Terbaru
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Raja Salamu dan Si Rambut 7 Depa | Dongeng Gorontalo
Raja Salamu dan Si Rambut 7 Depa | Dongeng Gorontalo
Dongeng kerajaan Indonesia ini berasal dari Gorontalo. Berasal dari legenda rakyat berjudul Huwoo Pitu Lalepo atau Si Rambut Tujuh Depa. Cerita-cerita ini kayaknya punya berbagai versi di Gorontalo sih, aku ceritakan sedikit tentang apa yang kutahu dengan versiku ya.
Selamat membaca dongeng kerajaan Indonesia dari Gorontalo.
***
[Dongeng Gorontalo] Raja Salamu adalah raja dari Kerajaan Gorontalo yang baru saja menikah beberapa bulan lalu dengan wanita yang ditemuinya kala mengembara. Sebuah kabar gembira datang di hidupnya kala mendengar sang istri sedang hamil.
Ketika kandungan menghampiri umur 9 bulan, istrinya sering melihat Raja Salamu duduk termenung sambil bertopang dagu, seolah-olah ada banyak hal yang membebani pikirannya.
Pada suatu hari, dengan penuh perhatian sang istri mendekati Raja Salamu.
“Akhir-akhir ini, aku sering melihat kau dalam keadaan murung. Apakah kau menyesal menikah denganku?”
“Ah .… Istriku tercinta, sama sekali tidak ada penyesalan, aku justru merasa sangat bahagia dan bangga beristrikan dirimu. Wanita tercantik, Si Rambut Tujuh Depa,” jawab Raja Salamu dengan senyum.
"Apa hal yang merisaukan hatimu?"
“Sebenarnya, aku agak risau karena terpikirkan kerajaan Gorontalo yang sudah lama ditinggalkan. Entah bagaimana keadaan rakyatku sekarang? Tapi, aku tak tega meninggalkanmu dalam keadaan hamil tua. Apa kata orang nanti?”
“Kalau itu persoalannya, serahkan saja kepadaku. Sekalipun aku mengandung dan tidak lama lagi akan melahirkan. Tapi, aku tetap mengizinkanmu untuk berangkat. Aku rela, karena keberangkatanmu demi kepentingan rakyat dan kerajaan Gorontalo," jawab istrinya dengan suara lembut.
Terharu Raja Salamu mendengar ucapan istrinya yang begitu tulus. Kata-kata istrinya bagaikan mutiara yang tak ternilai harganya, semangatnya bangkit kembali, wajahnya berseri-seri, tidak ada lagi kemurungan di hatinya.
Rasa syukur mempersunting wanita di hadapannya membawa Raja Salamu pada kilas balik dan niatan awal pengembaraannya.
***
Dahulu kala, Gorontalo terbagi atas dua kerajaan yaitu kerajaan Gorontalo dan kerajaan Limboto. Gorontalo dipimpin oleh Raja Salamu, sedangkan Limboto dipimpin oleh Raja Hemuto.
Kedua kerajaan ini selalu bertentangan dan sering mengakibatkan pertumpahan darah. Raja Salamu tahu bahwa Raja Hemuto adalah raja yang terkenal berani dan tangkas, dia kebal serta bisa melayang di udara. Karena kesaktiannya itu, Raja Hemuto tidak mengenal takut.
Suatu hari, berangkatlah Raja Hemuto dengan bala tentara melewati perbatasan kerajaan Gorontalo. Pengawal perbatasan kerajaan Gorontalo tentu tidak mengizinkan mereka untuk melewati perbatasan dengan cara melawan Raja Hemuto dan tentaranya. Sayangnya, pengawal perbatasan dikalahkan oleh Raja Hemuto.
Leher sang korban dipotong dan kepalanya dikumpulkan di satu tempat yang agak berbukit, bukit tersebut dikenal dengan nama “Huntu Lo Bohu” yang artinya adalah tumpukan bara.
Raja Salamu sebagai Raja Gorontalo tentu merasa tidak senang atas perbuatan Raja Hemuto, ia pun mengirim pasukannya. Akan tetapi, mereka tetap dapat dikalahkan oleh pasukan Raja Hemuto.
Kejadian itu membuat Raja Salamu sangat terpukul. Diam-diam, sang raja pergi meninggalkan kerajaan dengan tujuan mencari sosok yang dapat menandingi Raja Hemuto. Ia berangkat dengan sebuah perahu, berlayar mengikuti arus dan angin.
Berlayar selama lima hari lima malam sampailah perahunya ke tepi pantai. Kebetulan, tidak jauh dari tempat itu, terdapat sebuah sungai yang airnya sangat jernih, mengingat selama perjalanan ia belum mandi, tanpa pikir panjang Raja Salamu mandi di sungai.
