Cerita Mini: Paket B (Event)

Cerita Mini (Paket B)

Nurwahidah Bi

____________

Update Agustus 2025

Cermin alias cerita mini ini dari event yang sama dengan Ruang Puisi: Paket A. Tapi, ini versi B dan merupakan cerita mini yang pakai kata kunci dari judul terbitan penerbitnya ya.

Aku perbarui dan aku isi dengan curhatan saja ya, biar seru-seruan aja. Selamat membaca.
___________


Antar LEMBEH DAN JAWA tergaris benang merah penuh harap, sama seperti gadis yang berdiri tepat di hadapannya.
"SELAMAT PAGI!" sapa pria berkepala plontos.
"Pagi, kok kamu di sini?"
"Sedang menikmati embun pagi,  seperti GEMA RASA yang kamu miliki saat ini!"
"Apaan sih? Jangan lebay!"
"Cepat telepon dia, jangan sampai dia marah berlarut-larut padamu!"

Gadis itu bergegas merogoh saku dan menelepon seseorang, yang terdengar bukannya pujian dan kata manis, melainkan perdebatan.
"SAY, YOU LOVE ME!" bisik si Plontos mengajari gadis itu merayu. 

"Kok kamu yang ribet sih?" risihnya menjauhi pria plontos tadi.
"Aduh ... daripada berantem mulu soal pertunangan. Ya UDAH, NIKAH AJA GUYS! Gitu aja kok repot!" ujarnya meninggalkan gadis itu yang sedang tersenyum malu.

#GiveAwayEllunar1st


Gorontalo, 24 Oktober 2015

_____________

Makan di Bawah Laron

#NurwahidahBi


Semalam, aku selesai memasak tumis kangkung untuk mengganjal perut. Rasanya puas saat nasi panas dan kangkung menari-nari di mulut ditemani embusan napas karena kepanasan.

Aku membelakangi lampu dan menikmati makan malam bersama kucing yang menonton. Tiba-tiba saja, lampu mengeluarkan bunyi-bunyian aneh. Ketika kulirik, ternyata ada laron.

Seketika terdiam, aku yang awalnya hendak pindah dari meja makan ke ruangan lain mendadak terpaku menatap sayap-sayap laron yang berserakan di lantai.

Tiba-tiba, teringat fakta laron yang katanya hidup dalam tanah dan sekali keluar untuk menggunakan sayap mencari cahaya, lalu hanya untuk mati dalam semalam. Kemudian dianggap sampah oleh manusia. 

Kasihan sekali laron, batinku mendadak sendu. Sampai tiba-tiba aku terbatuk-batuk.

Ah, daun kangkung nyangkut di gigi padahal sebagian sudah tertelan. Hwek, panik dan langsung ambil minum. Eh, di gelas ada laron. Tambah panik, untuk daun kangkung bisa ditelan dengan selamat.

Aku pun selamat.

Gorontalo, 30 November 2024

_____________

Carilah teman yang bisa mengoreksi kesalahan, mengingatkan kebaikan, menasihati keegoisan dan memahami diri kita. 

Jangan hanya mencari teman yang memvalidasi kemauan dan menyuapi dahaga validasi dari ego kita. Teman kayak gini tidak sehat, lu minta nyemplung kolam karena patah hati juga bakal didukung sama dia, asal ego lu kenyang, Meng....

Gorontalo, 19 Agustus 2024

_____________

Aku tidak takut ketinggian, hanya takut terjatuh.
Aku tidak takut kalah, hanya takut tak bisa menerima kekalahan.
Aku tidak takut jatuh cinta, hanya takut jatuh pada orang yang salah.
Aku tidak pernah takut pada dunia, hanya takut pada apa, bagaimana dan siapa aku akan bergantung.

Selamat pagi~~

Gorontalo, 27 September 2023

____________

LOVE

Nurwahidah Bi 


Kini aku menyadari, alasan di balik diri ini tidak pernah jatuh cinta di dunia nyata.

Tuhan tahu betul aku tidak suka rasa sakit.

Sebelumnya sudah pernah merasakan bubar bersama UNB, tapi karena waktu bersama yang cukup singkat. Rasa sakitnya sembuh seiring berjalannya waktu.

Tapi, kali ini akankah baik-baik saja walau waktu berlalu?

Saat musim-musim berbagi cinta, teaser, teori, musik, lagu dan bercakap bersama lewat virtual itu akan menjadi kenangan. Mampukah aku kuat melewati hari tanpa NUEST?

Mereka yang mengisi hariku, memberikan kegembiraan yang meluap.

Waktu yang indah di antara NUEST dan LOVE, adalah waktu terbaik yang pernah kurasakan.

Jika kuibaratkan, proses selama ini seperti sedang menanam bunga bersama. Kami menyemai, menyiram, merawat dan menghargai satu sama lain. Namun, kini saatnya panen. Saatnya bunga dan si penanam berpisah.

Setiap langkah yang kita ambil dan kita pilih akan menentukan masa depan. Tapi, bagaimana jika aku tidak tahan dan merindukan kalian sebagai NUEST. Apa yang harus kulakukan? 

Meskipun kau bilang akan bertemu kembali di musim semi, bulan Maret. Dapatkah kupegang kata-katamu?

Kau bahkan dulu bilang takkan pergi, berjanji untuk tetap bersama sampai 100 tahun lagi. Tapi, kenyataannya kini begitu pahit. 

Haruskah kupercaya?

Aku yang begitu patah hati ini akan menunggu sampai Maret musim semi itu tiba. Bahkan jika dunia berubah. Sama seperti kalian, aku pun tidak bisa berubah dan tidak akan berubah.

Sebagai penanam bunga, aku akan menanam bunga yang indah di taman hati ini, agar kelak kalian akan menemukan jejak kenangan kita di musim semi yang pernah kita lalui bersama.

Gorontalo, 16 Maret 2022

_____________

Saat kita tidak lagi dimengerti dan dipahami oleh orang lain, giliran kita yang harus mengerti dan memahami orang lain. 

-Nurwahidah Bi-


Gorontalo, 19 November 2015
_____________


Baca juga: A Dogs Journey

Komentar

Popular