Review Serial Televisi Korea Selatan: A Korean Odyssey (2017) – Hwayuki Langsung ke konten utama

Review Serial Televisi Korea Selatan: A Korean Odyssey (2017) – Hwayuki

Review Serial Televisi Korea Selatan: A Korean Odyssey (2017) – Hwayuki

Poster A Korean Odyssey


Akhirnya, setelah bertahun-tahun jadi salah satu dari list drama favorit. Kak Bi berkesempatan juga untuk Review serial televisi Korea yang satu ini.


Ya, sesuai judul dan poster drama. Kita akan membahas Hwayuki alias A Korean Odyssey bersama-sama. Bagi pengembara yang sedang mencari rekomendasi serial televisi Korea yang unik dengan campuran horor, komedi, dan romansa. Yuk simak ulasannya.



Judul: A Korean Odyssey 
Sutradara: Park Hong Kyun, Kim Jung Hyun, Kim Byung Soo
Penulis Naskah: Hong Jung Eun, Hong Mi Ran
Genre: Horor, Komedi, Romansa, Fantasi
Pemain: Lee Seung Gi, Cha Seung Won, Oh Yeon Seo, Lee Hong Ki, Jang Gwang, Lee El, Kim Sung Oh, Yoon Bo Ra, Lee Se Young, Kal So Won
Rilis: 23 Desember 2017 - 4 Maret 2018
Episode: 20
Durasi: 1 Jam 20 Menit
Negara: Korea Selatan
Rating Usia: 15+

***


Baca juga: A Girl at My Door

Review serial televisi Korea: Haechi


Sinopsis dan Review Drama A Korean Odyssey:

Drama yang satu ini diadaptasi dari novel klasik Tiongkok Journey to the West, dibumbui dengan sentuhan fantasi ala drakor dan romansa modern. 

Ceritanya sendiri berpusat pada Son Oh Gong, makhluk mitos egois dan bercita-cita menjadi makhluk tak terkalahkan. Suatu hari, dia membuat kontrak dengan Jin Seon Mi, seorang wanita yang bisa melihat makhluk ghaib, sejak masih kecil. 

Melalui kontrak tersebut, Seon Mi kecil berkemampuan memanggil Son Oh Gong kapan pun dia mau atau butuh bantuan, dengan imbalan Seon Mi akan membebaskannya dari 'kurungan'.

Setelah bertahun-tahun, mereka bertemu lagi di masa kini, dan kontrak lama mereka berdua masih berlanjut dengan dinamika baru. Son Oh Gong pun dipaksa untuk melindungi Seon Mi, meski pada awalnya dia hanya memanfaatkan situasi. Tapi, Son Oh Gong mulai terlibat lebih dalam dengan dunia Seon Mi.

Begitu pun Seon Mi yang semakin terjebak dengan dunia ghaib dan dunia Son Oh Gong, dunia yang jauh lebih ekstrim dari apa yang biasa dia temui saat berhubungan dengan pekerjaannya.

***



Review Serial Televisi Korea, A Korean Odyssey: Rating 9.2/10 untuk drama dengan cerita yang bagus dan soundtrack indahnya.

Hwayuki ini menggambarkan perjalanan Son Oh Gong dkk dalam menemukan "cahaya sejati" di dunia yang dipenuhi kejahatan dan iblis, sambil menghadapi dilema romantis dan supranatural.

Review drakor: The Tale of Nokdu

Mungkin Anda sukai: A Dog's Journey


Review Serial Televisi Korea, A Korean Odyssey: Cerita Fantasi Menarik


Kak Bi sangat suka buku atau film atau drama bergenre fantasi, apalagi dengan sentuhan horor. Persis seperti drama ini. A Korean Odyssey sendiri dimulai dengan alur menarik dan konsep segar padahal membawa tokoh yang tidak baru, apalagi bagi penggemar Kera Sakti.

Sayang, di pertengahan drama aku sempat mengalami penurunan mood saat menonton. Ya, sekitar episode 13-17. Mungkin karena episode-nya kepanjangan, menurutku drama ini bisa diselesaikan hanya dengan 16 atau maksimal 18 episode saja sih.

Meski begitu, premisnya yang memikat, menggabungkan unsur horor, komedi, dan fantasi urban tetap bikin betah rebahan sambil menonton. Cuma memang, ada beberapa momen seolah arah ceritanya tidak konsisten dan bingung menentukan apakah mau fokus ke romansa, fantasi, petualangan supernatural, atau drama. Semua genre diembat sama drama ini ehehe dan inilah yang bikin menarik.



Review Serial Televisi Korea, A Korean Odyssey: Kenalan dengan Para Tokoh 


1. Son Oh Gong (Lee Seung Gi): Performa Lee Seung Gi cukup memukau, walau aku terganggu sama model rambutnya. Lee Seung Gi membuat karakter Son Oh Gong yang tengil, nyebelin, sok kulkas dua pintu, sok jaim tapi jahil itu terasa dinamis dan hidup. 

Son Oh Gong tampil sebagai karakter egois tapi punya sisi lembut yang berkembang seiring drama. Representasi sebagai dewa kecil yang diasingkan ke dunia manusia dan kekuatannya disegel, sesuai dengan versi Sun Wukong.


2. Ma Wang (Cha Seung Won): Meskipun memerankan Raja Iblis Banteng, Ma Wang imi CEO agensi hiburan yang lembut dan karismatik, tapi lebih sering hadir dengan komedi receh yang membuatnya menarik di awal, kemudian terasa berulang-ulang dan jadinya biasa aja. 

Aku lebih suka Ma Wang dengan back story tentang cinta atau masa lalunya. Ahjussi Cha Seung Won cocok banget jadi Ma Wang.


3. Jin Seon Mi (Oh Yeon Seo): Peran Oh Yeon Seo di sini sebagai tokoh utama wanita yang merepresentasikan biksu Xuanzang. Seon Mi sepenuhnya bisa mengendalikan Oh Gong dengan Geumganggo yang dipakai Oh Gong, persis kayak mahkota kera sakti itu loh.

Sebenarnya Seon Mi ini tokoh sentral yang harusnya bisa jadi kesukaan kayak Ji Eun Tak di Goblin. Eh, tapi menurutku Mbak Oh Yeon Seo di sini tidak se-all out waktu dia di Please, Come Back Mister.

Kenapa? Rasanya dia kurang ekspresif sih, dan chemistry-nya dengan Son Oh Gong juga kurang. Meskipun ada momen yang kayaknya udah greget dan pas banget, eh kok malah terasa biasa aja.


4. P.K (Lee Hong Ki) si babi Zhu Bajie, si artis top yang hobi merayu wanita dan menyedot kekuatan wanita. Serta Bu Ja (Lee Se Young) calon idol grup yang malah jadi zombie. Kedua karakter ini mencuri perhatianku sih. Parahnya, chemistry Lee Seung Gi malah terbangun sama Lee Se Young sebagai Bu Ja.


Artikel lainnya: Review Drama Korea Horor-Misteri REVENANT

Baca juga: 49 Days


Review Serial Televisi Korea, A Korean Odyssey: Soundtrack dan Visualnya Jempolan 


Tahu, nggak, Pengembara?Musik dan lagu dalam drama ini tuh easy listening banget. Dari semua lagu dalam soundtrack aku paling suka lagu Let Me Out yang dinyanyikan NU'EST W dan When I Saw You oleh Bumkey.

Pokoknya enak banget dan sampai sekarang masih jadi playlist buat menemani bersih-bersih rumah.


Visual film ini juga cakep banget sih, mau momen horor, momen fantasi bahkan momen romantis, semuanya memanjakan mata dan ada beberapa adegan yang berhasil memukau dengan efek visual memadai.

Meskipun ada CGI di beberapa bagian terasa agak kurang sempurna, but, it's ok. Fine. Satu-satunya yang tidak oke adalah endingnya.


Why? Terlalu klise sih, sepertinya sejak 2015 penikmat drakor hampir selalu disuguhkan dengan ending tipe seperti ini. Gimana bisa baik-baik saja kalau Seon Mi menerima takdirnya sebagai Sam Jang dan ditakdirkan untuk mati di tangan cinta sejatinya, Oh Gong.


***


Sekian review serial televisi Korea kali ini. Apakah A Korean Odyssey sudah masuk dalam list tontonanmu atau malah sudah ada dalam list favoritmu? 


Beri tahu Kak Bi di kolom komentar dan jangan lupa baca review serial televisi Korea lainnya di blog ini ya. Terima kasih.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nurwahidah Bi: Event antologi cerpen 'Bukan Mimpi Biasa' di perpanjang hingga 20 Juni 2015.

Event antologi cerpen 'Bukan Mimpi Biasa' di perpanjang hingga 20 Juni 2015. 'Mimpi adalah anugerah terindah yang di berikan tuhan kepada manusia, mimpi adalah waktu dan tempat dimana kita menjadi apa yang kita mau.  Mimpi adalah satu-satunya rasa yang tak dapat di atur orang lain karena hanya pribadi itulah yang bisa melihat dan merasakannya" Punya mimpi? Pasti dong!! Bagaimana dengan khayalan?  Cita-cita?  Ada dong!!! Bagaimana dengan mimpi buruk?  Iih seram! Bagikan kisah fiksi kamu dalam event kali ini, Temanya tentang mimpi, impian, cita-cita, angan, khayalan atau imajinasi, terserah... Syaratnya: 1.like fp nurwahidah bi (https://www.facebook.com/pages/Nurwahidah-Bi/1410284575898307) 2. Like nwbart ( https://www.facebook.com/pages/NWBart/608903895844452 ) 3. Add nurwahidah batalipu (https://m.facebook.com/nur.wahidah.batalipu?ref_component=mbasic_home_header&ref_page=%2Fwap%2Fhome.php&refid=7) 4. Tag minimal 10 temanmu + Nur wahidah batalipu

Nurwahidah Bi: Event FF bertema "Lagu yang Menginspirasi" 20 Juli-01 September 2015.

Event FF bertema "Lagu yang Menginspirasi" 20 Juli-01 September 2015. Lagu....  senandung indah yang menyenangkan hati. Apa yang kalian rasakan saat mendengarkan lagu ballad, pop atau yang lainnya? Lalu, apa yang biasanya kalian lakukan dari apa yang kalian rasakan saat itu? Saya, biasa menuangkannya dalam bentuk puisi atau cerita. Nah, saya mau menantang kalian yang suka musik dan menulis untuk membuat sebuah cerita fiksi yang terinspirasi dari lagu. Ingat, terinspirasi!  Bukan menceritakan tentang lagunya ya...! Mungkin kalian harus bersabar dengan pilihan lagu yang akan saya berikan ya... Ini dia persyaratannya: 1. Seperti biasa jangan lupa add Nur Wahida Batalipu demi mempermudah kalau-kalau kalian menang. 2. Like FP Nurwahidah Bi demi mendapatkan info seputar event. 3. Join di grup Sahabat Nurwahidah Bi untuk update peserta. 4. Dan satu lagi, like FP NWBart jika mau tahu info hadiahnya. 5. Silahkan share info event ini. Ketentuannya adalah: -