Saat tengah mandi, tiba-tiba ia merasakan benda halus menyentuh tubuhnya.
Dengan hati-hati, dipungutnya benda halus yang ternyata adalah sehelai rambut. Cepat-cepat ia mandi dan mengenakan baju, rambut yang dililitkan pada telunjuknya diurai dengan hati-hati agar tidak terputus dan ternyata rambut itu panjang sekali.
Dengan penuh keheranan ia mengukur panjangnya dan ternyata rambut itu sepanjang tujuh depa.
“Siapakah yang punya rambut sepanjang ini? Bidadari atau manusia biasa?” tanyanya dalam hati.
Karena didorong oleh rasa ingin tahu maka raja Salamu menyusuri pinggiran sungai ke arah hulu. Seperempat jam lamanya dalam perjalanan, dari kejauhan ada seorang perempuan yang baru saja mandi di sungai.
Betapa cantiknya gadis itu, beberapa kali ia mengucek mata, takut salah lihat. Tapi, dengan penuh keberanian didekatinya gadis itu.
“Wahai gadis cantik, apa kau manusia? Atau bidadari?” tanya Raja Salamu.
Gadis itu menoleh dengan lemah lembut dan menjawab, "Aku seorang manusia biasa, mempunyai seorang Ibu dan Bapak."
“Kalau begitu, siapa orang tuamu?” tanya Raja Salamu semakin mendekat.
"Orang tuaku? Hmm, sebut saja mereka penguasa di tempat ini," jawabnya hati-hati. “Bagaimana denganmu? Siapa namamu dan apa tujuan kedatanganmu ke sini?” lanjutnya.
“Namaku … Salamu, aku adalah Raja Gorontalo. Aku sudah memberi tahu namaku, sekarang giliranmu."
“Hamba … biasa dipanggil Si Rambut Tujuh Depa,” kata gadis itu memberi hormat.
Usai perkenalan, Raja Salamu dibawa menuju rumah orang tua Si Rambut Tujuh Depa. Raja dipersilahkan masuk, dan si Rambut Tujuh Depa memberitahukan kepada orang tuanya bahwa seorang raja dari Gorontalo sedang bertamu.
Karena yang bertamu adalah seorang raja, orang tua gadis itu menyambutnya secara besar-besaran. Dalam pertemuan yang meriah itu, Raja Salamu menjelaskan maksud dan tujuannya yang hendak mencari seorang gagah berani yang dapat menandingi Raja Hemuto.
Orang tua sang gadis memanggil pengawalnya; Maluyu, lalu menyampaikan maksud kedatangan Raja Salamu, akan tetapi Maluyu menyatakan bahwa dia dan anak buahnya tak ada yang bisa menandingi Raja Hemuto.
Kecuali satu orang bernama Abuna yang tinggal di pegunungan. Mendengar itu, orang tua si gadis segara mengirim utusan untuk mengundang Abuna. Akan tetapi, ketika tiba di tempat, Abuna tidak ada dan sudah beberapa hari meninggalkan gubuknya.
***
Karena yang dicari belum ditemukan, maka untuk sementara Raja Salamu tetap tinggal di rumah orang tua sang gadis sebagai tamu agung.
Melihat kecantikan sang gadis dan perilakunya yang begitu luhur, lama-lama hati Raja Salamu mulai tertarik dan akhirnya jatuh cinta. Gayung bersambut, kata berjawab. Niat hati Raja Salamu berakhir dengan pesta pernikahan antara Raja Salamu dan Si Rambut Tujuh Depa. Pesta berlangsung selama 7 hari 7 malam.
***
"Jiwamu sangat luhur, aku sebagai suami merasa bersyukur memilikimu," ujar Raja Salamu usai mengenang masa-masa beberapa bulan lalu, sembari mengelus perut si Rambut Tujuh Depa.
"Sepeninggalku nanti, semoga kau selalu dalam lindungan-Nya. Pesanku jika aku terlambat datang nanti, bila anak yang dilahirkan adalah perempuan, jangan lupa untuk memberitahukannya kepadaku dan apabila yang lahir adalah anak laki-laki, kumohon segera antarkan dia ke kerajaanku,” ungkap Raja Salamu.
“Akan mengerti. Akan tetapi bila yang lahir laki-laki, menurut firasatku dia sendiri yang akan mencari dan mendahuluimu," kata si Rambut Tujuh Depa.
