Nurwahidah Bi Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2024

Cerpen Humor: Keyboard Laptop

Cerpen Humor: Keyboard Laptop Oleh: Nurwahidah Bi Cerpen humor ini sebenarnya tidak terlalu lucu, tapi buat kamu yang mencari cerita ringan. Bisa baca cerpen humor ini. Terima kasih, selamat membaca. *** Ini kali keempat dalam sebulan laptopku masuk bengkel. Lagi-lagi dengan alasan yang sama, yaitu keyboard laptop yang rusak. Entah tombol-tombol hilang atau beberapa tombol tidak berfungsi dengan baik. Bahkan kedatanganku kali ini ke tempat servis sudah dihapal oleh mereka. "Keyboard rusak lagi ya, Kak?" tanya tukang servis cengengesan. "Iya, kok tahu?" Aku balas cengengesan. "Soalnya udah keseringan ke sini, padahal belum ada seminggu diperbaiki yang sebelumnya itu, eh udah datang lagi." "Mungkin servisnya kurang rapi kali?" Aku menuduh sambil curiga. "Loh, kan kemarin ganti keyboard. Jadi, bukan servis saya yang bermasalah. Saran saya, pakai keyboard external saja, Kak." Tukang servis sibuk memeriksa laptopku. "Iya, iya...."

Cerpen Persahabatan: Pizza untuk Naura

Cerpen Persahabatan: Pizza untuk Naura Oleh: Nurwahidah Bi Ada yang suka baca cerpen persahabatan atau drama gitu? Mungkin cerpen persahabatan yang satu ini akan cocok denganmu. Selamat membaca ya... *** Sejak kecil Naura sering menonton iklan pizza di TV, Naura selalu penasaran dengan rasa roti raksasa bertopping aneka ragam itu. Tinggal di panti asuhan pinggiran kota tidak membuat Naura bisa menyicip makanan yang disukainya dengan sesuka hati. Ketika ditanya apa makanan favoritnya, Naura pun akan dengan yakin menjawab pizza. Padahal dia tidak pernah makan pizza dan hanya bisa membayangkan saja. Saat ulang tahunnya yang ketigabelas, Naura sempat bermohon kepada Allah untuk diberi pizza gratis. Benar saja, doanya terkabul. Beberapa box permen yupi bentuk pizza dan burger diberikan oleh donatur ke panti asuhan tempatnya tinggal. Harapan Naura untuk menyicip pizza, kandas. *** Cerpen Persahabatan —Bertahun-tahun berlalu, Naura menjadi seorang juru masak di rumah makan. Begitu keluar dari

Cerpen Horor: 10:52

Cerpen Horor: 10:52 Oleh: Nurwahidah Bi Cerpen horor kali ini, Kak Bi ingin berbagi kisah misterius tentang pengalaman keluarga Pak Narto yang terjadi tepat pada jam 10:52 setiap hari.  Simak cerpen horornya di bawah ini, dan semoga merinding! *** Beberapa hari ini, setiap pulang bekerja aku selalu merasa tak aman berada di rumah. Bapak juga sering pulang larut malam karena sibuk ngobrol dengan bapak-bapak di poskamling. Setiap jam 10:52, jam wekerku sering berbunyi sendiri, saat aku hendak mematikannya, bunyinya akan mati sendiri. Malam ini, tumben bapak tidak pergi ke poskamling. Katanya Pak Narto sedang sakit, jadi teman bermain kartunya berkurang. Ada beberapa anak muda yang sering datang, tapi tidak seru katanya. "Pak, Pak Narto itu sakit karena sering keluar malam. Bapak juga di rumah aja, kalau sakit gimana? Aku sama Vita kan nggak bisa ngangkat-ngangkat bapak kalau bapak sakit." "Makanya kamu atau Vita cepat nikah. Biar bapak punya mantu dong." "Tersera

