Terbaru
Review Berantai: Alice in Wonderland (2010) vs. Alice Through the Looking Glass (2016)
Review Berantai: Alice in Wonderland (2010) vs. Alice Through the Looking Glass (2016)
Ini merupakan review berantai, di mana Kak Bi akan membandingkan ulasan dua film dan menilai mana yang lebih disukai.
Kali ini kita akan bahas Alice in Wonderland, kisah klasik dari dongeng yang dibawakan kembali versi live actionnya dari Disney dengan Tim Burton sebagai produser dan salah satu pemerannya adalah Johnny Depp.
Baca juga: Cerpen Fantasi: Penjaga Pedang Cahaya
Review film lainnya: A Corpse Bride
1. Sinopsis Alice in Wonderland (2010)
Alice Kingsleigh (Mia Wasikowska), seorang gadis 19 tahun yang dilanda mimpi aneh dan masih berduka atas kehilangan ayahnya, pergi menghadiri pesta kebun yang menjadi titik balik dari hidupnya.
Saat melarikan diri dari obrolan tentang lamaran pernikahan yang tidak diinginkan, Alice mengejar seekor kelinci berompi biru dan terjatuh ke dalam lubang yang membawanya ke dunia fantastis bernama Wonderland.
Di Wonderland, Alice bertemu makhluk-makhluk unik seperti White Rabbit, Cheshire Cat, dan Mad Hatter (Johnny Depp). Dia mengetahui bahwa dirinya diramalkan untuk mengalahkan Jabberwocky, makhluk mengerikan milik Ratu Merah (Helena Bonham Carter), demi mengembalikan kekuasaan Ratu Putih (Anne Hathaway).
Namun, Alice meragukan dirinya adalah "Alice yang benar". Dalam petualangannya ini, Alice menyusup ke istana Ratu Merah, mencuri Pedang Vorpal, dan menghadapi konflik batin antara rasa takut dan keberanian.
Dengan bantuan teman-temannya, Alice akhirnya menemukan keyakinan untuk melawan Jabberwocky di Hari Frabjous. Alice pun menentukan nasib Wonderland, sekaligus menemukan kekuatan dalam dirinya untuk menjalani hidup di dunianya kelak.
Review Alice in Wonderland (2010):
Ini adalah sebuah petualangan fantasi ala Tim Burton yang menggiring kita ke dunia aneh dan penuh warna. Alice in Wonderland mengisahkan perjalanan Alice ke Wonderland dan harus menghadapi ancaman Ratu Merah.
Visual film yang memukau menjadi daya tarik utama film, dengan setting desain, kostum, dan animasinya yang indah dan khas banget. Sayangnya, narasinya memang agak membosankan apalagi di bagian awal dan beberapa bagian di pertengahan film.
Untung saja, penampilan Johnny Depp sebagai Mad Hatter menjadi sorotan utama bagiku dengan kegilaan khasnya. Namun, Mia Wasikowska sebagai Alice terasa agak datar sih, malah bikin karakternya kurang menarik.
Film ini sudah terlihat berusaha untuk mengadaptasi kisah klasik dari Lewis Carroll, tetapi kehilangan pesona yang aku gantungkan setinggi harapan orang tua ehehe.
Alih-alih menghadirkan sesuatu yang baru atau mendalam, film ini hanya menjadi perjalanan visualisasi kerena tanpa banyak menyajikan hal-hal yang aku ekspektasikan.
Nilai tambah lainnya adalah musik Alice in Wonderland berhasil menghadirkan suasana Gothic khas Tim Burton.
Film ini cocok-cocok aja untuk ditonton bersama keluarga, terutama bagi anak-anak yang menyukai fantasi. Aku kasih rating 8.3/10 untuk film ini.
Review film lainnya: Oz the Great and Powerful
Review Kak Bi: Aladdin Live Action
2. Sinopsis Alice Through the Looking Glass (2016)
Alice Kingsleigh kembali ke London setelah tiga tahun menjelajahi lautan, dan mengetahui kalau mantan tunangannya, Hamish, sudah mengambil alih perusahaan mendiang ayahnya dan mengancam masa depan keluarganya.