Setelah siap dengan bekal secukupnya, maka pamitlah Raja Salamu kepada istri tercinta beserta keluarga. Lalu, dengan perahu layarnya kembali ke kerajaan Gorontalo.
***
Suatu hari, tiba-tiba Raja Salamu melihat seorang anak laki-laki sedang bermain pasir di pantai. Teringatlah ia pada perkataan istrinya bahwa apabila yang dilahirkan anak laki-laki, maka kemungkinan besar anak itu akan mencari dan mendahuluinya. Benar saja, anak itu adalah anak si Rambut Tujuh Depa.
Selama berada di kediaman Raja Salamu, anak kecil itu tidak mau makan, permintaannya hanya air kelapa muda dan harus buah kelapa merah. Setiap hari, anak itu diuji ketangkasannya. Raja Salamu sangat gembira melihat ketangkasan anaknya.
Pada suatu hari Raja Salamu berkisah pada anaknya tentang pencarian orang yang bisa menandingi raja Hemuto. Diceritakannya bahwa Raja Hemuto sudah berkali-kali menyerang kerajaan Gorontalo sehingga serdadunya banyak yang tewas.
Mendengar cerita dari Raja Salamu ia meminta izin untuk menghadapi Raja Hemuto.
"Hemuto adalah raja Limboto, kediaman pribadinya terbuat dari papan dengan tiang-tiang tinggi dan tidak ada tangga, halaman kebunnya dipagari dengan bambu tinggi tanpa pintu, sehingga sulit orang untuk masuk. Apalagi, kau masih kecil dan—"
Belum selesai Raja Salamu berbicara, tiba-tiba anak itu berteriak sekuat-kuatnya dan melompat, kemudian melayang di udara. Seakan-akan terbang, dia menghilang dari pandangan Raja Salamu.
***
Anak Raja Salamu muncul di depan pagar bagian luar dari kediaman Raja Hemuto. Secara kebetulan Raja Hemuto sedang berada di halaman untuk memeriksa tanamannya.
Anak itu langsung melompat ke dalam dan berdiri tepat di depan Raja Hemuto. Tanpa basa-basi, anak itu mengaku ingin berguru tentang ilmu tenaga dalam.
Raja Hemuto setuju mengajarinya tapi harus diuji lebih dulu. Dengan disaksikan oleh beberapa hulubalangnya, Raja Hemuto menguji ketangkasan anak di hadapan. Lama kelamaan tanpa disadari, ujian sudah berubah menjadi perkelahian; serang menyerang terjadi, saling tangkis, hantam menghantam, hingga beberapa tendangan dan pukulan semakin berat.
Raja Hemuto mulai letih dan kewalahan menghadapi anak kecil itu. Tiba-tiba, Raja Hemuto mencabut pisaunya dan dengan cepat hendak menikam anak itu. Salah menduga, gelagat Raja Hemuto telah terbaca sehingga dengan mudah dia menghindari tikaman dan berhasil merampas pisau Raja Hemuto.
Dengan gerakan cepat, anak kecil itu menusukkan pisaunya tepat menembus leher Raja Hemuto. Seketika, darah tercurah, tubuhnya pun terkulai lemas, semua yang menonton lari terbirit-birit.
Tak ada yang menyangka bahwa Raja Hemuto bisa dikalahkan seorang anak kecil, yang merupakan anak raja salamu dan seorang putri raja negeri misterius bernama si Rambut Tujuh Depa.
TAMAT
Gorontalo, Januari 2024
***
Inilah kisah dongeng kerajaan Indonesia yang berasal dari Gorontalo dan mengajarkan tentang keberanian, persatuan serta kebijaksanaan.
Masih banyak dongeng dan legenda Gorontalo, tentang perseteruan Kerajaan Gorontalo dan Kerajaan Limboto. Karena katanya, dua kerajaan ini selalu saja punya alasan untuk memperebutkan wilayah, sebelum akhirnya bersatu menjadi satu kerajaan.
***
Bagaimana dongeng kerajaan Indonesia dari Gorontalo ini, lumayan menghibur nggak?
Terima kasih sudah baca dongeng kerajaan Indonesia ini ya. Jangan lupa kunjungi https://linktr.ee/nurwahidahbi untuk informasi lainnya tentang Kak Bi. Follow aku untuk berbagai cerpen dan resensi lainnya.
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Popular
Cerpen Nadia Omara: Diamond Play Button | Kisah Horor Terbaru Youtuber Favorit
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Review The Trauma Code: Heroes on Call (2025) | Aksi Medis Terbaru Penuh Adrenalin
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Cerpen Fantasi Gratis: Pohon Kehidupan
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya

Komentar
Posting Komentar