Ruang Puisi: Gugur di Hatimu dan Menghapus Gelisah

Ruang Puisi: Gugur di Hatimu dan Menghapus Gelisah Ruang Puisi adalah tulisan-tulisan Kak Bi yang berisi berbagai puisi buatan Kak Bi, entah puisi lama atau puisi baru. Semuanya merupakan puisi yang datang dari hati, kepala dan momentum tepat. Selamat membaca, Ruang Puisi. *** Ruang Puisi: Gugur di hatimu  Aku adalah maple yang gugur dedaunannya Terseret oleh rayu dan kata-kata penuh tipu daya Aku adalah aster yang memaksa mekar, tapi gugur di hatimu Tak lama kemudian, terusir dari sudut hati dan ragamu Aku ternyata hanyalah forsythia yang berharap bisa mendapatkan sang pujaan Terencana rapi dan siap sedia akan terpaan Sayangnya... Aku pada akhirnya hanya menjadi krisan putih yang kau selip dalam beku Tersenyum saat melangkah menikmati guguran hati yang memang bukan untukku Aku hanya bisa bersanding dengan guguran dedaunan Tetap berpura-pura baik-baik saja di balik kemurkaan. Gorontalo, 01 Oktober 2022 *** Ruang Puisi: Menghapus Gelisah Semalam aku terpikirkan sesuatu Hal-hal negatif m

Cerpen Keluarga: Senja, di Usia Senja

Cerpen Keluarga: Senja, di Usia Senja Oleh: Nurwahidah Bi *** Dengan latar kisah yang mengangkat tema keluarga, kasih sayang, dan pengorbanan, Kak Bi coba menyajikan makan kehidupan di usia senja lewat cerpen keluarga ini. Kisah ini cocok bagi pembaca yang suka cerita keluarga, drama, penuh emosi, dan ada refleksi mendalam tentang kehidupan masa tua nanti. Selamat membaca cerpen keluarga: Senja, di Usia Senja. *** Aku mengawali hari sebagai anak pertama dari empat bersaudara. Ayah dan ibu adalah pedagang di pasar. Keduanya sibuk bekerja, sehingga tanggung jawab mengurus rumah adalah tugasku sebagai anak tertua. Letih, kujalani setiap hari. Tekadku untuk menggapai sekolah tertinggi harus terwujud, dengan begitu kami sekeluarga bisa menikmati kehidupan yang lebih baik. Setelah berhasil kuliah di sebuah perguruan tinggi negeri, aku sempat berselisih tegang dengan adik perempuanku yang bernama Maya. Maya sering merasa iri padaku yang selalu diizinkan pulang saat senja. Sementara dirinya ha

Cerpen Humor: Roti Bermantra

Cerpen humor yang satu ini menggabungkan kisah cinta, komedi, dan sedikit sentuhan mistis. Kalau kamu suka cerpen humor dengan kisah sederhana, semoga cerpen humor ini bisa menjadi bacaan yang pas. *** Laras seorang gadis kampung yang wajahnya biasa saja, masih ada Desi si bunga desa yang lebih cantik. Kecantikan Laras, boleh kalah dengan Desi, akan tetapi kebaikan hatinya dan tutur kata lembut, serta sopan santun membuat Laras jadi idola anak muda di kampung. Termasuk, Bayu. Sudah naksir selama hampir tiga tahun, Bayu masih tak punya kesempatan untuk bisa bicara dengan sang pujaan hati. Laras, cukup membatasi diri untuk mengobrol dengan lawan jenis. Sehingga rasa penasaran di hati Bayu semakin meronta-ronta. Hanya demi sebuah kesempatan bisa berbicara dengan Laras, Bayu rela melakukan apa saja. Termasuk mendatangi, Mbah Durjo. Mbah Durjo adalah dukun sakti dari kampung sebelah. Biasanya dia bekerja untuk memantrai pohon-pohon warga agar tidak dicuri buahnya. Atau melakukan

Cerpen Fantasi Gratis: Penjaga Pedang Cahaya

Cerpen fantasi biasanya memikat para pembaca dengan petualangan seru, di mana ada dunia-dunia ajaib, serta karakter yang penuh misteri.  Dalam cerpen fantasi kali ini, Kak Bi bawakan cerpen fantasi berjudul Penjaga Pedang Cahaya, yang dibuat tahun 2022 bersamaan dengan Tentang Winda,   Pohon Kehidupan , Kemungkinan yang Tak Terlihat , dalam rangka tantangan #WritingPromptswithPicture di Opinia. Bagi kamu yang suka cerita bertema fantasi dengan bumbu petualangan, sihir, dan mitologi, cerpen fantasi ini bisa jadi bacaan yang tepat.  *** Kevin berjalan semakin jauh ke dalam hutan. Aroma tanah dan air bercampur aroma dedaunan, membuat hidungnya semakin gatal. Kompas di tangannya mendadak berhenti dan hanya menunjuk satu arah dengan tepat. Kevin pun berjalan mengikuti petunjuk kompas. Dengan surat dari ayahnya yang seorang panglima kerajaan Durvie, Kevin diutus pergi untuk menemukan pedang cahaya. Sebuah pedang milik keluarga kerajaan. Sebagai keluarga panglima, keluarga Kevin bertugas meli

