Bi. Like dan share bila suka. Maaf kalau kena spoiler gegara baca review film ini ehehe. Jika ingin baca review film atau drakor lainnya, bisa follow atau bookmark blogku ya.

Komentar
Posting Komentar