Review Film Fiksi Ilmiah: 2010: The Year We Make Contact (1984)–Nurwahidah Bi
Sebelumnya Kak Bi sudah review film fiksi ilmiah 2001: A Space Odyssey dan kali ini mau review film keduanya yang rilis 16 tahun kemudian, dengan setting waktu dalam film adalah 2010.
Penasaran gimana film ini melanjutkan kisah 2001? Yuk, baca review selengkapnya di bawah ini ya, mari kita seru-seruan dengan film klasik bin lawas yang satu ini.
Judul: 2010: The Year We Make Contact
Sutradara: Peter Hyams
Penulis Naskah: Arthur C. Clarke, Peter Hyams
Genre: Fiksi Ilmiah, Petualangan, Drama
Pemain: Roy Scheider, John Lithgow, Helen Mirren
Rilis: 7 Desember 1984
Durasi: 116 minutes
Negara: Amerika Serikat
Rating Usia: 15+
***
Sinopsis film 2010: The Year We Make Contact:
Film fiksi ilmiah yang satu ini merupakan sekuel dari 2001: A Space Odyssey (1968) yang melanjutkan kisah petualangan penjelajahan luar angkasa.
Film klasik ini berfokus pada ekspedisi gabungan antara Amerika dan Uni Soviet ke planet Jupiter untuk mengungkap misteri seputar kegagalan misi penjelajahan sebelumnya, termasuk malfungsi komputer cerdas HAL 9000.
Di tengah meningkatnya ketegangan politik global, tim ilmuwan yang dipimpin oleh Dr. Heywood Floyd sedang berupaya memecahkan teka-teki monolit hitam besar yang mengorbit Jupiter dan memahami nasib astronot David Bowman, yang terjebak dalam anomali kosmis pada ending film pertama.
***
Baca juga: Alice: Drama Time Travel yang Melelahkan
Review film lainnya: 1987: When the Day Comes
Review film 2010: The Year We Make Contact, Sajian yang Lebih Modern Dibandingkan Pendahulunya
Selain menjawab beberapa pertanyaan besar dari film pertamanya yang penuh dengan sisi ambigu, sekuelnya ini menawarkan narasi yang lebih lugas, serta menyajikan dialog dan penjelasan yang sebenarnya membuat plot jadi lebih mudah untuk dipahami.
Film ini juga pakai menggunakan perangkat komputer dan teknologi era 1980-an untuk menggambarkan peralatan futuristik. Meski tampak jadul dari perspektif kita sebagai penonton modern, tapi pemilihan teknologi ini tersebut apa yang terjadi di masa 80-an itu.
Meskipun, 2001 rasanya lebih visioner secara ide, tapi 2010 mencoba menampilkan masa depan dengan lebih realistis berdasarkan perkembangan ilmiah saat itu.
Apalagi film ini ikut merefleksikan konteks politik yang terjadi pada tahun 1980-an dengan menampilkan kerja sama antara Amerika Serikat dan Uni Soviet, yang dianggap sebagai bentuk harapan di tengah ketegangan yang terjadi saat itu.
Aspek-aspek ini bikin film 2010, terlihat lebih relevan dengan isu sosial dan politik pada masanya dibandingkan dengan 2001 yang kesannya memang lebih abstrak dan agak gaje. Soalnya kan di masa itu Amerika dan Uni Soviet berebut jadi jagoan penjelajah langit ehehe.
Review Kak Bi: Joko Anwar's Nightmares and Daydreams
Mungkin Anda sukai: 109 Strange Things
Review film 2010: The Year We Make Contact, Perbandingan dengan 2001: A Space Odyssey
Film sekuel ini tidak punya gaya visual dan kedalaman seperti 2001: A Space Odyssey karya Stanley Kubrick. Karena sutradaranya beda, di 2010 sutradaranya Peter Hyams yang sepertinya sengaja mengambil pendekatan beda, supaya film kedua punya identitas sendiri.
2010 ini berfokus pada narasi dan dialog, jadi kayak jelas juga plot ceritanya apa. Berbeda dengan 2001 yang isinya visual abstrak dan minim dialog untuk menyampaikan maknanya.
Lebih jelasnya seperti ini:
- 2001: Menekankan pengalaman sinematik nan filosofis dengan visual penuh simbolisme dan meninggalkan banyak hal untuk ditafsirkan.
- 2010: Menekankan dialog dan aksi-aksi untuk menjawab misteri yang tertinggal dari film 2001, dan misteri di film 2010 sendiri dan membuatnya lebih mudah dimengerti.
Review film 2010: The Year We Make Contact, Catatan Kecil
1. Kalau 2001 berfokus pada evolusi kesadaran dan tempat manusia di alam semesta melalui monolit dan perjalanan Bowman. 2010 ini lebih condong pada pemecahan masalah dan hubungan manusia dalam konteks kerjasama internasional, dengan tema Perang Dingin sebagai latar belakang.
2. 2010 terasa terlalu gampang ditebak. Alih-alih membiarkan kita sebagai penonton menafsirkan sendiri, eh film malah menjelaskan banyak hal secara langsung dan bikin nuansa misterinya berkurang.
3. Rating 8.2/10 meskipun banyak ngobrol, tapi film ini seolah mengisi kekosongan dari versi 2001. Secara visual juga sama aja dengan 2001, meskipun secara visual lebih suka yang pertama.
4. Meskipun 2010: The Year We Make Contact tidak mampu menandingi kedalaman filosofis dan kejeniusan sinematik dan visual dari 2001: A Space Odyssey. Nah, sekuel ini benar-benar menjawab segala kegalauan karena gagal paham di 2001, makanya lebih suka ini sih.
***
Baca juga: Rekomendasi Drakor Fiksi Ilmiah Untukmu
Sekian review film kali ini, jangan lupa tinggalkan komentar tentang versi mana yang menurut kamu lebih keren: 2001 atau 2010?
Jangan lupa, baca review film seru lainnya di blog Kak Bi dan temukan rekomendasi film fiksi ilmiah lainnya. Terima kasih sudah berkunjung.
Komentar
Posting Komentar