Dalam kebingungan, Alice mengikuti seekor kupu-kupu biru yang membawanya kembali ke Wonderland melalui cermin. Di sana, dia mengetahui bahwa Mad Hatter sedang dalam kondisi buruk, dan meyakini kalau keluarganya selamat dari serangan Jabberwocky.
Untuk membantu Hatter, Alice mencuri Chronosphere, alat pengatur waktu, dan melakukan perjalanan ke masa lalu. Dia malah menyaksikan konflik yang memisahkan Ratu Putih dan Ratu Merah sejak kecil, serta tragedi keluarga Hatter.
Meski berusaha untuk mengubah masa lalu, Alice menyadari bahwa sejarah tidak bisa diubah. Saat kembali ke masa kini, Alice harus menyelamatkan keluarga Hatter yang ternyata ditahan oleh Ratu Merah.
Setelah konflik memuncak dan waktu hampir runtuh, Alice harus bisa mengembalikan Chronosphere ke tempatnya, memulihkan Wonderland, hingga kembali ke dunia nyata dengan keberanian baru untuk menghadapi tantangan hidupnya sendiri.
Review Alice Through the Looking Glass (2016):
Sekuelnya mencoba kasih sesuatu yang baru dengan tema perjalanan waktu. Alice kini kembali ke Wonderland untuk menyelamatkan keluarga Mad Hatter, mengarungi dimensi waktu yang dikuasai oleh karakter Time (diperankan dengan gaya unik oleh Sacha Baron Cohen). Visual film ini tetap luar biasa, mempertahankan keindahan warna-warni dan keajaiban yang dihadirkan dari film pertama.
Nah, seperti kebanyakan sekuel, Through the Looking Glass ini terasa kurang diperlukan dan nggak penting-penting banget dari segi kelangsungan cerita itu sendiri.
Ceritanya nggak begitu solid sih, lebih mirip upaya mencari keuntungan dengan menumpangi film pertamanya. Bahkan Johnny Depp juga tampak kurang maksimal sebagai Mad Hatter, eh, ini perasaanku saja sih bisa jadi. Maaf, kalau kurang sependapat. Aku fans Johnny Depp kok.
Sementara Mia Wasikowska, terlihat lebih percaya diri dan berusaha memberikan dimensi baru pada Alice, nah ini rasanya segar sih.
Ditambah latar belakang dua ratu, sebenarnya memperkaya cerita. Tapi justru konsep "menyelamatkan dunia," bikin film ini terasa terlalu umum dan jadi kehilangan ciri khasnya.
Namun, bagi yang mencari hiburan visual, film ini tetap memukau banget dengan efek spesial yang kaya dan detail. Setiap adegan dipenuhi imajinasi kreatif yang mengesankan, bikin film layak ditonton meskipun ceritanya biasa aja. Untuk ratingnya aku kasih 7.8/10 aja ya.
***
Perbandingan Alice in Wonderland (2010) vs. Alice Through the Looking Glass (2016)
Untuk perbandingan, kedua film ini unggul dalam aspek visual, menawarkan dunia penuh warna dan keindahan fantasi yang benar-benar memanjakan mata.
Namun, kalau film pertama kurang mendalam dalam menyampaikan kisahnya, film kedua justru terlalu berusaha memasukkan elemen baru dalam cerita yang menurutku kurang pas sih.
Kalau Pengembara adalah penggemar cerita Alice versi dongeng, film pertamanya yang mengacu pada adaptasi visual Carroll masih lebih bagus walau kurang inovatif. Sedangkan untuk film kedua yang mencoba pendekatan berbeda, bakal disukai bagi yang suka fantasi bertema perjalanan waktu.
Review lainnya: Review Berantai: 200 Pounds Beauty Korea vs Indonesia
Mungkin Anda sukai: Rekomendasi Film Fantasi Untukmu
Secara keseluruhan, Alice in Wonderland dan Alice Through the Looking Glass adalah tontonan yang menghibur. Aku sendiri lebih suka film Alice pertama ya.... Oke, selamat membaca dan selamat menonton. Terima kasih sudah mampir.
Kamu bisa baca review lainnya di sini ya: Review Kak Bi
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar