Langsung ke konten utama

Terbaru

Kelas | Review Buku Non Fiksi - Ainun Chomsum

Kelas | Review Buku Non Fiksi - Ainun Chomsum Ini adalah sebuah buku nonfiksi yang Kak Bi dapatkan lewat giveaway GagasMedia sekitar akhir tahun 2015. Sebuah rekomendasi buku tentang kehidupan, yang bisa diambil pelajaran dan perjuangan dari sebuah komunitas belajar-mengajar bernama Akber; Akademi Berbagi. Tidak terasa, buku ini sudah 10 tahun di tanganku ya ehehehe.... Langsung saja masuk ke pembahasan mengapa ini menjadi rekomendasi buku tentang kehidupan yang mesti Pengembara baca. *** 1. Rekomendasi Buku Tentang Kehidupan: Identitas Buku Judul: Kelas Pengarang: Ainun Chomsun Penyunting: Ang Tek Khun, Resita Wahyu Febriatri, Any Wahyuni Cover: Agung Nugroho Genre: Pendidikan, Kumpulan Cerita, Inspirasi Penerbit: GagasMedia Tebal: 255 ISBN: 978-979-780-837-2 2. Rekomendasi Buku Tentang Kehidupan: Tentang Pengarang Ainun Niswati Chomsun adalah perempuan dari kota kecil Salatiga. Saat buku ini dirilis, ia sedang melanjutkan perjalanan hidup di Jakarta bersama seorang putri. Pendiri Aka...

Kura-Kura di Gurun Pasir | Dongeng Gratis

Kura-Kura di Gurun Pasir | Dongeng Gratis

[Dongeng Gratis] Kura-kura adalah makhluk yang penuh dengan fakta menarik, mempunyai cangkang kokoh yang melindunginya dari bahaya dan musuh. Cangkang kura-kura terbuat dari tulang rawan dan keratin yang keras. Bagian atas cangkang disebut karapas, sementara bagian bawahnya disebut plastron.

Keluarga kura-kura tahu betul tentang hal itu, mereka bahkan punya hidup yang lebih menyenangkan dibandingkan sepupunya sang penyu.

Umumnya, kura-kura hidup di daratan atau di perairan tawar seperti danau, sungai dan rawa-rawa. Kura-kura cenderung punya gaya hidup yang lebih lambat, suka berjemur di bawah sinar matahari, dan cenderung bersifat amfibi.


Tito adalah kura-kura termuda di keluarganya, dia suka berjalan dengan lambat. Tito tahu betul bahwa meskipun tidak bisa berlari cepat, kecepatannya dalam menjelajahi dunia akan memberinya kesempatan untuk memperhatikan setiap detil di sekitar.

Sebagai kura-kura, Tito mampu untuk bersembunyi dengan baik saat merasa terancam, dia bisa menarik seluruh tubuh ke dalam cangkangnya yang kuat. 

Namun, akhir-akhir ini dunia Tito terasa membosankan. Tito pun memutuskan untuk menjelajahi sungai yang berdekatan dengan tempat tinggal keluarganya. Tito berjalan dengan penuh ketenangan, menikmati setiap momen dalam petualangannya. 

Tito merasa perjalanannya semakin seru, ada sesuatu di dalam dirinya yang menantang untuk pergi lebih jauh daripada kembali pulang. Tito adalah kura-kura, kura-kura merupakan hewan omnivora. Sehingga dia percaya diri bisa makan apa saja entah itu tumbuhan air, alga, dan serangga.

Hari-hari di dunia Tito pun berlalu, perjalanan Tito semakin jauh. Tito sempat terbawa perahu kecil nelayan menyeberangi ujung sungai, sampai di pedesaan. Lalu, tidak sengaja terbawa gerobak yang memuat batu sungai.

Tito terus berjalan, tanpa sadar terdampar di tengah gurun pasir yang panas dan kering. Dia merasa kesepian dan bingung. Tito telah berjalan dengan susah payah mencari air dan makanan, tetapi tidak ada yang dapat ditemukannya di gurun. Dia mendadak merindukan rumah dan menyesal tidak menghargai keindahan sungai, serta kebersamaan keluarga saat dia masih berada di sana.

Tito merasa putus asa, dalam beberapa waktu pertama di gurun pasir dia hanya bisa meratap dan merengek pada burung yang numpang lewat di atas kepalanya. Sesekali para burung menjatuhkan serangga, tapi rasanya mau mati saja.

Tito kembali mengenang rumahnya dan berdoa agar bisa kembali saja.


Baca juga: DAFTAR CERPEN DONGENG FANTASI KAK BI

Mungkin Anda sukai: CERNAK FANTASI: DONGENG BAYI PANDA


[Dongeng Gratis] Suatu menit, saat Tito sedang merenung di bawah sinar matahari, awan-awan hitam perlahan mulai mengumpul di langit. Tetesan air hujan pun mulai turun dan menghidupkan suasana gurun yang kering. Tito menengadah, merasakan bulir-bulir air yang jatuh. Tito merasa senang dan bersyukur karena bisa minum dari tetesan air hujan dan membasahi cangkangnya. 

Dari situlah, Tito menyadari bahwa meskipun sedang terdampar di tempat yang tidak terduga, dia masih bisa bertahan hidup karena keinginannya yang kuat.

Seiring berjalannya waktu, Tito mulai merasa segar kembali. Dia mulai belajar beradaptasi dengan kehidupan di gurun pasir. Mulai belajar mencari tumbuhan dan serangga sendiri daripada merengek kepada para burung. 

Tito menjalani kehidupannya di gurun pasir dengan penuh semangat. Dia tidak lagi merasa kesepian, karena pada akhirnya menemukan teman-teman baru, seperti kelinci dan kadal, yang juga hidup di sana. 

Setiap waktu dihabiskan dengan bersantai, sesekali memakan potongan buah yang dijatuhkan burung pipit. Menikmati oasis, bersama hangatnya hari-hari.


***


Suatu sore, Tito menemukan tumpukan batu hitam yang rata di tanah. Di seberangnya ada rerumputan tinggi nan hijau, Tito menyadari bahwa gurun pasirnya ternyata hanya berseberangan dengan sungai, meskipun kelihatannya bukan sungai yang sama dengan lingkungan rumahnya. 

Tito pun menyadari bahwa jalannya yang lambat itu, sebenarnya tidak membawanya sejauh apa yang dipikirkan. Setidaknya, Tito sudah punya pengalaman menjelajahi dunia.


Setelah petualangannya di gurun pasir, Tito tidak pernah menemukan sungai tempat keluarganya tinggal. Akan tetapi, sebagai kura-kura Tito yakin bisa tinggal di mana saja.


***


TAMAT 

Gorontalo, Agustus 2023

Komentar