Cerpen Gratis: Kemungkinan yang Tak Terlihat

Saat kecil, Julita selalu bercita-cita  menjadi guru. Entah kenapa Julita sangat suka melihat guru-guru datang ke sekolah, dengan setelan keki dan sepatu hitam yang terlihat necis. Julita punya guru favorit, Ibu Hawa namanya. Guru yang satu ini sangat lembut saat mengajar, cara mengajar matematika dan bahasanya sangat mudah dipahami. Ibu Hawa pun sebenarnya, terkadang sering marah, tapi caranya marah terlihat elegan. Julita sangat ingin menjadi seperti Ibu Hawa. Dengan cita-cita mulia, Julita belajar dengan rajin. Juara sering bersambut, ayah dan ibunya pun bangga.  Memasuki SMP, ibu dan ayahnya mulai mematok standar untuk juara yang harus didapatkan Julita. Semasa sekolah dasar, Julita hanya beberapa kali menyabet juara dua. Orang tuanya ingin Julita mendapatkan rangking yang lebih tinggi lagi. Mereka mulai memaksa Julita mengikuti kursus-kursus, sehingga Julita tidak punya waktu untuk menikmati waktunya sendiri  Desakan demi desakan ini pun, pada akhirnya mulai menyisihka

Cerpen Fantasi Gratis: Pohon Kehidupan

  Jiyeon menatap makam seseorang dalam sunyi. Siang semakin terik, emosinya terlampaui naik melewati ubun-ubun. "Kau akan tetap di sini?" Suara lelaki muda yang membuat Jiyeon kesal, memecah keheningan. Jiyeon bungkam. "Aku akan pergi duluan, langit tidak membutuhkan duka dari orang seperti kita." Jiyeon meliriknya tajam, lelaki itu segera melangkah pergi meninggalkan wanita bersetelan hitam itu. Jiyeon berjongkok. "Pada akhirnya, sampai langit menutup jalan hidupmu. Kau tetap tidak memberitahukan padaku tentang pohon kehidupan dan aku harus terjebak di tempat ini, bersama cucumu." Ucapannya benar-benar dingin, tatapan matanya mendadak lesu. Jiyeon tidak berselera memarahi makam nenek-nenek yang menjebaknya selama sepuluh tahun ini. Jiyeon adalah Dewi Hutan, kedatangannya ke desa hanya untuk menemukan pohon kehidupan yang tidak sengaja ditebang seorang lelaki.  Lelaki itu turut serta membawa pulang tunas pohon yang muncul bersama pohon tebangannya. Istriny

Cerpen Gratis: Tentang Winda

Cerpen Gratis: Tentang Winda Musim panen, 1999 Dinding bercat putih menjadi kekuningan karena sinaran mentari. Kakek Rahman sedang duduk di lantai tanah ruang tengah, sambil memperbaiki lampu petromax yang rusak. Subuh tadi, sekeluarga hanya pakai lampu botol yang terbuat dari kaleng cat. Kakek Rahman masih sibuk memperbaiki petromax sambil mendengarkan radio pagi. Winda, cucu tertua yang berusia 13 tahun bersiap-siap untuk membantu Nenek Mina di sumur. Sebelum berjalan keluar rumah dengan seloyang kecil pakaian kotor. Winda mendekati kakeknya, yang perhatiannya tidak lagi di petromax. "Kakek lagi ngapain?" tanya Winda berjongkok. Ternyata kakek Rahman sedang coba mengganti saluran radio yang sedari tadi hanya terdengar suara keresek-keresek saja. "Tidak ada siaran!" gerutu kakek Rahman. "Mana, Winda bantuin!" Winda kemudian mengambil radio kecil itu dan mulai memainkan tombol mencari frekuensi radio. Sebuah suara wanita akhirnya terdengar; samar. "Oh